Sebuah Kebohongan.
Siang itu, Byungchan kembali mengunjungi Seungyoun di unitnya karena perjanjian antara mereka berdua. Byungchan tidak bodoh karena mengikuti permainan Seungyoun, tetapi Byungchan naif karena tidak mengatakan hal yang sebenarnya ke orang lain selain Seungsik.
“Lama banget sih?“ucap Seungyoun yang menymabut Byungchan di depan pintu. Byungchan meletakan sepatunya asal dan berjalan melewati Seungyoun.
“Oops! Salam kedatangannya mana?“ucap Seungyoun menarik pergelangan tangan Byungchan. Tubuh Byungchan membeku. Dirinya harus menarik nafas panjang sebelum berbalik dan memberikan kecupan singkat di bibir Seungyoun.
“Makin pinter.... Gue makin suka loh...“ucap Seungyoun mengusap puncak kepala Byungchan.
Byungchan tidak pernah berbicara dengan Seungyoun secara panjang lebar, karena menurutnya itu tidaklah penting. Byungchan pun berjalan di dalam unit apartment Seungyoun seakan itu apartment miliknya sendiri.
“Masih siang nih, lo mau minum sekarang apa nanti?“tanya Byungchan sambil meletakan beberapa botol alkohol ke dalam kulkas.
“Nanti aja lah, sekarang gue mau tiduran aja. Yuk”ucap Seungyoun mengajal Byungchan, lagi nafas Byungchan tercekat.
Langkah Seungyoun menghampiri Byungchan terhenti ketika bel unit apartmentnya ditekan beberapa kali oleh seseorang dan membuat Seungyoun harus berbalik untuk melihat siapa tamu yang menganggu kepentingannya.
Byungchan melirik sekilas dan jantungnya terasa akan copot ketika ia melihat siapa sosok di balik pintu apartment tersebut.
“Anjir?!?!?! Bang JB ngapain kesini deh?”
“Apa jangan-jangan tadi dia liat gue?!?!?! Mampus!!!”
Byungchan pun menunduk dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi, menghindari hal terburuk yang kemungkinan terjadi. Kesendirian di kamar mandi membuat Byungchan leluasa memainkan ponselnya dan membalas beberapa pesan singkat, termaksud pesan dari Seungwoo.
“Hallo ka?“ucap Byungchan santai.
“Iya maaf ya? Tadi hanphone batrenya habis. Pas kamu suruh ka seungsik itu pas aku udah mau sampe rumah, jadi kan nangung?“ucap Byungchan lagi.
“Chan.... Sayang....”
Nafas Chan berhenti. Otaknya seakan susah untuk berfikir dan jantungnya berdetak lebih cepat. Pertanyaan Seungwoo di sebrang telfon tidak dapat ia jawab. Panggilan Seungyoun dari luar kamar mandipun tidak mungkin ia jawab.
“Ka, udah dulu ya? Nanti malem aku telfon lagi!!! Aku dipanggil bunda barusan hehehe. Bye ka senu!! I love youuuu”ucap Byungchan yang segera menutup ponselnya.
Byungchan pun membuka pintu kamar mandi dan menemukan Seungyoun berdiri di depannya dengan tatapan tajam.
“Sorry... Soalnya... Tadi....“Byungchan tau, ketika ia sedang bersama Seungyoun sebenarnya ia tidak boleh berhubungan dengan Seungwoo sama sekali atau kemungkinan terburuk akan terjadi.
Seungyoun diam tetapi detik berikutnya, tangan Byungchan sudah ditarik paksa oleh Seungyoun menuju kamar pribadinya.
“Youn... Sorry!!! Jangan gini, please?“ucap Byungchan meringis kesakitan.
(xposhie)