Takdirku
Changmin berjalan malas menuruni anak tangan dirumahnya. Ia hampir saja tersandung saat matanya menangkap sosok yang tak asing baginya. Younghoon pagi itu sudah berada di ruang tengah rumahnya, berbincang dengan kedua orang tua Changmin bahkan kakak iparnya.
“Nah tuh anaknya udah bangun, tapi pasti belum mandi”Changmin masih terpaku ditempatnya saat semua mata menatapnya dan membuat ia semakin bingung dengan keadaan di hadapannya saat ini.
“Mandi dulu terus sarapan, kita tungguin”Changmin tersentak saat kakak perempuannya menyadarkan lamunannya. Changmin pun mengambil langkah seribu untuk kembali ke kamarnya, membuat semua orang tertawa.
“Jadi kalian udah jalan lima tahun? Lama juga ya? Younghoon betah sama bawelnya Changmin?“Changmin hampir saja tersedak makanan yang baru masuk ke dalam mulutnya saat mendengar ucapan sang mama.
“Changmin engga bawel kok, Tante... Bawelnya masih dalam batas wajar”ucap Younghoon menjelaskan.
“Bawelan ka younghoon! Apalagi kalo malem minggu kita jalan kemaleman, pasti dia paling bawel ngingetin aku biar paginya engga kesiangan”ucap Changmin merajuk.
“Aku kan udah bilang, kita bisa jalan kapanpun. Kalo malam minggu, jangan sampai terlalu malam, biar minggu itu kamu engga telat ibadahnya”ucapan Younghoon membuat Changmin terdiam.
“Jadi, kapan rencananya ketemu orang tua kamu?“pertanyaan sang papa membuat Changmin menoleh cepat. Menatap Younghoon dan sang papa bergantian.
“Rencananya malam ini kok, Om... Setelah kita liat tempat yang tadi sempat saya omongin”ucapan Younghoon membuat alis Changmin menukik karena bingung.
“Manggilnya jangan Tante sama Om dong kalo gitu? Diubah jadi Papa sama Mama biar sama kayak Changmin”Younghoon tersenyum dan mengangguk pelan, berbeda dengan Changmin yang masih belum dapat mencerna semuanya.
“Jadi, diantara 3 apartement yang udah kita liat itu, kamu paling suka yang mana?“tanya Younghoon sata keduanya telah kembali masuk ke mobil setelah berkeliling ke tiga tempat berbeda.
“Ka, kamu bisa jelasin dulu engga ini maksudnya gimana? Kenapa kamu pagi-pagi udah dirumahku? Terus kita mau makan malem dirumah kamu? Aku ga ngerti sama semuanya yang terjadi hari ini.....“ucap Changmin panjang lebar. Younghoon terdiam sebelum membuka suaranya.
“Aku mau kita tinggal bareng, sayang...“ucap Younghoon santai dan Changmin menatap Younghoon bingung.
“Aku sebelumnya udah ngobrol sama kaka kamu sama kakak ipar kamu juga, nyeritain tentang kita. Kemungkinan kedepannya yang bakalan terjadi sama hubungan kita”ucap Younghoon menlanjutkan penjelasannya. Changmin memberikan isyarat agar Younghoon melanjutkan ceritanya.
“Iya, jadi mereka suruh aku ngomong sama orang tua kamu. Ngomong semua rencana yang udah aku buat bareng kamu. Ngomong tentang keseriusan aku sama kamu. Ngomong tentang masa depan kita berdua”ucap Younghoon melanjutkan.
“Mereka setuju saat aku bilang kalo aku mau ngajak kamu tinggal bareng. Mereka juga bilang, ada beberapa perbedaan yang engga bisa dipaksakan, Tetapi ada beberapa yang bisa diusahakan, jadi yang penting sekarang adalah usaha dari kita berdua”ucap Younghoon mengakhiri penjelasannya.
“Jadi, diantara tiga apartement tadi, kamu suka sama yang mana?“tanya Younghoon lagi. Tetapi bukan jawaban yang di terima Younghoon, justru sang terkasih menabrakan badannya dan membawanya dalam pelukan dengan suara isakan.
“Aku sayang banget sama ka younghoon....“ucap Changmin terisak.
“Makasih udah selalu berusaha untuk aku, untuk kita....“ucap Changmin lagi.
Younghoon terdiam dan mengeratkan pelukannya. Ia mengusap pelan punggung Changmin, menenangkan kekasihnya yang masih terisak dalam pelukannya.
“Udahan nangisnya ya? Udah sore, nanti kita kemaleman sampai rumah aku. Besok kamu masih harus ibadah kan?“tanya Younghoon dan Changmin mengangguk kecil. Younghoon tersenyum melihat wajah merah dan sembab kekasihnya sambil menghapus bulir air mata yang jatuh di pipinya.
kapila