Teman baru.
Wooseok menghela nafasnya berat saat melihat bis kota yang akan membawanya ke sekolah. Bis tersebut penuh sesak karena jam yang menunjukan jam sibuk orang untuk memulai kegiatannya, entah berangkat kerja maupun ke sekolah. Wooseok terpaksa menaiki bisa tersebut agar tidak terlambat, karena setidaknya sudah tiga bis Wooseok lewati agar ia tidak terlalou terhimpit di dalam bis.
Tubuh Wooseok semakin terhimpit saat bis kembali berhenti di salah satu halte bahkan beberapa kali ia harus menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Tubuh Wooseok tiba-tiba menegang saat merasakan sebuah benda asing menyentuh tubuh bawah bagian belakangnya. Wooseok sedikit menoleh dan mendapati seorang pria paruh baya yang berdiri terlalu dekat dengannya.
Wooseok mencoba sedikit menggeser tubuhnya agar tidak terlalu menempel dengan lelaki tersebut tetapi gagal. Pria tersebut semakin menempelkan tubunya ke tubuh Wooseok, bahkan ia tidak segan menggesekan tubuh bagian selatannya tepat ke bagian bawah tubuh belakang Wooseok. Wooseok rasanya ingin menangis saat itu juga hingga tiba-tiba ruangan disekitarnya sedikit meregang.
Wooseok menoleh dan mendapati seorang lelaki tinggi di belakangnya. Seragamnya sama dengannya tetapi Wooseok tidak mengenalnya, karena hari itu merupakan hari pertama Wooseok masuk ke sekolah tersebut sebagai murid baru.
“Diem aja! Kalo lo keliatan ga nyaman, dia malah makin berani”
Wooseok mengangguk saat mendengar ucapan pelan anak lelaki tinggi dibelakangnya. Sesekali Wooseok menoleh dan mendapati bahwa lelaki tersebut mengungkung tubuh Wooseok agar tidak terlalu terhimpit dan membuat ruangan di sekitar Wooseok menjadi lebih lega.
“Ngapain lo nempel-nempel? Berasa cicak-cicak di dinding nempel mulu?”
Tubuh Wooseok tersentak saat anak lelaki dibelakangnya berteriak dan saat Wooseok menoleh, ternyata anak tersebut sedang memerahi lelaki yang tadi melakukan tidak tercela kepada Wooseok. Lelaki paruh baya tersebut akhirnya ciut dan memilih keluar dari bis karena tatapan orang disekitarnya.
“Loh kita satu sekolahan? Kok gue kayak baru liat lo ya?”
“Iya, hari ini hari pertama aku... Hm, makasih ya buat yang tadi!”
Anak lelaki yang kini sedang berjalan bersisian bersama Wooseok menuju sekolah itu mengangguk sambil tersenyum,
“Oh ya, gue JInhyuk! Lo.... Kim... Wooseok?”
Wooseok menoleh kearah nametag yang ia kenakan sebelum mengangguk dan meraih uluran tangan Jinhyuk untuk berkenalan.
“Berarti belum tau ya masuk kelas berapa? Mau gue anter ke ruang guru dulu?“tanya Jinhyuk dan Wooseok mengangguk lagi. Jinhyuk pun berjalan kearah ruang guru diikuti Wooseok dibelakangnya.
“Jinhyuk, coba duduknya yang bener! Itu baju kamu juga masukin yang bener atau mau saya beri poin lagi?”
Seorang guru laki-laki masuk ke dalam Jinhyuk diikuti oleh seorang anak lelaki bertubuh kecil yang jelas telah Jinhyuk kenal, ia adalah Wooseok yaitu murid baru di sekolah dan kelas Jinhyuk.
Jinhyuk tersenyum kearah Wooseok sambil melambaikan tangannya, membuat wajah Wooseok bersemu merah entah kenapa. Wooseok menunduk setelahnya karena Jinhyuk yang masih menatapnya bahkan saat guru sedang memperkenalkan Wooseok di depan kelas.
“Wooseok, kamu duduk disebelah Jinhyuk ya? Jinhyuk! Singkirkan tasmu dari atas meja”
Jinhyuk mengangguk sebelum menyingkirkan tasnya dari atas meja yang akan digunakan Wooseok mulai hari itu. Wooseok pun berjalan ke arah Jinhyuk dengan wajah yang masih bersemu merah dan dengan jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya.
“Wah ternyata kita sekelas! Berarti kita bisa pergi sama pulang sekolah bareng, biar lo engga diganggu om-om itu lagi!!”
Wooseok tersenyum kearah Jinhyuk dan mengangguk pelan sebelum Wooseok kaget karena Jinhyuk mendapat satu buah jeweran di telinga kanannya dari wali kelasnya.
“Udah saya kasih peringatan dua kali, masih aja berisik ya kamu Jinhyuk! Berdiri di depan kelas, sekarang!!”
Jinhyuk mengerucutkan bibirnya sebelum bangun dari kursinya untuk melaksanakan hukuman di depan kelas.
“Sampai ketemu di mata pelajaran selanjutnya, Wooseok! Jangan lupa nanti kita pulang bareng ya?”
Wooseok tertawa karena tingkah Jinhyuk yang jenaka dan sejak itu pertemanan Wooseok dan Jinhyuk semakin dekat. Bahkan mereka selalu pergi dan pulang sekolah bersama, karena JInhyuk akan selalu berusaha melindungi Wooseok dari tangan-tangan jahil pria hidung belang diluar sana.
fin
Kapila.