Sebuah Pengakuan
Siang itu, Byungchan terbangun dengan kondisi seluruh badan remuk. Entah sudah berapa lama Byungchan tidak merasakan tidur nyenyak seperti ini. Byungchan menarik nafas sebelum menyibak selimut yang menutupi tubunya. Dirinya sudah mengenakan piyama yang jelas ia tau milik siapa. Entah kapan sang empunya menggantikan baju Byungchan dan entah dimana baju yang semalam Byungchan kenakan tersebut sekarang berada.
Byungchan memperhatikan sekitar dan melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul satu siang lewat tujuh belas menit. Lagi, Byungchan menarik nafas panjang sebelym turun dari kasur nyaman tersebut. Byungchan memilih masuk ke dalam sebuah kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci wajah. Senyum getir muncul dari bibir Byungchan kala ia melihat dua buah sikat gigi yang ia kenal. Dua buah facial foam berbeda merk dan jenis juga rapih tertata di dekat wastafel.
Flashback
Byungchan masih memejakmkan mata saat seseorang memeluknya erat. Bahkan Byungchan masih belum membuka matanya kala seseorang mengusak pelan puncak kepalanya. Byungchan baru dapat membuka mata ketika suara yang ia kenal menyapa indera pendengarannya.
“Selamat! Gue gatau perjanjian apa yang kalian buat dan awal mula semuanya jadi sampe kayak gini. Karena gue adalah pribadi yang males ngurusin urusan orang”ucap Sunho sarkas.
“Seungyoun, kalo urusan lo udah kelar disini, gue harap lo balik ke markas. Ada yang mau gue omongin”ucap Sunho sebelum berbalik berjalan kembali ke mobil pribadinya.
Seungyoun berjalan menghampiri Seungwoo dengan senyum di satu sudut bibirnya. Byungchan yang berada di belakang Seungwoo menggenggam ujung jaket yang Seungwoo gunakan dan bergerak bersembunyi dibalik tubuh Seungwoo.
“Sayang banget ya Chan, gue kalah? Padahal kalo gue menang, kita bakal seneng-seneng kayak kemaren”ucap Seungyoun pelan.
“Kemaren itu belum ada apa-apa loh, sayang.... Gue bisa lebih bikin lo seneng padahal kalo lo mau lebih lama sama gue...“ucap Seungyoun lagi.
Seungwoo menahan pergerakan tubuh Seungyoun yang mencoba mendekati tubuh Byungchan. Tubuh Byungchan yang bergetar, membuat Seungwoo sadar bahwa kekasihnya tersebut terlalu takut dengan Seungyoun di dekatnya.
“Oke manis! Pawang lo galak nih yang sekarang, sampai ketemu lain waktu!“ucap Seungyoun mengakhiri.
“Engga akan ada lain waktu!!“ucap Seungwoo pelan dengan penekanan disetiap katanya.
Seungwoo menarik nafas panjang, sebelum menarik pelan tangan Byungchan. Byungchan masih menunduk, enggan melihat ke sekelilingnya. Seungwoo beberapa kali mengucapkan terimakasih ke beberapa orang disekitarnya sebelum ia membawa Byungchan masuk ke dalam mobilnya.
“Tidur dulu ya? Nanti aku bangunin kalo kita udah sampe”Seungwoo memasangkan sabuk pengaman milik Byungchan dan melepas jaketnya untuk menutup tubuh Byungchan. Byungchan menggenggam erat jaket Seungwoo ketika ia sadar, beberapa tanda kemerahan yang mungkin masih terlihat jelas di leher dan dadanya akibat oleh Seungyoun.
Flashback End
“Chan.... Kamu masih lama?“Tubuh Chan menegang. Lama ia berdiri di kamar mandi tanpa melakukan apapun. Byungchan memilih menyalakan air di wastafel untuk membasuh wajahnya.
“Aku tunggu dibawah ya sayang! Kita makan siang dulu”ucap lelaki diluar kamar mandi. Byungchan memegang ujung wastafel erat ketika kembali mendengar panggilan sayang dari lelaki diluar tersebut.
Setidaknya lima belas waktu yang Byungchan butuhkan untuk memberanikan diri keluar dari kamar dan berjalan pelan ke ruang makan. Tidak ada harus masakan, karena Byungchan tau bahwa lelaki tersebut tak mungkin memasak.
“Maaf ya aku delivery ga nanya kamu dulu, soalnya tadi kamu maish tidur”Byungchan gugup mendengarnya. Ia berhenti di dekat kulkas saat mendengar suara itu lagi.
“Chan? Kenapa berdiri disitu aja, hm? Yuk kita makan dulu”ucap lelaki tersebut, Han Seungwoo.
Seungwoo pun memutuskan menghampiri Byungchan dan memberikannya pelukan singkat sebelum mengusak puncak kepala lelaki yang lebih muda darinya itu dan menariknya pelan untuk duduk berhadapan dengannya dimeja makan.
Byungchan masih menunduk walaupun Seungwoo sudah meletakan beberapa jenis lauk di piring milik Byungchan. Akhirnya setelah dua puluh menit terdiam, Seungwoo berjalan kearah Byungchan dan memeluknya dari belakangnya. Seungwoo berusaha menenagkan Byungchan dengan pelukannya hingga membuat Byungchan terisak.
“Maaf...“ucap Byungchan pelan dalam isakannya.
(xposhie)