Sebuah Pengakuan.
Yuvin mengucapkan kata maaf berulang kali dan Yohan yang masih terisak duduk dilantai dekat tempat tidurnya. Sore itu, Yuvin datang ke kamar kosan Yohan dan menjelaskan semua. Semua yang belum ia ceritakan ke Yohan tentang dirinya dan Wooseok.
Flashback.
“Aku cium ka seungwoo waktu itu...“ucap Yohan terlampau santai, membuat Yuvin menyemburkan air yang sedang ia minum.
“Hah? Gimana?“tanya Yuvin bingung dan meminta penjelasan.
“Aku cium ka seungwoo pas pacaran kemarin! Cuma di pipi aja kok, bentar engga lamaaa”ucap Yohan menjelaskan sambil membasuh wajah serta baju Yuvin yang sedikit basah. Yuvin pun menghela nafa lega ketika mendengar penjelasan Yohan.
“Tapi... habis itu... Ka Seungwoo cium bibir aku! Katanya... 'siapa sih orang yang engga ciuman pas pacaran?' terus aku ngangguk aja, soalnya inget kamu juga cium aku sebelum kita pacaran kan?“tanya Yohan santai dan Yuvin menatap Yohan tidak percaya.
“Tapi kan waktu itu kamu jomblo Haaan, engga punya pacar... Lagipula kan sehari setelahnya kita jadian?“ucao Yuvin putus asa dan Yohan hanya dapat mengerucutkan bibirnya.
“Ihhh kamu lupa? Aku pacar Ka Seungwoo ya sebulan lalu dan bukan pacar kamu!! Lagian Ka Seungwoo cuma ngecup bibir aku kok... Kita engga make out atau sampai having s``“ucap Yohan lagi.
Yohan dan Yuvin diam beberapa saat hari itu, sebelum akhirnya mereka kembali membicarakan kegiatan mereka sebulan lalu.
Flashback End.
“Maaf....“Yuvin ikut duduk bersama Yohan di lantai. Tangannya mengusap rambut Yohan, hanya gerakan itu yang dapat ia lakukan setelah pengakuannya.
“Maaf....“Yuvin berucap sekali lagi ketika Yohan masih menunduk terisak, duduk dilantai.
Yuvin akhirnya memberanikan diri menarik Yohan pelan ke dalam pelukannya. Mengusap rambut serta punggung Yohan beberapa kali, mencoba menenangkan kekasihnya. Pundak Yuvin basah karena air mata Yohan yang masih terus turun membasahi pipi dan wajahnya.
“Jahat!! Kamu... Jahat!!“Yohan memukul punggung Yuvin, menyampaikan kekecewaannya.
“Kamu jahat.... Sama aku... Yuvin!!!“ucap Yohan terisak.
“Lepaashhhin aku YUvin!! Lepassshhh....“ucap Yohan yang berusaha melepaskan dekapan Yuvin, walaupun berakhir gagal.
Yuvin masih di posisinya, duduk dihadapan Yohan dan memeluknya. Mengusap punggung Yohan dan terus mengucapkan kata maaf hingga isakan Yohan lambat laun mereda.
“Maaf....“ucap Yuvin saat isakan Yohan sudah mulai mereda. Yuvin mengusap air mata yang membasahi wajah Yohan. Yuvin menatap sendu Yohan. Isakan kecil masih keluar dari bibir Yohan ketika Yohan menatap balik Yuvin.
Detik berikutnya, Yuvin harus ekstra menahan keseimbangan badannya karena Yohan yang tiba-tiba saja mempertemukan bibirnya dan bibir Yuvin secara kasar. Yohan mengalungkan tangannya di leher Yuvin dengan bibir yang melumat bibir Yuvin kasar. Yuvin tau dengan jelas apa yang terjadi dengan Yohan saat ini. Selanjutnya Yuvin menyeimbangi permainan Yohan.
Yohan yang memejamkan matanya semenjak pergerakan awalnya itu sejenak membuka matanya dan melepaskan bibirnya dari bibir YUvin ketika Yuvin mengangkat tubuhnya dan menggendongnya. Yohan mengedipkan matanya beberapa kali dan menatap Yuvin yang sedang tersenyum menatapnya.
Yuvin dengan lembut membaringkan Yohan diatas kasur kamar Yohan dan berbalik hanya untuk mengunci kamar Yohan dan mematikan lampunya. Yohan memeperhatikan setiap pergerakan Yuvin yang terkesan lambat. Yohan baru dapat melihat wajah Yuvin dengan jelas ketika Yuvin menyalakan lampu tidur yang ada di nakas sebelum tempat tidur Yohan.
Yohan menggeser sedikit tubuhnya ketika Yuvin merangkak naik ke tempat tidur. Kasur Yohan tidak dapat dikatakan besar, sehingga mereka berdua harus benar-benar berbagi tempat. Yuvin berbaring miring di sebelah Yohan, membuat Yohan menyamakan posisinya berhadapan dengan Yuvin.
“Maaf...“ucap Yuvin sekali lagi dan kali ini Yohan menggeleng. Yohan kembali mengalungkan tangannya di leher YUvin sebelum menarik Yuvin dan kembali mencium Yuvin.
Tangan Yohan mencoba meraih saklar lampu yang terletak di belakang Yuvin, membuat Yuvin tertawa dalam ciuman tersebut.
“Bilang kalo mau matiin lampu....“ucap Yuvin melepaskan tautan bibir mereka dan mencubit ujung hidung Yohan, membuat Yohan tersipu dan menyembunyikan wajahnya di dada Yuvin, sedang Yuvin mematikan lampu tidur yang belum lama ia nyalakan.
“Aku sayang kamu....“ucap Yuvin dalam kegelapan.
“Aku juga... Sayang sama kamu...“ucap Yohan membalas dan selanjutnya yang terjadi dalam kamar tersebut hanya Yuvin dan Yohan yang tau, mungkin beberapa tetangga kosan Yohan.
(xposhie)