Taman Bermain.


Hari itu Seungyoun sudah menentukan tekad bulatnya untuk pergi ke taman bermain, mencari sosok lelaki yang sempat dia temui beberapa hari yang lalu. Lelaki manis tersebut, yang dikenal Seungyoun tidak sengaja di salah satu rumah makan, mengatakan bahwa dirinya bekerja di salah satu taman bermain.

Bermodalkan petunjuk kecil tersebut, Seungyoun bersiap untuk kembali mendatangi lelaki tersebut. Lelaki yang membuatnya penasaran sejak pertama kali mereka bertemu. Seungyoun membeli sebuah tiket untuk dirinya sendiri dan diselipkan pertanyaan mengenai lelaki tersebut.

“Oh Mas Sejin? Biasanya Mas Sejin berkeliling mas atau kalo sudah agak sore biasanya Mas Sejin ada di sekitar Ferris Wheel“Seungyoun mengangguk mengerti dan memasuki taman bermain yang belum banyak pengunjungnya tersebut.

“Selamat pagi!! Semoga harimu menyenangkan!!”

Seungyoun tersenyum melihat maskot taman bermain yang sedang menyapa beberapa pengunjung yang baru tiba. Beberapa anak kecil pun tidak melewatkan kesempatan mereka berfoto dengan maskot tersebut.

“Mungkin Sejin salah satu penanggung jawab disini? Makanya berkeliling setiap saat?”

Seungyoun menatap peta besar taman bermain tersebut, mencoba melihat sekiranya dimanakah Sejin berada. Informasi yang Seungyoun dapatkan sangat minim sehingga ia bingung kemana harus memulai mencari Sejin.

“Mas Sejin? Tadi saya lihat di dekat area bermain khusus anak dibawah lima tahun mas. Coba saja cari kesana, semoga Mas Sejin belum pergi”Seorang penjaga salah satu arena permainan menunjuk salah satu titik dan dengan segera Seungyoun berlari kesana.

Seungyoun beberapa kali memukul kepalanya pelan, merutuki kebodohannya yang tidak menanyakan apa pekerjaan Sejin kepada petugas penjaga tadi. Jika Seungyoun tau apa yang Sejin kerjakan, setidaknya ia tau kemana harus mencari Sejin.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu siang dan Seungyoun memutuskan mengisi perutnya terlebih dahulu. Seungyoun cukup lelah mencari Sejin di taman bermain yang besar tersebut.

Seungyoun menoleh dan tersenyum ketika ia kembali melihat maskot taman bermain tersebut yang sedang menyapa pengunjung di area foodcourt taman bermain.

“Apa tidak panas menggunakan kostum setebal itu di cuaca seperti ini?”Seungyoun bermonolog dalam hatinya dan sesekali melihat langit dimana matahari bersinar sangat cerah siang itu.

“Permisi, Mas... maaf mau tanya, Mas kenal yang namanya Lee Sejin? Dia teman saya dan katanya dia kerja di taman bermain ini...“Setelah selesai makan, Seungyoun berusaha mencari Sejin lagi dan bertanya pada salah seorang petugas kebersihan.

“Mas Sejin? Tadi di—–“Seungyoun menoleh mengikuti arahan petugas tersebut tetapi nihil, yang ia tunjuk hanya beberapa orang yang sedang berlalu lalang.

“Wah tadi Mas Sejin belum lama disitu loh mas... Mungkin udah keliling lagi mas”ucapnya dan Seungyoun pun menghembuskan nafasnya kasar.

Seungyoun kembali mencari Sejin. Ia berjalan tidak tentu arah dan tanpa petunjuk lagi. Harapan Seungyoun satu-satunya adalah *Ferris Wheel”, tempat dimana Sejin berada saat sore hari berdasarkan informasi penjaga tiket tadi pagi.

Seungyoun melihat jam tangannya yang menunjukan hampir pukul setengah empat sore. Seungyoun pun memilih berjalan ke arah Ferris Wheel yang menjadi pusat keramaian sore itu.

“Wah gila rame banget...”Seungyoun berdecak sebal saat melihat antrian mengular di depan Ferris Wheel tersebut dan ia pun memilih duduk di salah satu kursi yang ada di dekat area Ferris Wheel.

“Permis, Mas... Boleh minta tolong fotoin saya sama pacar saya?“Seungyoun yang saat itu sedang fokus dengan layar ponselnya sedikit dikejutkan dengan laki-laki yang meminta pertolongannya.

“Oh iya mas, bisa kok... Mari saya bantu”ucap Seungyoun sopan dan mengambil kamera yang dipegang lelaki tadi.

Seungyoun membidikan kameranya ke sepasang pemuda pemudi yang sedang bergaya dengan maskot taman bermain tersebut. Tanpa sengaja, Seungyoun tersenyum melihat bagaimana maskot tersebut masih semangat bekerja walaupun sudah seharian menggunakan kostum berat tersebut.

“Makasih ya mas... Masnya mau saya fotoin juga?“ucap lelaki yang meminta pertolongan Seungyoun tadi.

“Engga usah mas makasih”ucap Seungyoun tersenyum.

“Engga apa-apa mas, sini handphone biar saya fotoin juga”Seungyoun pun menyerahkan ponselnya dengan berat hati dan berjalan menghampiri maskot taman bermain tersebut.

Canggung, Seungyoun bergaya dengan maskot taman bermain karena beberapa orang memperhatikannya. Seungyoun sedikit terkejut, saat maskot taman bermain tersebut tiba-tiba menggenggam tangganya. Seungyoun menoleh dan memperhatikan maskot tersebut yang masih bergaya di depan kamera ponsel milik Seungyoun.

“Lihat ke depan, Seungyoun.... Nanti fotonya jelek!!”

Seungyoun kembali terkejut, karena maskot disebelahnya mengenal dirinya sendiri. Seungyoun pun kembali menghadapkan wajahnya ke kamera ponsel miliknya dan bergaya apa adanya dengan tangan yang masih di genggam oleh maskot taman bermain tersebut.

“Makasih ya mas...“ucap Seungyoun saat lelaki yang membantunya berfoto mengembalikan ponselnya.

“Sekarang udah jam berapa?“Seungyoun menoleh saat maskot disebelahnya mengajaknya berbicara.

“Setengah lima....“ucap Seungyoun pelan.

Seungyoun mengikuti pergerakan maskot tersebut berjalan ke sebuah kursi yang tadi ia tempati dan duduk dikursi tersebut. Seungyoun pun mengikuti maskot tersebut dan duduk disebelahnya.

“Kok... Lo tau gue?“tanya Seungyoun saat sudah duduk disebelah maskot yang maish menggunakan kostumnya.

“Hahaha susah ya nyari gue?“Seungyoun terdiam saat maskot tersebut berbicara.

Seungyoun kembali terkejut saat maskot disebelahnya membuka kostum yang ia kenakan. Dengan rambut yang super basah, lelaki di dalam kostum maskot tersebut menoleh ke arah Seungyoun sambil tersenyum.

“Hai”ucap Lelaki tersebut tenang.

“Sejin?“ucap Seungyoun kaget dan Sejin mengangguk sambil tersenyum cerah.

“Kaget ya tau gue jadi badut?“ucap Sejin santai. Seungyoun terdiam dan hanya memperhatikan Sejin lekat. Wajahnya lelah tetapi tetap tersenyum, rambutnya basah karena seharian menggunakan kostum yang menjadi seragam bekerjanya.

“Mau naik Ferris Wheel ga? Gue bisa dapetin free pass tanpa ngantri!!“ucap Sejin lagi yang bersiap menggunakan kostum wajahnya lagi.

Seungyoun masih terdiam dan tidak menjwab pertanyaan Sejin. Tetapi Sejin menarik Seungyoun berjalan ke arah Ferris Wheel tersbeut dengan sedikit menarik Seungyoun.

Sejin dibalik kostum maskot taman bermainnya memberikan kode OK kepada penjaga wahana Ferris Wheel untuk memberikannya Free Pass. Sejin tidak lupa melambaikan tangan kepada para pengunjung yang sedang mengantri dengan semangat.

“Asik kan jadi aku? Selalu dapet Free Pass kalo mau naik wahana apapun”ucap Sejin yang kembali membuka topeng kostumnya saat mereka sudah menaiki wahana tersebut.

Seungyoun masih terdiam memperhatikan Sejin yang fokus menatap keluar Ferris Wheel tersebut. Rambut basah Sejin sedikit bergerak saat angin berhembus kencang di puncak Ferris Wheel tersebut.

“Kamu hebat....“ucap Seungyoun pelan masih menatap lekat Sejin. Sejin yang mendengar perkataan Seungyoun pun menoleh menatap Seungyoun.

“Seharian pakai kostum berat yang pasti panas banget.... Nyapa orang dari pagi sampai hampir malam.... Bahkan engga sama sekali nunjukin kalo kamu capek setelah seharian kerja.... Kamu hebat banget Sejin....“ucap Seungyoun lagi dan Sejin tersenyum.

“Kamu tau, apa yang bikin aku betah sama kerjaan aku sekarang?“Seungyoun memperhatikan Sejin lekat.

“Senyum orang lain.... Yang aku betah dan masih bertahan dipekerjaan ini karena aku bisa lihat senyum orang-orang... Kalo ngeliat orang lain senyum, kita jadi ikut bahagia kan? Kata orang, kalo kita bahagia terus nanti umurnya panjang!!“Sejin menjelaskan dengan menyelipkan lelucon yang membuat Seungyoun tersenyum simpul.

“Jadi kamu mau umur panjang?“tanya Seungyoun dan Sejin mengangguk.

“Iya! Dan bikin lebih banyak orang tersenyum!!“ucap Sejin bersemangat.

Seungyoun dan Sejin cukup lama terdiam dan memperhatikan langit yang mulai berubah warna. Pergerakan Box Ferris Wheel mengejutkan Sejin.

“Seungyoun!! Kenapa kamu pindah? Kan jadi ga seimbang!!“Sejin menatap tajam Seungyoun tetapi detik berikutnya tubuh Sejin menegang, saat Seungyoun menarik tengkuknya dan mempertemukan bibir mereka berdua.

Setelah beberapa saat, Seungyoun pun menjauhkan bibirnya dari bibir Sejin dan membuat Sejin kembali membuka matanya. Wajah Sejin bersemu merah, membuat Seungyoun gemas dan mengacak surai Sejin yang mulai kering.

“Kalo aku minta izin buat kerja sama kamu, kamu izinin ga?“pertanyaan Seungyoun membuat Sejin bingung.

“Aku mau kerja sama kamu... Sama kayak kerjaan kamu kali ini...“ucap Seungyoun lagi.

“Hah? Kamu mau jadi badut kayak aku juga?“tanya Sejin polos dan Seungyoun tertawa.

“Bukan.... Aku mau kerja sama kamu.... Aku mau bikin kamu senyum setiap hari, biar aku bahagia terus bisa punya umur panjang! Jadi kita bisa terus berdua dalam waktu yang lama....“ucap Seungyoun tenang. Sejin terdiam, wajahnya semakin memerah dengan sensasi menggelitik yang tiba-tiba menyerang perutnya.

“Maaf kalo kesannya buru-buru.... Tapi aku serius sama omonganku...“ucap Seungyoun lagi. Sejin masih terdiam. Ia menarik nafasnya panjang sebelum menarik kerah baju milik Seungyoun dan menyatukan bibir keduanya.

Seungyoun tersenyum kala Sejin menyatukan bibir keduanya. Seungyoun menarik pinggang Sejin mendekat untuk memperdalam ciuman mereka.

“Ih jangan kebanyak bergerak!! Goyang nih”ucap Sejin yang sempat memutus kontak bibir mereka sebelum Seungyoun kembali menarik dan melumat bibir Sejin bersamaan dengan Ferris Wheel mereka yang tiba dipuncak tertinggi.

“Sunset!!“Sejin melepas lumatan Seungyoun saat menyadari bahwa sunset hampir tiba. Seungyoun hanya dapat tersenyum melihat Sejin yang tersenyum lepas saat melihat matahari kembali ke peraduannya.

(xposhie)