Rasa Penasaran


Yuvin meletakan sebuah paper bag yang berisikan hadiah untuk Yohan tepat di depan pintu rumah Yohan yang tertutup karena pemiliknya sedang tidak berada dirumah. Hyeongjun yang berdiri disebelah Yuvin beberapa kali mengintip ke dalam rumah karena dirinya tidak tau jika Yohan tidak ada dirumah saat ini.

“Pulang, yuk!“ucap Yuvin menggandeng tangan kecil sang adik. Hyeongjun menatap Yuvin bingung.

“Kayo mana? Kok kadonya disitu aja?“tanya Hyeongjun bingung dan Yuvin memilih berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan sang adik.

“Kayo lagi pergi, jadi kadonya kita tinggal disini aja dulu ya? Soalnya kayo masih lama pulangnya”ucap Yuvin mengusap puncak kepala sang adik. Hyeongjun mencebikkan bibirnya karena kecewa. Yuvin dan Hyeongjun pun meninggalkan rumah Yohan setelah meletakan kado yang mereka peruntukan untuk Yohan.

Sudah lebih dari sebulan ini, Yuvin sulit bertemu Yohan kecuali saat Yuvin menjemput Hyeongjun tepat waktu di sekolahan. Ketika Yuvin telat menjemput Hyeongjun, Yohan tidak ada disana dan hanya ada guru pengganti yang menunggu kedatangan Yuvin. Yuvin juga jarang mengunjungi rumah Yohan seperti dua bulan lalu.

“Kaviiiinnn....“Yuvin tersentak saat sang adik masuk ke kamarnya membawa sebuah boneka kelinci lusuh.

“Mau bobo sama kaviiiinnn”ucap Hyeongjun gemas dan Yuvin mengangguk menyetujui.

“Kaviiiin bisa dongeng?“tanya Hyeongjun yang sudah berada dalam pelukan Yuvin diatas kasur.

“Kayo udah jarang bacain dongeng sebelum pulang sekolah... Kayo pulang sekolah buru-buru terussss dijemput om dokter!“ucap Hyeongjun polos.

“Kayo dijemput Om dokter terus?“tanya Yuvin dan Hyeongjun mengangguk.

“Setiap hari!!! Kayo dijemput setiap hari”ucap Hyeongjun gemas.

“Kemaren pas ulang tahun, om dokter juga yang bawa kuenya!! Kayo sampe mau nangis, tapi akhirnya senyum pas dipeluk Om dokter”ucap Hyeongjun lagi.

Yuvin terdiam. Kedekatannya dengan Yohan selama dua bulan lalu membuat dirinya nyaman, bahkan teramat nyaman. Sudah lama Yuvin tidak merasakan rasa nyaman seperti itu ketika dekat dengan orang lain.

“Kemaren Jun juga denger! Katanya Kayo udah ga ngajar kelas Jun lagi, makanya ada guru pengganti”ucap Hyeongjun.

“Hm? Kayo pindah kelas?“tanya Yuvin bingung dan Hyeongjun menggeleng.

“Engga! Katanya kayo udah ga disekolah lagi bulan depan, gatau kemana...“ucap Hyeongjun lemah.

“Makanya Jun sedih... mau pisah sama kayo...“ucap Hyeongjun dengan suara bergetar.

“Jun sayang sama kayo?“tanya Yuvin dan Hyeongjun mengangguk.

“Sayaaanggg banget!! Sayangnya Jun ke kayo cuma beda dikit sama sayang jun ke kavinnn”ucap Hyeongjun polos.

“Banyakan mana sayangnya?“tanya Yuvin yang membuat Hyeongjun berfikir sebentar.

“Sayang sama kavin dong!!“ucap Hyeongjun yang setelah memeluk kakanya erat dengan tangan kecilnya, membuat Yuvin tersenyum dan memeluk Jun kembali.

(xposhie)