Tanda Maaf.


Sejin melangkahkan kakinya lesu menuju apartmentnya. Pembacaan naskah pertama hari ini untuk drama barunya sungguh menyita tenaganya, karena sebelumnya ia harus mengurus anjing kecil kesayangannya yang sedang tidak dalam kondisi sehat.

Sejin terkejut, ketika membuka pintu dan mendapati punggung seseorang di dapur apartment miliknya. Punggung telanjang dengan rambut hitam kebiruan. Di punggungnya terdapat beberapa tatto yang sangat Sejin hafal letak dan maknanya. Seungyoun, berdiri disana memunggungi Sejin.

“Kopi atau Teh?“ucap Seungyoun tanpa menoleh ke arah Sejin.

“Teh aja. Makasih sebelumnya! Aku mau mandi dulu”ucap Sejin dan Sejin dapat melihat pergerakan kepala Seungyoun sebagai jawaban.

“Capek?“Setelah dua puluh menit, Sejin selesai melakukan ritual malamnya, Ia melangkah ke sofa panjang dimana Seungyoun duduk dengan segelas kopi ditangan. Sejin mengangguk dan duduk disebelah Seungyoun.

Sejin menubrukan dirinya ke dada Seungyoun, menghirup dalam-dalam aroma kesukaan dari lelaki favoritnya. Sesekali Sejin menarik nafas panjang, membuat Seungyoun akhirnya melingkarkan tangannya di pundak Sejin.

“Minum dulu tehnya, biar capeknya berkurang”Sejin harus merubah posisinya menjadi bersandar pada sofa ketika Seungyoun bergerak untuk mengambil cangkir teh hangatnya.

“Gimana? Lancar semua?“tanya Seungyoun dan Sejin mengangguk sambil sesekali menyesap minuman ditangannya.

“Aku dateng engga liat Gunbam, dia di Vet?“tanya Seungyoun dan kali ini Sejin menggeleng.

“Aku titipin tempat kakak. Soalnya aku tau beberapa hari ke depan pasti aku bakalan pulang telat mulu, kasian sendirian dirumah...“ucap Sejin lemah.

“Kenapa sih bisa pas?“ucap Sejin menghembuskan nafasnya kasar. Sejin sudah mengembalikan cangkir tehnya ke meja dan kali ini posisinya sudah menghadap ke Seungyoun dengan kedua kaki bersila diatas sofa.

“Pas gimana?“tanya Seungyoun bingung yang kemudian mengikuti Sejin untuk bersila dan duduk berhadapan.

“Aku dapat tawaran drama, kamu comeback dan Gunmabm sakit....“ucap Sejin menunduk.

“Dua point awal engga aku permasalahin... Karena aku tau kamu nyiapin ini semua udah dari lamaaaa banget!! Bahkan sebelum aku dapat tawaran drama baru ini. Tapi... aku jadi engga enak sama kamu, engga bisa nonton MV kamu tepat waktu kemarin. Engga bisa liat showcase kamu juga...“Sejin menunduk dan menarik pelan ujung piyama yang ia kenakan. Setiap kata yang keluar dari bibirnya terdengar nada kekecewaan. Kecewa karena dirinya sendiri.

“Bahkan aku lebih lambat dari temen-temen kamu yang lainnya untuk dukung kamu via media sosial...“Sjein akhirnya menatap Seungyoun. Seungyoun tersenyum menatap Sejin dan mengusak pelan puncak kepala Sejin.

“Kamu nih kecil-kecil banyak banget sih yang difikirin! Mikirnya satu-satu, kasian otak kamu nih capek sayanggg”ucap Seungyoun yang kembali tersenyum.

“Aku engga mempermasalahin dukungan kamu, karena tanpa kamu tunjukin ke orang banyak juga aku udah tau kalo kamu selalu dukung aku, kan?“tanya Seungyoun dan Sejin mengangguk.

“Besok aku udah mulai sibuk promosi dan kamu sibuk lanjutin drama kamu. Jadi malem ini, aku mau puas-puasin sama kamu sebelum kamu diambil orang lain...“ucap Seungyoun yang tiba-tiba menarik Sejin kedalam dekapannya.

“Aku engga diambil siapa-siapa, Younnn!! Engga bakal ada yang ambil akuuu, soalnya aku cuma mau sama kamu aja”ucap Sejin tenang dalam dekapan Seungyoun.

“Kamar yuk? Biar enak ngobrolnya, biar bisa sambil tiduran juga”ucap Seungyoun dan Sejin mengangguk setuju. Seungyoun pun menggendong Sejin seperti Koala kecil. Dalam setiap langkah Seungyoun ke kamar, Sejin memberikan satu kecupan di bibirnya.

“Tanda maaf dari aku... Karena kemaren aku engga nonton MV kamu tepat waktu! Karena aku engga bisa nonton showcase kamu! Karena aku ketinggalan update story buat dukung kamu! Karena aku besok-besok engga bisa dampingin kamu... Karena besok aku mau selingkuh sama orang lain dulu!!!“uacap Sejin disetiap kecupan yang ia daratkan di bibir Seungyoun. Seungyoun menghentikan langkahnya tepat di depan kamar Sejin ketika Sejin mengucapkan kalimat terakhirnya. Sejin tersneyum menatap Seungyoun.

“Ayokkkk masuk kamar dikit lagi!! Kenapa berhenti?“ucap Sejin bingung. Suengyoun pun melanjutkan langkahnya sebelum melempar Sejin keatas kasur, membuat Sejin tertawa lepas. Selanjutnya Seungyoun mengungkung Sejin dibawahanya.

Kali ini, Seungyoun yang mengecup seluruh permukaan wajah Sejin membuat Sejin merasa geli karena beberapa rambut Seungyoun yang terjatuh mengenai wajahnya. Bahkan sesekali Seungyoun mengusap wajahnya ke dada dan perut Sejin yang membuat Sejin semakin tertawa karena geli.

“Younhhhh hahaha udah!! Kenapa sih kamu?“Sejin menarik wajah Seungyoun agar menatapnya, karena sungguh, tertawa sejak tadi membuatnya semakin lelah.

“Karena kamu besok-besok mau dipinjem orang... Jadi malem ini, aku mau kamu....“ucap Seungyoun tajam.

“Bukannya aku emang milik kamu ya? Mau milikin kayak gimana lagi?“tanya Sejin yang semakin bingung.

“Kayak gini....“Seungyoun mendaratkan bibirnya ke bibir Sejin. Kali ini, bukan hanya kecupan tetapi lumatan yang diterima Sejin atas perlakuan Seungyoun. Sejin akhirnya tau apa yang dimaksud Seungyoun. Tanpa pikir panjang, Sejin mengalungkan tangannya dilher Seungyoun dan mengikuti permainan Seungyoun dengan mengabaikan rasa lelah mereka.


Nafas Sejin dan Seungyoun beradu cepat. Sprei rapih yang biasanya menjadi kebanggan Sejin, sudah berantakan. Bahkan selimut sudah tergelatak di lantai bersama dengan beberapa potongan pakaian milik Seungyoun serta Sejin. Mereka berdua belum melakukan permainan tetapi keduanya sudah berkeringat hanya karena foreplay yang mereka mainkan akibat lebih dari sebulan tidak bertemu.

Sejin mengangguk lemah sebelum akhirnya Seungyoun bangkit dan berjalan menuju salah satu laci yang sudah ia hafal diluar kepala. Sejin menyamankan posisinya sembari menunggu Seungyoun kembali.

“Kamu belum beli kondom lagi?“Seungyoun menoleh kearah Sejin yang matanya terbuka lebih lebar karena terkejut. Sejin menggeleng cepat. Seungyoun pun kembali dengan sebuah botol ditangan kanan.

“Kamar kamu berantakan banget, nanti aku bantu rapihin...“ucap Seungyoun yang menendang celananya sendiri ke ujung ruangan yang membuat Sejin tersenyum kecil.

“Jadi? Aku juga lagi gabawa karena emang awalnya engga niat gitu...“ucap Seungyoun lagi.

“Yaudah”ucap Sejin santai dan Seungyoun menatap Sejin bingung karena merasa jawaban Sejin bukan sebuah solusi.

“Maksudnya?“ucap Seungyoun setelah beberapa saat.

“Ih berisik! Lama dehhhh”ucap Sejin menarik Seungyoun hingga berbaring di kasur dan ia menduduki perut Seungyoun yang terbilang tidak rata tersebut.

“Kamu kalo udah mau kuat juga ya tenaganya?“ucap Seungyoun meledek dan Sejin menatap Seungyoun malas sebelum menarik botol dalam genggaman Seungyoun, mengocoknya dan mengeluarkan isinya.

Sejin sedikit memundurkan posisinya hingga ia duduk di paha Seungyoun yang membuat Seungyoun mengerang ketika bokong Sejin bergesekan dengan kejantanan Seungyoun yang sudah menegang. Sejin dengan lihai membaluri lubricant yang sudah ada di telapak tangannya langsung ke kejantanan Seungyoun.

“Aghhhh... Aku ga ada niat ngew* malah dapet bonus super plus nghhh....“ucap Seungyoun yang menahan geramannya karena pijatan tangan Sejin. Sebelumnya Seungyoun sudah menerima servis langsung drai mulut Sejin dan kali ini tangan Sejin yang langsung memberikan servis untuk kejantannya.

“3 in 1, aku dapetin tiga-tiganya dalam semalem... Arrrggghhhhh”ucap Seungyoun ketika Sejin memijat kejantanannya dengan sedikit kasar. Sejin tidak ingin menguluru waktu lebih lama, karena jam sudah menunjukkan jam satu malam lebih beberapa menit, mereka harus cepat menyelesaikan permainan mereka malam ini karena esok mereka akan kembali kepada kesibukan masing-masing.

Setelah mengolesi cairan lubricant dilubang kemerahan miliknya sendiri, Sejin mencoba memasukan kejantanan Seungyoun sedikit demi sedikit. Lebih dari sebulan tidak dikunjungi, lubang Sejin mulai tidak terbiasa lagi. Sesekali Sejin menarik nafas panjang, rasanya seperti pertama kali bercinta dengan Seungyoun.

“Nghhh.... Susahhh...“ucap Sejin meringis.

Sejin merebahkan dirinya diatas badan Seungyoun dan hanya berhasil memasukan kepala kejantanan Seungyoun. Seungyoun tersenyum sambil mengusap punggung lelaki kecil diatasnya. Nafas Sejin naik turun. Akhirnya Seungyoun mencoba menggerakan pahanya guna memasukan kejantannya lebih dalam ke lubang anal milik Sejin.

“Nghhh... Pelanhhhh... Younhhh...“ucap Sejin meringis. Seungyoun pun menghentikan gerakannya dan kembali mengusap punggung Sejin.

“Kelamaan aku anggurin jadi gini ya? Gimana besok kalo kita sama-sama sibuk, hm?“ucap Seungyoun pelan dan berhasil membuat Seungyoun mendapatkan hadiah sebuah cubitan yang membuat ia mengerang.

Sejin kembali ke posisi duduk dan kembali mencoba memasukan kejantanan Seungyoun hingga akhirnya masuk seluruhnya ke lubang analnya. Seungyoun dan Sejin mengerang bersamaan. Sejin mengerang karena kejantanan Seungyoun masuk terlalu dalam menusuk analnya, sedangkan Seungyoun karena akhirnya merasakan kembali kehangatan lubang Sejin.

Beralaskan dada bidang milik sang kekasih, Sejin menopang badannya dan menggerakan pinggangnya naik dan turun. Sedangkan Seungyoun, memegang pinggang Sejin mencoba membantu lelaki kesayangannya bergerak. Sejin menggigit bibirnya dengan pinggang yang sekarang bergerak memutar, membuat Seungyoun mengerang karena nikmat yang ia dapatkan begitu berlebih.

“Nghhh... Kamu ini lagi nulis nama aku yagghhh?“ucap Seungyoun ketika menyadari pergerakan pinggang Sejin mempunyai pola. Sejin membuka matanya dan menatap Seungyoun.

“Welcome back, WOODZ!!“ucap Sejin yang kemudian melumat bibir Seungyoun. Hal itu seperti sebuah kesempatan bagi Seungyoun, karena Seungyoun kali ini yang menggerakan pinggangnya mendorong kejantannya masuk lebih dalam sambil sesekali menampar bokong Sejin.

“Nghhh.... Younhhhh....“Sejin menyembunyikan wajahnya di pundah Seungyoun karena gerakan Seungyoun yang terlampau cepat serta kejantanan Seungyoun yang tepat mengenai prostatnya. Sejin pening dipermainkan Seungyoun malam itu.

“Diluarrrhhh? Hah?“tanya Seungyoun saat merasa pelepasannya hampir sampai. Sejin menggeleng.

“Dalemhhh ajaghhh...“ucap Sejin menggeram dan Seungyoun pun semakin menambah kecepatannya saat mendapatkan lampu hijau dari sang kekasih. Sejin masih merebahkan dirinya di atas dada Seungyoun. Kali ini gerakan sudah diambil alih 100% oleh Seungyoun. Sejin juga mengocok kejantanannya sendiri karena pelepasannya juga hampir sampai.

“Nghhh... Ahhhhh”Seungyoun sampai. Putihnya memenuhi anal Sejin malam itu. Setelah sekian lama tidak merasakan lubang penuh akan cairan cinta Seungyoun, akhirnya malam itu Sejin kembali merasakannya. Merasakan hangat yang memenuhi lubangnya. Bahkan merasakan cairan yang merembas mencoba keluar dari analnya karena analnya tidak mampu menampung putih Seungyoun.

Sejin sampai beberapa detik setelah Seungyoun. Nafas mereka semakin tidak terkendali. Aroma dikanar Sejin sudah berubah seutuhnya. Lima belas menit waktu yang mereka butuhkan untuk mengembalikan mereka kepada kenyataan.

“Udah jam dua... Kamu pulang jam berapa?“tanya Sejin yang masih berada diatas badan Seungyoun.

“Aku minta jemput disini jam 9 aja besok, kamu?“tanya Seungyoun dan Sejin mengangguk, menandakan bahwa ia akan keluar pada pukul 9 pagi juga.

“Mandi?“tanya Seungyoun lagi tetapi Sejin menggeleng.

“Tidur dulu... Begini aja ya?“tanya Sejin yang sudah memejamkan matanya.

Seungyoun tersenyum. Tangannya mengusap punggung telanjang Sejin. Posisi yang dimaksud Sejin adalah Sejin berada diatas badan Seungyoun dengan kejantanan Seungyoun yang masih berada di dalam anal Sejin dengan sisa cairan yang masih merembas keluar.

“Good night! Sleep Well!! Makasih buat hadiah comebacknya“ucap Seungyoun mengecup kening Sejin.

“Hm? Ini permintaan maaf, karena telat ngasih selamat. Kalo hadia selamat yang asli, belum loh....“ucap Sejin pelan yang membuat Seungyoun menghentikan kegiatan mengusap-usapnya.

“Younhhh.... Usap lagiiii”ucap Sejin merengek dan membuat Seungyoun kembali sadar dan kembali mengusap punggung Sejin.

Seungyoun tersenyum. Membanyangkan hadiah comeback yang akan diberikan kekasihnya entah seminggu atau dua minggu lagi.

(xposhie)