Remember Me.

⚠️ Major Character Death.

📌 This story contains scenes that some readers may find uncomfortable and hurt


“Ka Sangyeon, bangun! Sarapannya udah siap”Chanhee berteriak sedikit lebih kencang untuk membangunkan sang kekasih. Jam sudah menunjukan pukul setengah delapan pagi. Baik Sangyeon dan Chanhee, tidak ada kelas pagi itu, tetapi mereka tetap harus tiba di kampus sebelum jam sepuluh karena Chanhee ada seminar bersama dengan jurusan lain dikampusnya.

“Susu atau Jus?“tanya Chanhee saat Sangyeon melangkah pelan menuju dapur.

“Pilihan dari aku cuma Susu atau Jus? Engga ada kopi”ucap Chanhee dengan alis menukik tajam. Chanhee menatap tajam Sangyeon yang sudah duduk di kursi meja makan dengan senyum di wajahnya. Hal yang dapat membuat Chanhee bertekuk lutut pada lelaki yang berusia dua tahun lebih tua darinya itu.

“Kopi cuma buat hari ini aja! Besok aku buatin jus dan engga boleh milih yang lain”ucap Chanhee dan Sangyeon tersenyum menatap kekasih manisnya itu.

“Nanti kamu ada rapat sampai jam berapa? Mendingan aku nunggu kamu rapat atau pulang duluan ya?“tanya Chanhee dengan tangan yang lihai meracik kopi untuk Sangyeon. Chanhee menoleh saat tidak mendapat jawaban dari sang kekasih.

“Kebiasaan deh! Ka sangyeon, aku nanya kamu loh....“ucap Chanhee berkacak pinggang menatap kekasihnya yang asik mengunyah roti dengan tangan sibuk memainkan ponsel genggamnya. Chanhee baru saja akan protes, tetapi bunyi ponselnya membuatnya mengurungkan niatnya.

“Lah kan gue engga minta bareng? Inisiatif lo agak menyusakan ya?“ucap Chanhee sesaat setelah menerima panggilan telfon tersebut.

“Ini tuh baru jam.... LAH UDAH JAM SEMBILAN? perasaan tadi masih jam delapan?“ucap Chanhee panik.

“Iya deh gue bareng! Ka Sangyeon belum mandi, jadi kalo gue nungguin dia pasti telat. Tunggu sebentar dibawah, sepuluh menit!“ucap Chanhee dan detik berikutnya ia memutuskan sambungan telfon tersebut.

“Ka, aku berangkat duluan ya? Udah di jemput Changmin dibawah. Kamu ga apa-apa kan aku tinggal? Piringnya ga usah di cuci! Biarin aja ya? Nanti pulangnya biar aku cuci. Kamu jangan lupa nanti ada rapat jam satu ya! Langsung mandi aja, jangan tidur lagi”ucap Chanhee panjang lebar dan membuat Sangyeon tersenyum melihat tingkah kekasihnya tersebut.

“Oh iya lupa!“Chanhee yang sudah berjalan ke arah pintu keluar itupun kembali untuk mencium puncak kepala Sangyeon sebelum akhirnya berlari kembali keluar dari apartementnya.


“Yaudah sih lo makan dulu! Terus lo minum obatnya sebelum gue paksa ya?“ucap Changmin menahan emosinya saat Chanhee enggan menyentuh makan siangnya.

“Sebentar! Ka Sangyeon gue telfon kok engga diangkat ya? Ini dia dijalan apa udah mulai rapat sih?“ucapan Chanhee membuat Changmin menghela nafasnya berat.

“Di jalan kali? Lo paling ga suka kan Sangyeon nerima telfon pas dia lagi nyetir?“ucap Younghoon, kekasih Changmin yang baru saja tiba dikantin. Chanhee pun mengikuti saran Younghoon dan mematikan panggilan telfonnya.

“Terus lo kok disini? Bukannya kalian rapat jam satu ya? Ini udah setengah satu loh?“ucap Chanhee sambil mengunyah makan siangnya.

“Masih ada waktu setengah jam lagi! Gue mau menghabiskan waktu sebaik mungkin bareng Changmin”ucap Younghoon tersenyum jahil,

“Nanti aku pulang duluan ya sama Chanhee? Mau ke mall dulu! Cari kado buat sepupu aku”ucap Changmin singkat dan Younghoon mengangguk mengerti.

“Sepupu lo ulang tahun lagi? Bukannya kemarin udah ya? Sepupu lo banyak amat sih?“tanya Chanhee bingung.

“Ada! Sepupu jauh, jauh banget sampe gue juga gatau deh kalo sepupuan sama dia”Changmin menjawab singkat pertanyaan Chanhee.

“Yaudah, nanti sebelum berangkat kita mampir ruang BEM bentar ya? Gue izin dulu sama ka sangyeon”ucapan Chanhee membuat Changmin dan Younghoon beradu tatap.

“Engga usah! Gampang, nanti gue sampein ke sangyeon, kalo lo pergi sama Changmin”ucap Younghoon meyakinkan Chanhee.

“Engga ah, gue izin langsung aja! Lo tuh tadi pagi udah nyulik gue, masa sekarang nahan gue buat engga ketemu ka sangyeon lagi sih?“ucap Chanhee sinis.

Changmin menarik nafasnya panjang sebelum menarik Chanhee agar berhadapan dengannya. Chanhee menatap Changmin bingung karena tingkah sahabatnya yang terbilang aneh untuk hari ini.

“Stop! Gue bilang berhenti bisa? Udah sebulan! Ka sangyeon udah ga ada! Lo harus sadar!!“ucap Changmin dengan suara gemetar.

“Sadar! Liat, lo sekarang dimana?“tanya Changmin dengan bulir air mata yang entah sudah menetes sejak kapan.

Chanhee memegang kepalanya yang berdenyut. Keadaan sekelilingnya berubah. Ia tidak lagi berada di kantin kampusnya, melainkan berada di kantin salah satu rumah sakit yang bahkan ia tidak tahu rumah sakit apa.

“Kok gue ada disini? Bukannya kita tadi ada dikampus? Ngapain sih kita disini?“tanya Chanhee bingung dengan tawa hambar yang keluar dari bibirnya.

“Please.... Gue mau lo cepet sembuh! Gue mau lo bisa keluar dari sini..... Udah ya? Lupain ka sangyeon...“ucap Changmin dengan tangis yang semakin menjadi.

“Apaan sih? Lo tuh kalo ngomong yang bener! Gue sama Ka Sangyeon masih tinggal bareng kok? Tadi pagi juga gue masih nyiapin dia sarapan?“ucap Chanhee santai.

Flashback

“Ka Sangyeon, bangun! Sarapannya udah siap”Chanhee berteriak sedikit lebih kencang untuk membangunkan sang kekasih. Jam sudah menunjukan pukul setengah delapan pagi. Baik Sangyeon dan Chanhee, tidak ada kelas pagi itu, tetapi mereka tetap harus tiba di kampus sebelum jam sepuluh karena Chanhee ada seminar bersama dengan jurusan lain dikampusnya.

Chanhee bukan terbangun di apartemen mewah yang ia sewa bersama Sangyeon. Ia tinggal di sebuah kamar putih di sebuah rumah sakit swasta. Tidak ada dapur, tidak ada apapun. Di kamar itu hanya ada kasur tempatnya tidur dan sebuah kamar mandi.

“Susu atau Jus?“tanya Chanhee saat Sangyeon melangkah pelan menuju dapur.

“Pilihan dari aku cuma Susu atau Jus? Engga ada kopi”ucap Chanhee dengan alis menukik tajam. Chanhee menatap tajam Sangyeon yang sudah duduk di kursi meja makan dengan senyum di wajahnya. Hal yang dapat membuat Chanhee bertekuk lutut pada lelaki yang berusia dua tahun lebih tua darinya itu.

“Kopi cuma buat hari ini aja! Besok aku buatin jus dan engga boleh milih yang lain”ucap Chanhee dan Sangyeon tersenyum menatap kekasih manisnya itu.

“Nanti kamu ada rapat sampai jam berapa? Mendingan aku nunggu kamu rapat atau pulang duluan ya?“tanya Chanhee dengan tangan yang lihai meracik kopi untuk Sangyeon. Chanhee menoleh saat tidak mendapat jawaban dari sang kekasih.

“Kebiasaan deh! Ka sangyeon, aku nanya kamu loh....“ucap Chanhee berkacak pinggang menatap kekasihnya yang asik mengunyah roti dengan tangan sibuk memainkan ponsel genggamnya. Chanhee baru saja akan protes, tetapi bunyi ponselnya membuatnya mengurungkan niatnya.

Chanhee berbicara seorang diri. Tidak pernah ada Sangyeon yang menghampirinya. Tidak ada Sangyeon yang meminta segelas kopi di pagi hari. Tidak ada lagi Sangyeon dengan senyum manisnya yang menyapa Chanhee setiap pagi.

“Lah kan gue engga minta bareng? Inisiatif lo agak menyusakan ya?“ucap Chanhee sesaat setelah menerima panggilan telfon tersebut.

“Ini tuh baru jam.... LAH UDAH JAM SEMBILAN? perasaan tadi masih jam delapan?“ucap Chanhee panik.

“Iya deh gue bareng! Ka Sangyeon belum mandi, jadi kalo gue nungguin dia pasti telat. Tunggu sebentar dibawah, sepuluh menit!“ucap Chanhee dan detik berikutnya ia memutuskan sambungan telfon tersebut.

“Ka, aku berangkat duluan ya? Udah di jemput Changmin dibawah. Kamu ga apa-apa kan aku tinggal? Piringnya ga usah di cuci! Biarin aja ya? Nanti pulangnya biar aku cuci. Kamu jangan lupa nanti ada rapat jam satu ya! Langsung mandi aja, jangan tidur lagi”ucap Chanhee panjang lebar dan membuat Sangyeon tersenyum melihat tingkah kekasihnya tersebut.

“Oh iya lupa!“Chanhee yang sudah berjalan ke arah pintu keluar itupun kembali untuk mencium puncak kepala Sangyeon sebelum akhirnya berlari kembali keluar dari apartementnya.

Seperti biasa, Changmin dan Younghoon datang menjenguk Chanhee. Bukan panggilan telfon yang di dapat Chanhee, ketukan pintu seorang suster yang menyapanya dan memberitahu bahwa sahabatnya datang. Setidaknya, hanya mereka berdualah yang hingga kini masih mau bermain sandiwara bersama Chanhee. Mereka fikir, semuanya akan kembali seperti semula jika mereka bersandiwara bersama sahabat mereka itu.

“Yaudah sih lo makan dulu! Terus lo minum obatnya sebelum gue paksa ya?“ucap Changmin menahan emosinya saat Chanhee enggan menyentuh makan siangnya.

“Sebentar! Ka Sangyeon gue telfon kok engga diangkat ya? Ini dia dijalan apa udah mulai rapat sih?“ucapan Chanhee membuat Changmin menghela nafasnya berat.

“Di jalan kali? Lo paling ga suka kan Sangyeon nerima telfon pas dia lagi nyetir?“ucap Younghoon, kekasih Changmin yang baru saja tiba dikantin. Chanhee pun mengikuti saran Younghoon dan mematikan panggilan telfonnya.

“Terus lo kok disini? Bukannya kalian rapat jam satu ya? Ini udah setengah satu loh?“ucap Chanhee sambil mengunyah makan siangnya.

“Masih ada waktu setengah jam lagi! Gue mau menghabiskan waktu sebaik mungkin bareng Changmin”ucap Younghoon tersenyum jahil,

“Nanti aku pulang duluan ya sama Chanhee? Mau ke mall dulu! Cari kado buat sepupu aku”ucap Changmin singkat dan Younghoon mengangguk mengerti.

Changmin dan Younghoon akan berada di rumah sakit seharian. Bersandiwara seakan-akan Chanhee berada di kampus tempat mereka berkuliah. Tidak, mereka sudah tidak berkuliah lebih dari lima tahun. Masing-masing dari mereka sudah bekerja dan begitu juga dengan Chanhee maupun Sangyeon, pada saat itu

“Yaudah, nanti sebelum berangkat kita mampir ruang BEM bentar ya? Gue izin dulu sama ka sangyeon”ucapan Chanhee membuat Changmin dan Younghoon beradu tatap.

“Engga usah! Gampang, nanti gue sampein ke sangyeon, kalo lo pergi sama Changmin”ucap Younghoon meyakinkan Chanhee.

“Engga ah, gue izin langsung aja! Lo tuh tadi pagi udah nyulik gue, masa sekarang nahan gue buat engga ketemu ka sangyeon lagi sih?“ucap Chanhee sinis.

Changmin menarik nafasnya panjang sebelum menarik Chanhee agar berhadapan dengannya. Chanhee menatap Changmin bingung karena tingkah sahabatnya yang terbilang aneh untuk hari ini.

“Stop! Gue bilang berhenti bisa? Udah sebulan! Ka sangyeon udah ga ada! Lo harus sadar!!“ucap Changmin dengan suara gemetar.

“Sadar! Liat, lo sekarang dimana?“tanya Changmin dengan bulir air mata yang entah sudah menetes sejak kapan.

Changmin sadar semuanya tidak berjalan sesuai kemauanya. Sahabatnya tidak kunjung membaik. Tubuhnya semakin kurus dan bayangan masa lalunya masih terus bermain dalam ingatannya. Sekuat apapun Changmin dan Younghoon mengembalikan ingatan Chanhee, hasil yang mereka dapatkan hanyalah sebuah kegagalan

Chanhee memegang kepalanya yang berdenyut. Keadaan sekelilingnya berubah. Ia tidak lagi berada di kantin kampusnya, melainkan berada di kantin salah satu rumah sakit yang bahkan ia tidak tahu rumah sakit apa.

“Kok gue ada disini? Bukannya kita tadi ada dikampus? Ngapain sih kita disini?“tanya Chanhee bingung dengan tawa hambar yang keluar dari bibirnya.

“Please.... Gue mau lo cepet sembuh! Gue mau lo bisa keluar dari sini..... Udah ya? Lupain ka sangyeon...“ucap Changmin dengan tangis yang semakin menjadi.

“Apaan sih? Lo tuh kalo ngomong yang bener! Gue sama Ka Sangyeon masih tinggal bareng kok? Tadi pagi juga gue masih nyiapin dia sarapan?“ucap Chanhee santai.

Chanhee pingsan. Efek yang biasa ditimbulkan jika ia berfikir terlalu keras.

End of flashback

“Udah bangun? Aku gendong kamu dari bawah! Kamu berat ya sekarang?”

Chanhee terdiam dan menatap Sangyeon yang duduk di pinggir kasur king size milik mereka. Chanhee menangis dan menabrakan badannya kearah sang kekasih yang langsung dibalas Sangyeon dengan sebuah pelukan hangat.

“Aku engga kemana-mana... Aku selalu disini sama kamu. Sesuai janji aku kan?”

Chanhee menganggukan kepalanya saat mendengar ucapan Sangyeon. Ia semakin erat memeluk kekasihnya. Bagi Chanhee, Sangyeon tidak pernah berbohong. Sangyeon akan selalu bersamanya, kapanpun, dimanapun dan sampai kapanpun.

KAPILA