Situasi tidak terduga.
Byungchan masih terjaga dari tidurnya. Setelah Seungyoun memutuskan kembali ke apartmentnya dini hari tadi, Byungchan masih belum dapat memejamkan matanya kembali. Seungyoun tertidur pulas di kamarnya, tetapi Byungchan hanya terduduk lemas di ruang tengah apartment milik Seungyoun.
Jam hampir menunjukan pukul lima pagi ketika Byungchan mendengar suara seseorang dari luar apartmentnya. Byungchan pun memilih menghampiri sumber suara. “Ah bangsat!! Kenapa engga mau ke buka sih?!?!?!”Byungchan terdiam di tempatnya ketika suara yang ia dengar semakin jelas.
Bermodalkan celah kecil yang terdapat pada pintu apartment Seungyoun, Byungchan bisa melihat seseorang yang mencoba masuk ke dalam unit yang bersebrangan dengan unit milik Seungyoun.
“Ka Seungwoo....“ucap Byungchan pelan, sangat pelan.
“Ah taik! taik! taik! bangsat!!! kebuka dong!!!!”Seungwoo beberapa kali menendang pintu yang berada di hadapannya karena beberapa kali juga ia salah memasukan password untuk dapat membuka pintu tersebut.
“Ka Seungwoo!!“Byungchan pun keluar dari apartment milik Seungyoun ketika ia merasa bahwa perilaku Seungwoo dapat menimbulkan keributan.
“Sayanggghhh.... Kamu darimana? Hm.... Ini passwordnya kamu gantiiihhh?“ucap Seungwoo ketika melihat Byungchan di hadapannya.
“Ini bukan unit kaka lagi... Ini punya Ka JB! Ka Seungwoo mending sekarang pulang aja ya? Aku perlu telfon Ka Seungsik?“ucap Byungchan tetapi pergerakannya ditahan.
“Jangannnn!! Aku udah disini! Iniiii— Apartment aku!“ucap Seungwoo meracau.
“Ka, ini punya Ka JB, bukan unit kamu lagi!!!“ucap Byungchan dengan suara tertahan dan Seungwoo hanya tertawa mendengarkan Byungchan.
“Pulang ya ka? Kmau mabok berat...“ucap Byungchan khawatir.
“Aku kan udah pulangghhh? Ini tempat aku sayangghhh”ucap Seungwoo sebelum dirinya pingsan dan bersandar pada tubuh Byungchan dihadapannya.
Byungchan menarik nafasnya panjang. Otaknya berfikir keras. Ia tidak mungkin membawa Seungwoo masuk ke dalam apartment Seungyoun dan lebih tidak mungkin lagi jika ia membawa Seungwoo pulang kerumah orang tua Seungwoo.
“Emang mungkin?“ucap Byungchan pelan sebelum mencoba memasukan beberapa digit angka untuk mengakses pintu di hadapannya dan terbuka.
Tanpa berfikir panjang, Byungchan membawa Seungwoo dengan setengah menyeretnya masuk ke dalam apartment yang sudah milik JB. Byungchan melihat kesekeliling apartment tersebut yang tidak berubah sama sekali.
Byungchan menidurkan Seungwoo di sofa panjang sebelum membuka sepatu yang Seungwoo gunakan. Byungchan juga melepaskan baju yang Seungwoo pakai dan dengan terpaksa mengambil kaos milik JB dari kamar pribadi JB.
“Maaf ya ka lancang....”ucap Byungchan dalam hatinya, berharap JB memaafkannya setelah ini.
Jam sudah menunjukan lewat enam lebih lima belas menit ketika Byungchan sudah selesai mengganti pakaian Seungwoo dan menyelimuti Seungwoo yang sesekali mengigau dalam tidurnya.
Byungchan kembali ke apartment milik Seungyoun dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Seungwoo. Tanpa Byungchan sadari ada seseorang yang mengawasinya dari dalam kamar. Byungchan pun kembali ke apartment milik JB setelah mengabari Seungsik dan menunggu Seungsik hingga datang tanpa sedikitpun meninggalkan Seungwoo seorang diri.
(xposhie)