Sayap Pelindung
Beberapa bulan lalu tepat pada pukul empat sore, Younghoon benar-benar menghampiri Changmin di depan Indekosnya. Changmin yang sore itu berpenampilan layaknya lelaki dua puluh tahunan saat akhir pekan, segera menutup pintu kamarnya dan merapihkan penampilannya yang membuat Younghoon tersenyum melihat tingkah lucunya.
“Jadi, pacaran?” Kata pertama yang keluar dari bilah bibir Younghoon saat telah dipersilahkan masuk oleh sang empunya kamar itu kembali sukses membuat wajah Changmin memerah.
Tidak banyak kata yang terucap setelahnya dari dua lelaki dewasa tersebut. Mereka sibuk dengan fikiran masing-masing, masih merasa takut akan kata atau tindakan yang akan dilakukan setelahnya.
“Aku tuh sebel loh sama kamu dulu! Kalo anak orang kaya kan terkenal semaunya sendiri, makanya pas dipasangin sama kamu buat tugas tuh aku males banget!” Ucapan Changmin membuat Younghoon tertawa.
“Terus sekarang gimana masih sebel? Apa jadi sayang?” Ledekan halus Younghoon berhasil membuat lelaki bertinggi badan 180 sentimeter tersebut menerima lemparan bantal dari Changmin.
“Aku tuh awalnya juga engga pernah kepikiran buat deketin kam, cuma aku liat kok kamu lucu ya suka marah dan jutek engga jelas gitu. Jadi, adrenalin aku terpacu. Yaudah aku terusin aja mepetnya haha” Changmin menggeleng saat mendengar penuturan lelaki yang sudah berubah status menjadi kekasihnya itu.
“Jujur, aku marah pas liat artikel pojok kampus loh. Soalnya aku mikir, belum bisa dapetin kamu terus ada artikel engga jelas begitu, wah bisa-bisa tujuan utama aku engga bisa aku raih nih” Younghoon kembali menjelaskan.
“Tujuan utama tuh lulus! Bukan buat pacaran...” Ucap Changmin mendengus kesal dan Younghoon hanya dapat tertawa melihatnya.
“Habis lulus mau ngapain? Kerja, kan? Terus nikah, punya anak, bahagia sama pasangan hingga maut memisahkan. Nah berarti tujuan utama itu yang paling akhir, bahagia bersama pasangan hingga maut memisahkan” Suasana kamar tersebut kembali sunyi setelah penuturan terakhir Younghoon tersebut.
“Kalo ada yang jahat sama kamu di kampus atau manapun itu, bilang aku ya? Jangan dipendam sendiri. Sekarang kamu punya pacar, jadi kalo ada apa-apa boleh banget cerita sama pacar kamu” Younghoon mengusak lembut puncak kepala Changmin sebelum akhirnya berbaring di kasur milik lelaki yang lebih kecil darinya itu.
“Aku malem ini mau nginep sini ya? Mau tau, kamu kalo weekend gini ngapain aja” Changmin membulatkan matanya saat mendengar ucapan Younghoon, tetapi keterkejutannya itu hanya berlangsung sebentar karena setelahnya Younghoon menarik Changmin untuk ikut berbaring dan memeluknya di atas kasur berukuran single tersebut.
Malam itu, Younghoon berjanji kepada Changmin untuk menjaganya terlebih dari orang-orang jahat disekitar Changmin dan Younghoon benar-benar melakukannya. Younghoon benar-benar menjadi sayap pelindung Changmin yang siap kapanpun saja melindungi Changmin dari orang yang tidak baik disekitar kekasihnya tersebut.
kapila