Terlambat
Lelaki yang berada di tengah-tengah lingkaran tersebut mengetukkan pulpen yang ia genggam ke arah buku catatan kecil di hadapannya. Setidaknya, sudah lima belas menit ia menunggu kedatangan seseorang yang tak kunjung datang.
Juyeon, lelaki yang sejak tadi mengetuk pulpen di atas buku tersebut, sesekali men-dial sebuah nomer yang sama dengan hasil yang sama, nihil. Beberapa orang dalam aula tersebut mulai ribut, karena rapat yang seharusnya sudah mulai setidaknya lima belas menit itu belum ada tanda-tanda akan mulai dibuka oleh Juyeon, sang pemimpin rapat.
“Sorry, gue telat. Tadi habis ketemu sama senior dulu.” Hyunjae sukses menjadi pusat perhatian saat dirinya masuk ke dalam aula dan duduk berjarak 3 orang dari tempat Juyeon berada. Rapat pun dimulai tepat saat Hyunjae menempelkan bokongnya di lantai.
“Mungkin ada yan mikir ini cuma acara kecil internal Sekolah. Tapi, gue harap kalian tetap punya tanggung jawab. Kalo berhalangan hadir, harap kasih tau salah satu panitia. Begitu juga kalo ada yang telat, bisa ngabarin orang lain. Gue ga mau ada yang interupsi rapat saat rapat udah berjalan. Setiap rapat akan ada absensi sebagai bahan evaluasi gue dan anak Osis.” Juyeon mengucapkan kalimat terakhirnya saat menutup rapat sore itu.
Rapat perdana yang berlangsung satu jam tersebut hanya menjelaskan garis berasa tanggung jawab setiap panitia. Juyeon sebagai ketua panitia juga memberikan beberapa peraturan kecil bagi panitia dan salah satu peraturan tersebut sukses membuat Hyunjae menatap Juyeon dengan tatapan malas seperti saat ini.
“Sorry, tadi gue terlambat dan engga ngabarin siapapun. Kak Rowoon tiba-tiba ngajak ngobrol pas engga sengaja ketemu di koridor.” Hyunjae mencoba menjelaskan setenang mungkin kepada Juyeon.
“Alasan lo udah engga penting sekarang. Rapat udah selesai juga, kan?” Hyunjae menutup kembali mulutnya yang akan melayangkan protes. Percuma saja ia protes terhadap lelaki di hadapannya saat ini.
“Posisi lo itu Wakil Ketua. Gue kasih posisi itu karena lo sendiri yang minta untuk gue nyediain satu posisi walau cuma sisa dua posisi. Jadi, gue harap lo bisa lebih bertanggung jawab kedepannya.” Juyeon segera bangun dari duduknya setelah mengucapkan perkataan tersebut yang sukses mendidihkan amarah Hyunjae saat ini.
kapila