Traffic.
Sejin menggerutu dalam hati karena jalanan di depannya yang terlampau ramai. Laju mobil hanya sepuluh kilometer perjam, terlampau lamban bagi Sejin yang ingin cepat keluar dari mobil Seungyoun.
Sesekali Sejin melirik ke arah Seungyoun yang menurutnya tampan luar biasa karena fokus ke jalanan ramai di hadapannya. Sebelah tangan Seungyoun bersandar pada pintu mobil sama sesekali mengusap bagian dagunya dan sebagian lagi memegang setir yang sesekali mengetuk kemudi dalam genggamannya.
Sejin bingung, keadaan di dalam mobol terlampau canggung. Chat Sejin beberapa hari lalu yang diabaikan Seungyoun, membuat Sejin berfikir beribu kali sebelum mengucapkan satu kata malam itu.
Sejin menarik nafas panjang, setelah ia mempunyai tekad bulat untuk menjelaskan kepada Seungyoun. Semua yang perlu ia jelaskan, dari masalah foto Wooseok, dirinya berpura menjadi Wooshin hingga pertemuan mereka di restoran beberapa hari lalu.
“Seungyoun...”
Suara Sejin terlampau pelan. Bahkan suaranya kalah dengan suara lagu yang terputar di dalam mobil dan suara klakson motor diluar mobil. Hati Sejin berdegup semakin kencang, ketika ia menyadari harus kembali memanggil Seungyoun.
“Seungyoun...”
Sejin berucap lebih tinggi beberapa desibel dari sebelumnya. Panggilan Sejin membuat Seungyoun menoleh dan menurunkan volume radio yang berputar. Sejin menahan nafasnya dengan tangan yang terus meremat ujung bajunya.
“Hm... Gue mau bilang maaf...“ucap Sejin yang masih belum berani menatap Seungyoun.
“Tentang... Hm... Semuanya... Gue...”
“Sorry motong, kalo kita gausah ngomongin itu gimana?”
Tubuh Sejin beku saat ucapannya dipotong oleh Seungyoun secara sepihak. Sejin menoleh dan mendapati Seungyoun masih fokus kejalanan dan kedua tangan meremat kasar kemudi.
“Bukan, maksud gue. Kita omongin itu lain kali gimana? Kayanya kita butuh waktu lebih banyak buat ngomongin itu”ucap Seungyoun lagi dan Sejin hanya dapat membalas dengan ber-oh ria.
“Kita sampe tempat lo kurang dari sepuluh menit dan kayanya ga cukup buat lo jelasin itu semua kan?“kali ini Seungyoun tersenyum.
“Lain kali, gimana?“ucap Seungyoun memastikan dan Sejin mengangguk setuju.
Seungyoun menghentikan laju mobilnya di depan apartment milik Sejin. Hanya perlu waktu lima detik hingga Sejin lolos keluar dari mobil Seungyoun. Sejin baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung apartment ketika Seungyoun memanggilnya.
“Sejin! sorry, handphone gue overheat dan ga bisa nyala dari beberapa hari lalu. Boleh minta kontak lo lagi?“tanya Seungyoun.
Sejin kembali berjalan mendekatik mobil Seungyoun dan mengetikkan nomer ponselnya di ponsel milik seungyoun.
“Oke thanks! Nanti gue hubungin ya?“ucap Seungyoun ramah dan Sejin mengangguk.
“Seungyoun!“panggilan Sejin membuat Seungyoun kembali menoleh dan mengeluarkan ekspresi bertanya.
“Makasih ya! Hati-hati dijalan?“ucap Sejin tersenyum dan Seungyoun mengangguk. Seungyoun pun melajukan mobilnya kembali ke kediamannya.
(xposhie)