Rutinitas.
tw: // cerita ini mungkin mengandung unsur yang dapat membuat beberapa pembaca merasa gelisah dan sedih. – major character death – having affair
“Aku minta tolong, bacain surat-surat ini pas Dohyon ulang tahun. Total semua surat ada dua puluh dan tepat setelah surat terakhir kamu kasih ke Dohyon, kamu boleh cerita semuanya”
Sejin kembali bermimpi. Mimpi yang sama yang anehnya selalu berulang setiap tahunnya di tanggal yang sama, tanggal 9 setiap bulan November.
“Ah pantas, sekarang udah tanggal sepuluh”ucap Sejin saat melihat jam di nakas sudah menunjukan pukul tiga dini hari.
From: Dodo♡ Paps! Dodo menginap di tempat Jinu Besok seharian waktu Dodo untuk paps! Love you, paps :)
Sejin tidak terkejut membaca pesan tersebut karena sebelumnya Jinhyuk dan Wooseok sudah memaksa Sejin agar mengizinkan Dohyon menginap dirumah mereka karena keluarga Lee berencana membuat pesta kecil-kecilan untuk Dohyon.
“Paps, wake up!!! Dodo is home”
Sejin mencoba membuka kedua matanya dan terkejut ketika melihat jam sudah menunjukan pukul sepuluh lewat empat puluh lima menit.
“Paps?”
“Iya sayang! Maaf paps kesiangan”ucap Sejin serak.
Sejin keluar kamar setelah membersihkan dirinya dan mendapati anak lelaki yang jaih lebih tinggi darinya itu sedang sibuk di dapur.
“Hei, birthday boy! Kok malah kamu yang bikinin paps makan siang sih?“Dohyon tertawa mendengar omongan Sejin sebelum mencium singkat pipi Sejin, sebuah kebiasaan.
“It's okay! Paps mimpi lagi kan semalem? Tahun ini terakhir! Paps harus cerita semua sama aku hari ini biar tahun depan mimpi itu ga dateng lagi”ucap Dohyon dan Sejin hanya tersenyum seadanya.
“Mau baca sekarang atau nanti malam?“tanya Sejin setelah mereka menyelesaikan makan siang mereka. Dohyon menggeleng dan memeluk Sejin layaknya toodler yang mengantuk.
“I need some sleep! Om Wooseok dan Jinhyuk membuat pesta semalam suntuk dan sekarang aku mengantuk”ucap Dohyon manja.
“Hm... My baby need some sleep, huh?“Dohyon mengangguk gemas dan Sejin tersenyum.
“Tidur dipeluk Paps ya? Aku kangen...“ucapan Dohyon membuat Sejin tertawa terbahak.
“You already twenty years old, Do! Yakin mau tidur peluk, Paps?“tanya Sejin bingung, tetapi Dohyon mengangguk antusias.
“Ya okay! Karena hari ini kamu ulang tahun, jadi Paps turutin kemauan kamu”ucap Sejin mengusak kepala Dohyon.
“Cari pacar, biar tidur bisa peluk pacarnya”ucap Sejin lagi saat mereka berdua sudah berbaring diatas ranjang.
“Hehehe emang boleh?“pertanyaan Dohyon membuat Sejin mengernyitkan keningnya.
“Boleh lah! Tapi cuma peluk, ga lebih. Oke?“ucap Sejin dan Dohyon mengangguk sebelum kembali memeluk Sejin dan tertidur dalam dekapan Sejin.
“Paps? Hey, kok bengong?“Sejin menoleh dan tersenyum kikuk kearah Sejin. Barusaja Sejin kehilangan fokusnya karena berita di televisi.
“So, where's my last letter?“ucap Dohyon mengingatkan Sejin.
Sejin menarik nafasnya panjang sebelum berjalan ke kamar. Ia mengambil sebuah surat yang terletak di dalam sebuah kotak. Surat terakhir di kotak tersebut.
Flashback On
“Youn, kamu gila? Kamu...”
“Jin, sorry... Waktu itu pas kita berantem aku mabuk dan engga sadar sama sekali. Aku marah sama kamu dan tidur sama cewek itu, tapi aku gatau kalo akhirnya sampe gini.”
“She's pregnant, Youn... Dia hamil empat bulan dan itu anak kamu!!”
“No! Kita belum bisa buktiin dia anak aku. Kita gatau kalo cewek itu pernah tidur—–”
Plak!
“Jaga omongan kamu, Youn! Kamu harus tanggung jawab atas cewek itu dan anak yang dikandungannya“
“Jin, engga bisa! Aku sayang sama kamu bukan dia!!! Terus karir aku? Engga bisa, sayang....”
“Youn, please.... Kamu harus tanggung jawab bagaimanapun”
Malam itu Sejin menangis meraung. Kenyataan pahit yang harus ia terima saat kekasihnya menghamili wanita lain karena kecelakaan.
Cho Seungyoun, kekasih Sejin kala itu adalah seorang model baru. Seungyoun marah dan mabuk karena terlalu pusing dengan peraturan agency yang melarang dirinya dan Sejin berpacaran.
“Maaf....”
“Tanggung jawab, Youn! Bawa cewek itu tinggal disini”
“Engga. Ini apartment kita dan aku gamau ada orang lain tinggal disini. Aku akan tanggung jawab dengan cara lain”
“Youn, bahkan pemasukan kamu belum tentu bisa nutup DP apartment baru. Bawa cewek itu tinggal disini, sama kita...”
Seungyoun tidak berkutik. Akhirnya, dua hari kemudian Seungyoun benar-benar membawa wanita itu untuk tinggal bersamanya dan Sejin. Agency Seungyoun tidak tau apa-apa, semua rapih dan sempurna ditutup oleh Sejin.
“Minggu depan dia lahiran...”
“Can you please talking about her? Terutama pas kita lagi berdua?”
“HPL dia minggu depan Youn, bahkan selama lima bulan kamu ga pernah nemenin dia check kandungan”
Seungyoun mendengus kesal, sebelum memakai kembali training yang sebelumnya ia buang asal. Seungyoun duduk di pinggir kasur sambil sesekali memijat pelipisnya.
Tok! Tok! Tok!
“Sejin... Nghhh... Maaf ganggu...”
Sejin tau dengan jelas arti ketukan dipintu tersebut, membuat Sejin mengambil kemeja Seungyoun dan memakainya asal. Wanita tersebut berada di depan kamar Sejin saat Sejin membuka pintu kamarnya.
“Youn! Bantuin aku!!!”
Semua asing bagi Seungyoun, tetapi tidak bagi Sejin. Lima bulan waktu yang cukup bagi Sejin untuk mengetahui hal dasar tentang kehamilan.
“Jin, mau janji satu hal sama aku?”
“Please janji sama aku, kamu bakalan selamatin anak ini kalo keadaan darurat ya, Jin?“
“Aku tau kamu bisa jaga dan besarin anak aku jadi orang hebat. Aku mau anak aku punya papa dan papi yang hebat kayak kalian berdua...”
“Engga, kalian berdua pasti selamat! Kamu harus kuat buat anak kamu”
Sejin mungkin tau hal dasar mengenai kehamilan, tetapi Sejin tidak tau jika ada hal yang disembunyikan wanita tersebut. Wanita tersebut tahu bahwa dirinya tidak akan tertolong jika mempertahankan bayi dalam kandungannya.
Sejin menangis bahagia anak lelaki tersebut sudah lahir, tampan dan sehat. Tetapi kebahagiaan Sejin dihancurkan sesaat oleh kekasihnya sendiri.
From: Younie♡ Manajer mencariku! Jadi aku pulang duluan ya? Nanti aku jemput jika semua urusanku sudah selesai!!
Pesan terakhir Seungyoun dan ia tidak pernah kembali setelah itu. Karena berita tersebut sudah tersebar, bahwa Seungyoun mempunyai hubungan dengan Sejin.
Seungyoun ingin mengiyakan berita tersebut, tetapi agency melarangnya. Agency mengancam akan menyakiti Sejin jika Seungyoun berkata jujur kepada media.
Berita hari itu diputar balikan, Seungyoun tidak mengakui hubungannya dengan Sejin dan justru memberikan penjelasan bahwa dirinya hanya teman Sejin yang membantu Sejin membawa istrinya untuk melahirkan.
Sejin terkejut melihat berita yang beredar. Bahkan Seungyoun dan agency datang menjenguk kerumah sakit dengan membawa awak mendia. Tetapi, Sejin mengacuhkan Seungyoun sejak saat itu.
“Kata dokter besok kamu udah boleh pulang!!”
“Sejin, aku boleh minta tolong?”
“Aku minta tolong, bacain surat-surat ini pas Dohyon ulang tahun. Total semua surat ada dua puluh dan tepat setelah surat terakhir kamu kasih ke Dohyon, kamu boleh cerita semuanya”
Malam itu, dalam fikiran Sejin timbul banyak pertanyaan. Tetapi enggan ia utarakan, karena wanita dihadapannya masih perlu beristirahat lebih banyak pasca melahirkan.
Sejin tidak tau, permintaan wanita tersebut adalah permintaan terakhirnya karena sejak malam itu, wanita tersebut tidak pernah terbangun dari tidur panjangnya
Flashback Off
Dohyon menggenggam erat surat ditangannya hingga tidak berbentuk. Dihadapan Dohyon, Sejin kembali menangis bahkan kali ini dirinya berulang kali mengucapkan permintaan maaf kepada Dohyon atas kesalahan yang tidak pernah dibuatnya.
“Jadi, Papi Dohyon itu siapa Paps?“ucap Dohyon dengan rahang mengeras.
Sejin diam, tetapi wajahnya menoleh saat sebuah iklan di televisi berputar. Sebuah iklan mobil dengan Seungyoun sebagai modelnya dan Sejin kembali menangis. Dohyon tau jelas apa maksud Sejin dan detik berikutnya, Dohyon membawa Sejin ke dalam dekapannya.
Dohyon akhirnya sadar bahwa ada orang lain yang selama dua puluh tahun membantu menopang hidupnya bersama Sejin. Dohyon juga akhirnya sadar jika semua fasilitas yang ia terima saat ini bukanlah fasilitas yang dapat dikatakan sederhana. Dohyon akhirnya menyadari itu semua.
“Paps, Dodo bisa ketemu Papi?“pertanyaan Dohyon membuat Sejin menghentikan tangisnya. Sejin menggeleng tidak setuju.
“No, Paps! Dohyon janji, ga akan-akanb ngapa-ngapain dan Dohyon juga janji ga akan ninggalin Paps sendirian”ucap Dohyon tersenyum sambil mengusap air mata Sejin yang masih mengalir.
Malam itu, Dohyon kembali tidur bersama Sejin sambil mendengarkan cerita Sejin tentang hubungannya dengan Seungyoun jauh dua puluh tahun yang lalu.
“Kenapa sekarang Paps ga mau bareng Papi? Paps masih marah sama Papi?“tanya Dohyon dan Sejin menggeleng.
“No, Paps ga pernah sama sekali marah sama Papi kamu. Dia papi kandung kamu, darah dia ngalir dibadan kamu. Jadi, ga ada alasannya buat Paps benci dan marah sama Papi kamu”ucap Sejin tersenyum.
“Kalo Dohyon minta Papi tinggal sama kita, Paps mau?“ucapa Dohyon membuat tubuh Sejin menegang. Jujur, Sejin masih sayang terhadap lelaki bodoh itu. Lelaki bodoh yang merupakan Papi kandung Dohyon.
From: C.S.Y Bisa, bagaimana dengan besok? Aku akan pergi ke apartment kalian Kalian sedang butuh sesuatu?
Sejin membaca pesan tersebut singkat sebelum menarik Dohyon dan memeluknya erat hingga membuat Dohyon bingung dan tertawa.
“Ayok kita tidur! Paps capek nangis...“Ucap Sejin.
“Jadi, besok kita ketemu Papi?“tanya Dohyon dan Sejin mengangguk.
“Dodo mau ketemu mami juga? Kalo mau, besok kita bertiga bisa ke tempat mami!!“Dohyon mengangguk antusias sebelum memejamkan matanya.
Dua puluh tahun bukanlah umur yang muda. Dohyon sudah dewasa. Walaupun banyak cerita yang baru ia dengar malam itu, Dohyon berusaha berfikir logis. Sebenarnya tidak mudah bagi Dohyon menerima semua cerita itu tetapi Dohyon juga tidak akan tega jika ia harus marah terhadap Sejin, orang yang membesarkannya dan ia anggap sebagai Papanya.
“Dohyon sayang, Paps! Makasih buat dua puluh tahun ini ya, Paps?“Dohyon berbisik, dimana bisikan tersebut masih dapat di dengar Sejin yang membuat Sejin kembali meneteskan airmatanya.
(KAPILA)