Selamanya.


17 Oktober 2019

“Apa lagi kali ini?“tanya JInhyuk yang baru saja datang dengan setelan khas orang pulang kerja.

“Vas bunga, gue lupa kalo masih ada vas bunga di kamar sebelah”ucap Seungyoun yang sedikit meringis karena keningnya berdarah terkena lemparan vas bunga beberapa saat lalu.

“Sampai kapan, Youn? Lo ga bisa kayak gini terus”ucap Jinhyuk sambil membersihkan luka di kening Seungyoun.

“Sampai kapan? Engga tau hahaha Mungkin, selamanya?“ucap Seungyoun santai sambil tersenyum, sebuah senyuman ketulusan.


10 Februari 2015

“Sejin, makan yuk!!“Seungyoun membawa sebuah nampan dengan bubur yang masih mengepul, sebuah air hangat dan beberapa macam obat. Sejin melirik sekilas ke arah Seungyoun sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya keluar jendela.

“Engga usah peduli sama gue kalo ujung-ujungnya lo bakalan pergi juga”ucap Sejin pelan yang sukses membuat Seungyoun terpaku di tempatnya.

Seungyoun meletakan nampan makanan yang sebelumnya ia bawa itu di atas sebuah nakas dan setelahnya ia menghampiri Sejin yang duduk di sisi lain tempat tidur di kamar tersebut.

Seungyoun berlutut di hadapan Sejin. Seungyoun berusaha tidak melakukan kontak langsung dengan lelaki di hadapannya saat ini karena itulah yang terbaik baginya dan juga bagi Sejin.

“Aku ga akan tinggalin kamu, sampai kapanpun! Aku selalu disini, bahkan dari lima tahun yang lalu”ucapan Seungyoun membuat Sejin menoleh dan menatap Seungyoun tajam sebelum akhirnya bulir air mata memenuhi mata sayu milik Sejin.


23 Juli 2013

“Pergi! Pergi dari sini!! Engga usah perduliin gue”Sejin berteriak histeris ketika seseorang mendekatinya, tanpa terkecuali. Jinhyuk yang saat itu bertugas menjadi dokter jaga memperintahkan semua orang untuk meninggalkan kamar rawat Sejin sebelum keadaan semakin kacau.

“Hyuk, sorry gue telat”ucap Seungyoun terengah. Jelas terlihat jika Seungyoun berlari karena nafasnya yang putus-putus, bahkan beberapa bulir keringat muncul di keningnya.

“Gue masuk ya?“tanya Seungyoun, tetapi Jinhyuk menggeleng yang membuat Seungyoun menatap Jinhyuk bingung. Akhirnya setelah perdebatan ringan di koridior rumah sakit, Seungyoun diizinkan masuk ke kamar rawat inap Sejin.

“Sejin, udah tidur?“ucap Seungyoun pelan. Seungyoun berjalan masuk ke kamar Sejin pelan, melihat keadaan di dalam kamar dan ketika ia rasa sudah aman, Seungyoun kembali melangkahkan kakinya semakin dalam.

“Youn....“Seungyoun menoleh dan mendapati Sejin terduduk di lantai. Seungyoun tersenyum kecil sebelum menghampiri Sejin dan menyamakan posisi keduanya.

“Ngantuk...“ucap Sejin pelan dan dengan sigap, Seungyoun menggendong tubuh Sejin dan membaringkannya di atas kasur.

“Hm... Ini kenapa dicopot? Katanya mau cepet pulang? Kalo infusnya ga habis, kapan pulangnya?“ucap Seungyoun berucap lembut dan Sejin mengerucutkan bibirnya gemas.

“Tidur ya?“ucap Seungyoun dan Sejin mengangguk lemah karena sudah lelah dan mengantuk.

“Jangan pergi. Disini aja... Ya?“tanya Sejin dan Seungyoun mengangguk patuh.

“Aku tetep disini, engga akan pergi. Besok pagi kalo kamu bangun, aku juga tetep bakalan ada disini”ucap Seungyoun tersenyum sambil mengusap puncak kepala Sejin membuat lelaki kecil tersebut semakin mengantuk.


3 April 2017

“Happy birthday to you! Happy Birthday to you!! Happy birthday, happy birthday, happy birthday, Lee Sejin!!!“Sejin bertepuk tangan saat Seungyoun selesai menyanyikan lagu ulang tahun untuknya. Setelah membacakan doa harapan dan meniup lilin, Seungyoun kembali menyalakan lampu kamar mereka.

“Doa apa untuk tahun ini?“tanya Seungyoun penasaran dan Sejin hanya tersenyum.

“Engga mau kasih tau?“tanya Seungyoun dan Sejin mengangguk.

“Soalnya katanya kalo doa kita di kasih tau ke orang, nanti yang terjadi malah sebaliknya! Aku gamau”ucap Sejin menunduk lemah.

“Oke! Aku ga akan nanya kamu lagi!! Sekarang mendingan kita potong kue terus buka kado kamu, gimana?“tanya Seungyoun yang di balas anggukan antusias dari Sejin.

Selamat ulang tahun, Sejin! Semoga kamu selalu diberikan kebahagiaan untuk selamanya

“Makasih, Seungyoun!!!“ucap Sejin bahagia dan Seungyoun tersenyum membalasnya. Sejin dengan segera mengenakan kado pemberian Seungyoun, sebuah hoodie yang sudah dalam diinginkan Sejin. Hoodie milik Seungyoun yang lama menjadi incaran Sejin.

“Sesuai request, ga aku cuci dulu”ucap Seungyoun dan Sejin semakin tersenyum lebar.

“Hehehe bau seungyoun! enak!“ucap Sejin yang membuat Seungyoun juga tersenyum.


17 Februari 2021

“Hyuk, Sejin ilang!! Dia ga ada di apartment gue”ucap Seungyoun panik saat menelfon Jinhyuk.

“Hyuk, lo denger gue ga sih! Lo mau bantuin gue cari Sejin ga?“tanya Seungyoun sekali lagi karena Jinhyuk masih diam di sebrang telfon.

“Lo diem disitu, biar gue jemput”ucap Jinhyuk sebelum memutuskan panggilan telfonnya.

Setidaknya butuh dua puluh menit untuk Jinhyuk tiba di apartment milik Seungyoun. Seungyoun yang sudah menunggu di lobby, berlari kearah mobil Jinhyuk tetapi langkahnya terhenti saat Jinhyuk jutsru keluar dari mobil miliknya.

“Ayok masuk”ucap Jinhyuk sedikit menarik Seungyoun.

“Apaan sih? Kenapa lo malah nyuruh gue masuk? Kalo lo gamau bantu gue cari Sejin, yaudah biar gue cari sendiri”ucap Seungyoun emosi.

“Sejin ga ilang, oke? Ayok masuk biar gue ceritain semuanya”ucap Jinhyuk mencoba bersabar dan beberapa detik setelahnya, akhirnya Seungyoun mengikuti perintah Jinhyuk untuk kembali ke apartmentnya.

“Lo udah minum obat sebelum tidur?“ucap Jinhyuk sesaat sesudah masuk ke dalam apartment milik Seungyoun.

“Lo ga minum obat kan tadi sebelum tidur?“ucap Jinyhyuk memperlihatkan beberapa bungkus obat yang masih tersisa beberapa butir. Seungyoun terdiam di sofa yang sudah ia duduki.

“Youn, gue tanya sekali lagi ya? Mau sampai kapan?“tanya Jinhyuk sesaat setelah menarik nafas panjang.

“Mau sampai kapan lo ngelukain diri lo kayak gini terus, Cho Seungyoun!“ucap Jinhyuk dengan nada yang ia buat senetral mungkin.

“Selamanya hyuk... Gue udah bilang kan selamanya? Selamanya!“ucap Seungyoun dengan mata yang memerah.


5 Agustus 2012

From: Jinhyuk Youn, sorry gue ga dateng ke acara lo ya! Ada kecelakaan beruntun dan beberapa korban di bawa ke rumah sakit gue Have fun ya kalian! Doain gue bisa tidur malem ini hahaha

Seungyoun memasukan ponselnya setelah membaca pesan singkat dari Jinhyuk, temannya yang saat ini masih menyelesaikan pendidikan dokternya. Seungyoun mengalihkan pandangannya ke beberapa orang yang sedang menari mengikuti irama musik.

“Youn.... Sejin”Wooseok salah satu teman Seungyoun menghampiri Seungyoun yang masih duduk sendiri. Wooseok menceritakan semuanya kepada Seungyoun dan detik selanjutnya, Seungyoun bergegas pergi ke rumah sakit yang dikatakan Wooseok.

“Sejin kecelekaan habis makan malem sama tunangannya. Kecelakaan beruntun, sekarang dia ada di rumah sakit tempat Jinhyuk kerja”

Seperti itulah setidaknya informasi yang di dapat Seungyoun dari Wooseok. Jalan terlalu macet, sehingga membuat Seungyoun meninggalkan mobilnya di pinggir jalan dan berlari ke rumah sakit. Mengabaikan jarak yang jauh dan kaki yang sakit karena berlari, Seungyoun tiba dirumah sakit lima belas setelahnya.

“Hyuk....“ucap Seungyoun terengah dengan nafas terputus-putus, bahkan beberapa bulir keringat muncul di keningnya.

“Gue boleh masuk ya?“tanya Seungyoun, tetapi Jinhyuk menggeleng dan menarik Seungyoun menjauh hingga membuat Seungyoun marah.

“Dokter lagi berusaha ngasih pertolongan pertama, lo diem disini!“ucap Jinhyuk menahan emosi.

“Lo kan juga dokter, kenapa ga masuk? Masuk hyuk! Tolongin Sejin”ucap Seungyoun, tetapi Jinhyuk pergi setelah mendapat panggilan dari salah seorang perawat.


10 Oktober 2010

“Jangan pernah janji kalo ga bisa di tepatin”ucap Sejin menahan amarahnya. Setidaknya tiga jam Sejin menunggu Seungyoun di depan sebuah bioskop dan yang ditunggu ternyata sedang asik berkumpul dengan teman-teman lamanya.

“Maaf sayang, aku beneran lupa... Maaf ya?“ucap Seungyoun entah yang keberapa kali malam itu.

“Aku beneran minta maaf dan aku janji ga akan ngulangin itu lagi”ucap Seungyoun, sedangkan Sejin hanya dapat menghela nafasnya berat.

“Please, Youn... Aku bilang jangan pernah janji kalo kamu ga bisa nepatin”ucap Sejin menekankan.

“Kalo kamu ga bisa nepatin janji kamu sama aku, ga apa-apa. Tapi kalo sama orang lain, jangan sampai kamu cuma janji tapi ga pernah nepatin”ucap Sejin menjelaskan.

“Terus aku harus apa biar kamu bisa maafin aku?“tanya Seungyoun pasrah.

“Kita sendiri-sendiri dulu”ucap Sejin dengan berat hati.

“Maksud kamu putus? Cuma karena aku lupa punya janji sama aku?“tanya Seungyoun bingung dan Sejin hanya dapat menunduk lemah.

“Janji itu bukan cuma, Seungyoun. Jika kamu berjanji sesuatu terhadap orang lain, kamu harus punya tanggung jawab buat nepatin janji itu. Jangan pernah anggap remeh janji itu”ucap Sejin lagi.

“Aku tadi udah bilang kan, kalo kamu gabisa nepatin janji sama aku, aku ga apa-apa”ucap Sejin mengulang perkataannya.

Baik Seungyoun maupun Sejin sama-sama terdiam. Hening menyelimuti keduanya hingga akhirnya Sejin berdiri untuk pergi dari tempat tersebut.

“Aku minta maaf kalo selama ini aku jarang nepatin janji sama kamu. Mungkin kali ini kamu cuma capek aja, tapi aku janji kalo aku bakalan ada disini buat kamu. Aku bakalan terus nungguin kamu sampai kapanpun dan aku ga akan ninggalin kamu. Aku janji itu”ucap Seungyoun bersungguh-sungguh.

“Youn, please... Jangan ucapin janji yang ga bisa kamu tepatin”ucap Sejin menahan tangis sebelum akhirnya pergi menjauhi Seungyoun.


28 Agustus 2009

“Happy birthday to you! Happy Birthday to you!! Happy birthday, happy birthday, happy birthday, Seungyoun!!!“Sejin berjalan pelan menghampiri kekasihnya dengan sebuah kue ulang tahun di tangannya. Bebebrapa lilin sudah dinyalakan dan siap untuk di tiup.

“Ayoookkk make a wish!!“ucap Sejin dan Seungyoun pun merapalkan doanya.

“Doa apa untuk tahun ini?“tanya Sejin penasaran setelah Seungyoun meniup lilinya.

“Aku berdoa biar selalu sama kamu, aku janji sama Tuhan bakalan ada selalu disamping kamu dan ga akan pernah ninggalin kamu”ucap Seungyoun antusias.

“Janji? Kita bakalan sama-sama terus?“tanya Sejin dan Seungyoun mengangguk.

“Iya janji, aku ga akan pernah ninggalin kamu dan kalo suatu saat kamu capek sama aku terus memilih pergi, aku bakalan tungguin kamu!“ucap Seungyoun meyakinkan.

“Nunggu? Sampai kapan?“tanya Sejin yang membuat Seungyoun berfikir.

“Selamanya! Aku bakalan nungguin kamu selamanya”ucap Seungyoun sebelum menyapukan bibirnya dengan bibir kemerahan milik Sejin.

___

fin.

Kapila