Sebuah Alasan.

//Latar waktu sebelum Seungchan jadian, dimana Younjin masih jadian dan Seungsok belum jadian.


Pertemuan Pertama

Seungwoo menoleh saat lelaki jangkung dengan kulit putih bersih itu menghampiri tempat duduknya bersama teman-temannya. Wajahnya bulat, bibirnya yang merah sedikit mengerucut, matanya juga ia sipitkan karena matahari sore yang bersinar terlampau terang.

“Chan? Kok disini?“Seungwoo mendecih kala salah seorang temannya, Minho, menanyakan kedatangan lelaki tersebut.

“Makanya hapenya abang tuh diliat!!! Aku tuh dari tadi nelfon sama chat abang tapi ga dijawab”ucap lelaki tersebut merajuk dan tanpa sadar Seungwoo tersenyum kecil.

“Terus kamu tau abang disini gimana?“tanya teman Seungwoo.

“Dikasih tau ka seungwoo”lelaki tersebut menunjuk Seungwoo dan Seungwoo mengangguk sambil tersenyum.

“Eh nyet! Lo masih nyimpen nomer adek gue? Kan gue bilang, dihapus!!“Seungwoo menadapat satu lemparan botol setelahnya.

“Ih bang!! Aku tau yang masih nyimpen nomer ka seungwoo, soalnya abang kadang suka susah dihubungin”ucap lelaki yang duduk beberapa langkah dari Seungwoo.

“Yaudah, kamu mau pulang sekarang?“tanya Minho lagi yang dijawab anggukan oleh sang adik.

“Ka seungwoo makasih ya!!“ucap lelaki tersebut sebelum berlari kecil mengerjar sang kakak yang berjalan lebih dahulu.

Pertemuan Kelima

“Maaf ya ka, bang minho nyusahin... padahal aku bisa pulang sendiri...“ucap seorang lelaki yang menghampiri Seungwoo yang sedang duduk diatas motornya.

“Iya engga apa-apa kok. Aku emang mau sekalian ke rumah sakit, liat anak yang kecelakaan tadi”ucao Seungwoo sopan.

“Hm... Kamu ga bawa jaket?“tanya Seungwoo saat melihat Byungchan, adik Minho, yang hanya menggunakan kemeja pendek tipi. Byungchan menggeleng.

“Yaudah pake jaket aku aja dulu ya? Aku pake lengan panjang kok”ucap Seungwoo lagi.

“Engga usah ka! Kan rumah sakitnya deket?“ucap Byungchan sungkan dan Seungwoo tersenyum.

“Kata Minho, adeknya ga boleh lecet sampai rumah sakit. Jadi... pake aja ya?“ucap Seungwoo lagi dan Byungchan mengangguk serta menerima uluran jaket milik Seungwoo tersebut.


“Minho harus ya pulang peri sama adeknya gitu?“semua mata tertuju ke arah Minho yang berjalan kearah parkiran rumah sakit bersama Byungchan, sang adik.

“Posesif, soalnya Byungchan pernah disakitin sama temen satu angkatannya”ucap Seokjin, salah seorang teman Seungwoo lainnya dengan santai.

“Lah? Gitu doang?“kali ini teman Seungwoo bernama Seungyoun yang bertanya.

“Engga doang sih, soalnya kabarnya tuh mantan adeknya selingkuh. Tapi selingkuhnya sama mantan pacar sesbelum adeknya Minho”ucap Seokjin melanjutnya.

“Anjing pusing amat penejalasan lo”ucap Sejun yang berperawakan paling kecil diantara teman-teman lainnya.

“Ya, coba aja misal Seungyoun putus nih sama Sejin tuh Jinhyuk bakal ngapain?“tanya Seungwoo yang dibalas semua tatapan sinis dari Seungyoun.

Pertemuan Kedelapan

Seungwoo hampir saja menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya. Orang tersebut terlalu fokus dengan ponsel pintarnya sehingga membuatnya tidak melihat langkah kakinya.

“Maaf...”

“Byungchan?”

Byungchan menoleh dan mendapati Seungwoo berada di hadapannya, lelaki yang hampir saja ia tabrak karena keteledorannya sendiri.

“Eh ka seungwoo! Maaf ya kaaa, aku lagi ngabarin abang jadi fokus ke handphone”ucap Byungchan tersenyum.

“Sendirian? Mau kemana?“tanya Seungwoo dan Byungchan hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Seungwoo.

“Hehehe sebenernya aku ga mau kemana-mana sih ka. Jalan aja tanpa tujuan, soalnya bete dirumah, terus sendirian, soalnya males ajak abang karena berisik”ucap Byungchan lagi.

“Ka seungwoo mau kemana? Sendirian juga?“tanya Byungchan lagi dan Seungwoo mengangguk.

“Mau bareng? Aku mau cari sepatu sih, siapa tau kamu bisa dimintain saran”ucap Seungwoo tersenyum.

“Hm... tapi itu kalo kamu ga keberatan”ucap Seungwoo setelah lama tidak mendapat jawaban dari Byungchan.

“Yuk ka! Dibanding sendiri-sendiri kan?“ucap Byungchan tersenyum dan Seungwoo pun mengangguk sambil mengarahkan kakinya ke salah satu toko sepatu incarannya.

***

“Makasih ya ka!! Padahal ga usah dianterin juga ga apa-apa”ucap Byungchan canggung.

“Engga apa-apa! Maaf ya engga bisa mampir, udah kemaleman soalnya. Titip salam aja ya buat semuanya”ucap Seungwoo dan Byungchan mengangguk.

Byungchan pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sambil tersenyum.

Pertemuan kelima belas

“Chan, kalo aku bilang suka sama kamu gimana?“Byungchan hampir saja kembali memuntahkan kembali boba latte yang baru saja ia sedot.

“Maaf, Chan... ngangetin ya?“ucap Seungwoo sambil memberikan tisu kepada Byungchan.

“Gimana ka?“tanya Byungchan saat dirinya sudah dapat menteralkan kembali nafas dan detak jantungnya.

“Aku suka sama kamu”ucap Seungwoo lagi.

“Maaf kalo kamu kamu ga nyaman, engga apa-apa kamu bilang ke aku aja ya? Tapi aku cuma mau jujur. Kamu boleh tanya Minho kok, berapa banyak mantan aku dan terakhir kali aku pacaran itu kapan”ucap Seungwoo yang membuat Byungchan tersenyum.

“Engga ah! Kalo tanya ke Abang nanti malah jadi panjang urusannya. Kenapa ka seungwoo engga cerita sendiri sama aku?“tanya Byungchan santai yang membuat Seungwoo gugup.

“Hehehe engga apa-apa ka, jangan sekarang! Nanti aja kalo Ka Seungwoo udah mau cerita, baru cerita ke aku”ucap Byungchan yang kembali menikmati minuman boba ditangannya.

“Tapi aku beneran loh Chan?“ucap Seungwoo meyakinkan Byungchan dan Byungchan menatap Seungwoo.

“Aku juga beneran ka! Kenapa ka seungwoo suruh tanya ke abang kalo nanti aku pacarannya sama ka seungwoo? Tapi nanti aja ceritanya, kalo ka seungwoo udah mau cerita ke aku hehehe”ucapan Byungchan membuat Seungwoo terdiam dan tidak dapat mencerna setiap perkataan tersebut dengan baik.

(xposhie)