The Game.


“Yak! Han Seungwoo”suara kekehan terdengar bersamaan dengan seekor rusa yang baru saja lari menjauh, membuat sebuah panah yang ditembakan Byungchan melesat dari objek sesungguhnya.

“Serius sekali? Aku suka berada dibelakang pohon itu selama lima belas menit”ucap Seungwoo yang berjalan santai ke arah Byungchan yang sedang mencebikan bibirnya malas. Byungchan memilih memasukan kembali panahnya ke adalam sebuah kantong yang ia sampirkan di punggungnya.

“Untuk makan malam dan sebagai permintaan maafku”ucap Seungwoo menyerahkan seekor kelinci yang berhasil ditangkap Seungwoo hari itu. Byungchan mendecih sebelum mengambil kelinci tersebut walau masih sedikit kesal.

Han Seungwoo dan Choi Byungchan, sepasang kekasih yang tinggal disebuah pemukiman yang jau dari kata nyaman. Seungwoo tinggal di distrik sepuluh yang dikenal dengan hasil batu baranya sedangkan Byungchan tinggal di Distrik sebelas yang terkenal dengan hasil gandumnya dan roti terenak dari Distrik lainnya.

“Mengapa masih mengikutiku? Pulang sana! Ka Sunhwa pasti menunggumu”ucap Byunghan sinis dan Seungwoo kembali tertawa. Seungwoo mengusak puncak kepaa Byungchan sebelum mengambil alih kelinci yang Byungchan pegang.

“Aku ingin membeli beberapa potong roti untuk keponakanku, bukan mengikutimu”ucap Seungwoo bercanda yang membuat Byungchan semakin malas menganggapi candaan sang kekasih tersebut.

“Serius Han Seungwoo!!“ucap Byungchan kesal.

“Aku serius, sayang... Hari ini perangkapku hanya menghasilkan satu ekor kelinci dan aku menghilangkankan buruanmu, jadi...”

“Hm... Bawa saja kelinci itu untuk keponakanmu.“ucap Byungchan tersenyum.

“Tidak”ucap Seungwoo datar yang membuat Byungchan menatapnya bingung.

“Berikan ini pada ibu dan adikmu, Subin. Besok adalah pemilihan pertama untuk Subin, masak ini untuk makan malam dan sarapan esok pagi. Kita tau kan apa yang Subin rasakan”ucap Seungwoo tegas.

“Dia.. Tidak akan terpilih kan, Woo?“ucap Byungchan yang seketika murung.

“Tidak, namanya hanya ada satu dari ratusan nama orang di distrikmu. Kemungkinannya sangat kecil, jadi kamu tenang saja ya?“ucap Seungwoo yang memeluk kekasihnya, menenangkan.

.

“Choi Subin”tubuh Byungchan menegang, saat nama Subin di umumkan. Nama Subin hanya ada satu diantara ratusan nama anak di distriknya, tapi kenapa harus Subin yang terpilih? Subin menoleh dengan tatapan takut sebelum seseorang menghampirinya untuk berjalan maju bergabung dengan peserta lainnya.

“Tidak! Aku akan menggantikannya. Aku akan menggantikan Choi Subin!!“Byungchan berlari ke depan dan menghentikan langkah Subin, membuat orang-orang berbisik.

Seungwoo yang sudah berada di atas panggung menggeleng lemah, tidak menyetujui ide yang baru saja Byungchan lontarkan. Byungchan menarik sang adik dan menyuruhnya mundur.