The Ending
Hyunjae melempar helm miliknya ke aspal dingin malam itu dan membuat Juyeon terperangah karena sikap sang kekasih tersebut. Juyeon memutuskan turun dari motornya dan mengambil helm milik Hyunjae sebelum mengejar kekasihnya yang sudah berjalan menjauh, “Maksud kamu apa sih? Kenapa sampe lempar barang kayak gini?” Hyunjae menepis tangan Juyeon dan tetap berjalan menjauhi kekasihnya tersebut.
Juyeon dan Hyunjae, kedua lelaki yang telah mengenal satu sama lain sejak sekolah menengah. Keduanya mempunyai cita-cita yang terbilang bertolak belakang sejak dahulu, Juyeon dengan dunia balapnya dan Hyunjae dengan dunia modeling. Hal itu, membuat hubungan mereka tidak berjalan lancar, terlebih pada tahun-tahun pertama keduanya menjajaki karir di dunianya masing-masing.
“Kamu tuh emang dari dulu cuma mikirin ego kamu sama dunia balap, kan? Engga pernah mikirin aku sedikit pun! Aku cuma minta kamu dateng ke acara besar pertama aku, Juyeon!” Juyeon mengacak rambutnya frustasi. Permintaan Hyunjae yang tidak bisa ia turuti karena disaat yang bersamaan, Juyeon mempunyai pertandingan yang harus ia hadiri.
Tidak hanya sekali atau dua kali hubungan Hyunjae dan Juyeon merenggang. Hal tersebut sering kali terjadi dan saksinya adalah Chanhee dan Kevin. Mereka berdua yang selalu memberikan pengertian kepada Hyunjae dan Juyeon. Chanhee dan Kevin melakukan hal tersebut murni karena mereka tahu bahwa hubungan Hyunjae dan Juyeon itu akan berhasil suatu saat karena mereka memang menyayangi satu sama lain.
Hari ini, perkataan Chanhee dan Kevin menjadi kenyataan. Hyunjae dan Juyeon resmi melangsungkan pernikahan mereka. Chanhee tersenyum melihat bagaimana Hyunjae terlihat tampan dalam balutan jas mewah yang di desain khusus untuknya. Beberapa kali Chanhee harus menenangkan Hyunjae yang terlihat gugup. “Lo udah liat Juyeon belum? Dia ganteng banget kan pastinya?” Chanhee tertawa. Bagaimana bisa ia melihat Juyeon jika sejak pagi dirinya selalu bersama Hyunjae di kamar itu.
Waktu menunjukan pukul sepuluh saat Juyeon dipersilahkan terlebih dahulu memasuki altar pernikahan. Kevin memeluk Juyeon terakhir kali dan menenangkannya, berharap Juyeon akan melakukan semuanya dengan baik hari itu. Semua tamu undangan yang terdiri dari keluarga dan teman terdekat itu berdiri saat Hyunjae akan memasuki altar, menyusul Juyeon yang sudah menunggunya.
Tepuk tangan riuh terdengar setelah keduanya resmi mengucapkan ikrar sehidup semati mereka. Chanhee dan Kevin menahan harunya saat melihat Hyunjae dan Juyeon yang terlihat saat bahagia di hadapan mereka saat ini. Mungkin tidak banyak orang yang tau mengenai hubungan Hyunjae dan Juyeon, tetapi Kevin dan Chanhee mengetahui semuanya.
Tidak perlu banyak orang yang tahu mengenai hubungan mereka, itu lah prinsip utama yang digenggam Hyunjae dan Juyeon. Cukup orang disekitar mereka saja yang mengetahui bagaiamna hubungan keduanya. Bagaimana mereka saling menyayangi dan saling membutuhkan satu sama lain.
“Kalo kita nikah, aku gamau banyak orang yang dateng. Cukup keluarga kita dan teman-teman dekat aja” Hyunjae pernah mengutarakan keinginannya mengenai pernikahan dengan Juyeon. “Kamu model ternama, yakin engga ngundang media?” Juyeon tersenyum dan Hyunjae yang dapat mengerucutkan bibirnya.
“Kamu kan juga pembalap professional! Fans kamu juga banyak.” Hyunjae tidak mau kalah meledek Juyeon kala itu dan membuat Juyeon tertawa renyah. Malam itu, keduanya sepakat bahwa pernikahan mereka suatu hari nanti diadakan tertutup untuk keluarga dan teman mereka. Tidak perlu pesta mewah hanya karena title keduanya. Baik Hyunjae dan Juyeon mempercayai keluarga dan teman-temannya yang menjadi saksi pengucapan ikrar sehidup semati mereka pada suatu hari nanti.
kapila