The night.


Seungyoun sesekali menyesap Caramel Machiato miliknya. Matanya beberapa melirik kearah pintu masuk setiap ada pengunjung yang datang ke kafe tersebut. Satu cangkir Matcha Latte sudah ada dihadapannya, menunggu sang empunya datang.

“Seungyoun! Sorry lama. Tadi mapsnya agak ngaco, jadi taksinya agak muter-muter”Seungyoun segera berdiri ketika seseorang yang ditunggunya sejak tadi sudah berada dihadapannya.

“Punya gue?“lelaki tersebut menunjuk Matcha Latte dihadapannya dan Seungyoun mengangguk.

“Mungkin engga seenak racikan punya gue”ucap Seungyoun teramat pelan tetapi berhasil membuat lawan bicaranya tertawa renyah.

“Apa kabar, Jin? Is everything okay?“Seungyoun adalah pihak pertama yang membuka pembicaraan ketika lawan bicara baru saja menikmati minumannya. Sejin mengangguk.

“Yes. Seperti yang lo liat! Gue dipingit sama si Byungchan semingguan ini, entah apa alasannya. Gue cuma boleh pergi kalo sama dia dan itu pun ke mall lagi, mall lagi. Sampe gue bosen”gerutuan Sejin membuat Seungyoun tersenyum. Itu adalah ucapan terpanjang Sejin setelah Seungyoun menyukai Sejin tiga tahun belakangan ini.

“Jarang-jarang loh punya temen kayak Byungchan, yang peduli sampe ke hal sekecil apapun itu”ucap Seungyoun bijak dan Sejin mengangguk setuju.

“Gue bersyukur, bahkan sangat bersyukur punya temen kayak Byungchan. Tapi lo harus tau gimana ribetnya dia kalo udah berhubungan sama gue. Kayak.... Gue nih anak tiga tahun yang baru lancar jalan! Tiap kesandung dikit diteriakin”Sejin menggeleng menceritakan keajaiban teman kelewat baiknya itu.

“Nah kan gue baru inget! Tujuan utama gue kesini tuh mau bilang makasih. Udah telat seminggu, tapi daripada engga sama sekali kan?“ucap Sejin lagi dan Seungyoun tersenyum.

“Santai kalo sama gue. Masa ada temen kesusahan engga dibantu? Padahal jelas-jelaa gue ada disana kan?“ucap Seungyoun dan Sejin terdiam.

“Gue juga mau bilang makasih, karena lo engga ceritain semua kejadian secara detail ke Byungchan. Soal kejadian si toilet bar malam itu....“ucap Sejin pelan.

“Kalo lo cerita, bisa-bisa gue disuruh pindah sama Byungchan ke kota lain. Karena dia seposesif itu sama gue!!!“ucap Sejin gemas.

“Sorry motong... Tapi lo sama Byungchan bisa kelewat akrab gini awalnya gimana?“tanya Seungyoun penasaran.

“Temenan hampir sepuluh tahun atau jalan sepuluh tahun gue lupa. Gue sama dia kemana-mana bareng, pernah suka sama satu cowok yang sama dan sama-sama disakitin. Karena apa? Cowok itu macarin kita berdua dan pas ketauan, kita yang diinjek-injek sama dia. Sejak saat itu, gue sama Byungchan posesif satu sama lain, tapi tetep lebih parah Byungchan posesif ke gue yaaa karena satu dan lain hal”Seungyoun mengangguk mendengar cerita Sejin tadi. Kisah baru dari seseorang yang ia sukai.

“Hm... Mau jalan engga? Ada taman yang kayanya cukup ramai tapi engga rame-rame banget sih deket sini. Kebetulan kan lo udah semingguan engga jalan-jalan selain ke mall?“ajak Seungyoun dan Sejin mengiyakan.


Seungyoun dan Sejin saling diam. Masing-masing hanya fokus dengan jalan setapak di hadapannya atau dengan celotehan anak kecil yang bermain lari-larian dengan orang tuanya malam itu.

“Jin...“Sejin menoleh ketika Seungyoun memanggilnya, lama sebelum Seungyoun melajutkan ucapannya.

“For the hug and.... the kiss that night”Seungyoun mencari kata yang tepat untuk membicarakan hal tersebut.

“Gue minta maaf, banget. Gue tau gue sangat kelewatan batas malam itu. Gue....“ucapan Seungyoun serta langkahnya terhenti ketika Sejin menghentikan langkahnya.

“Do you like me?“tanya Sejin tiba-tiba dan Seungyoun terpaku.

“For the hug and the kiss... Gue engga mempermasalahkan itu. Gue bersyukur malem itu gue meluk dan nyium lo dan bukan nyium laki-laki hidung belang yang ada di bar itu”ucap Sejin tertawa renyah.

“Tapi.... Do you love me, Youn?“tanya Sejin sekali lagi.

“Kamu suka sama aku kan Seungyoun?“Sejin memberikan penekanan di beberapa kata yang ia lontarkan.

“Maaf kalo aku terlalu percaya diri atau apapun itu istilahnya. Aku pernah jatuh cinta dan aku tau gimana cara seseorang memerlakukan seseorang yang ia sukai...“Sejin menoleh ke arah Seungyoun yang masih terpaku.

That night. The hug and the kiss... Orang akan mengambil kesempatan dalam keadaan seperti itu. Tapi kamu engga. Kamu memilih menjaga jarak malam itu setelah ciuman yang tidak dapat dibilang ciuman biasa. Our make out session... itu bisa lanjut kalo kamu engga benar-benar suka sama aku”ucap Sejin. Tanpa disadari keduanya Sejin sudah mengganti kata ganti orang untuk dirinya sendiri.

“Aku tau dan aku paham. Ada dua rasa yang bekercamuk dalam diri kamu malam itu, untuk melakukannya dan tidak. Tapi kamu memilih tidak melakukannya. Aku apresiasi itu, terimakasih. Sekali lagi aku tanya, kamu suka sama aku?“tanya Sejin tepat menatap mata Seungyoun.

Seungyoun tidak bisa berkutik selain tersenyum, tertawa, menggeleng dan mengacak surainya malam itu. Ia tetap berdiri ditempat dan sebisa mungkin tidak beradu tatap dengan Sejin.

“Sorry kalo aku lancang, you can hate me... Sejin”ucap Seungyoun pelan.

“Engga, aku engga bisa benci sama orang yang udah jaga aku. Nahan apa yang dia mau lakuin cuma buat aku. Aku engga bisa benci orang itu....”

”...Tapi kamu tau kan Seungyoun? Aku engga bisa. Aku belum bisa. Lukanya masih ada. Aku engga mau kamu cuma jadi bayang-bayangannya dia aja. Aku engga mau nantinya rasa sakit yang aku rasa cuma berpindah ke kamu. Aku engga mau ngelakuin itu”ucap Sejin bergetar.

Hening menyelimuti keduanya hingga Seungyoun memberanikan diri melangkah mendekati Sejin dan memeluknya.

“Terimakasih udah ngasih kesempatan buat aku selama tiga tahun ini tanpa pernah ngelarang aku buat berhenti suka sama kamu...”

”...Terimakasih juga udah mau jujur. Ngeluarin semua yang kamu rasain malam ini ke aku. Seengganya aku lega, satu beban aku udah terangkat”

Seungyoun mengusap punggung Sejin pelan. Ia meletakannya dagunya persis diatas puncak kepala Sejin.

“Gue boleh minta satu hal?“pertanyaan Seungyoun membuat Sejin mengangkat wajahnya menatap Seungyoun.

“Can i kiss you, one more time?“ucap Seungyoun pelan. Sejin menatap Seungyoun dalam sebelum mengangguk dan selanjutnya Sejin dapat merasakan bibir Seungyoun yang menyapu bibir tipisnya.

xposhie