Seorang pemuda tersenyum menatap layar ponselnya dengan seekor anjing yang meringkuk nyaman dipangkuannya. Jam menunjukkan pukul 6 petang lebih sedikit. Pandangan pemuda tersebut tidak sedetikpun lepas dari layar ponselnya. Sesekali kepalanya bergerak, mengikuti irama musik yang mengalun pelan dari earphone yang ia gunakan.

Setidaknya butuh tiga menit lebih tiga puluh tiga detik waktu yang dibutuhkan pemuda itu untuk akhirnya melepaskan pandangannya dari ponsel ditangannya. Senyumnya merekah, ia bahagia. Bahkan terlihat sangat bahagia. Tangannya mengusap anjing dipangkuannya, tanpa berniat sedikitpun menganggu kenyaman anjing tersebut.

Tangan pemuda tersebut meraih remote TV yang terletak di meja ruang tamu untuk menyambungkan ponselnya dengan televisi dihadapannya “Belum mulai ternyata...”pemuda tersebut bergumam sambil tersenyum kecil.

“Sleep well!”Pemuda tersebut meletakan anjing kesayangannya di tempat yang lebih nyaman sebelum ia melangkahkan kakinya untuk mengambil sekaleng cola serta beberapa camilan sambil menunggu acara yang ia nantikan.

“Kok gue ikut deg-degan sih!!!”pemuda tersebut tersenyum sambil memegang dadanya yang entah mengapa berdebar lebih cepat. Pemuda tersebut menggelengkan kepalanya, berusaha menenangkan degup jantungnya sebelum melangkah kembali ke singgasananya.

Setelah meletakan kaleng cola serta camilannya, pemuda tersebut kembali meraih ponselnya sambil sesekali melirik ke televisi, berharap tampilan countdown sekarang sedang terpampang di telelevisi berganti dengan acara yang ia nantikan sedari tadi.

Tangan pemuda tersebut mengarah ke sebuah aplikasi bergambar burung biru di tablet pintarnya dan mengetikkan sebuah nama pada kolom pencarian untuk menemukan puluhan gambar lelaki dengan rambut berwarna highlight biru. Lagi, pemuda tersebut tersenyum sebelum memilih beberapa gambar untuk kemudian ia simpan pada galeri pribadinya.

“Ini gue yang engga sabaran apa emang waktu yang jalannya lambat?”

Pemuda itu mulai bosan, ia melirik jam di belakangnya sambil mengerucutkan bibirnya. Berharap waktu dapat berputar cepat, karena tampilan layar di hadapannya masih menampilan countdown yang entah kapan akan berakhir. Pemuda tersebut kembali fokus dengan tabletnya dan menggulirkan tangannya ke beberapa aplikasi media sosial pribadi miliknya hingga tiba-tiba layar televisi berubah gelap.

“Mampus!! Wifi gue mati? Engga kan?”

Pemuda tersebut panik selama beberapa detik sebelum akhirnya layar hitam mulai memunculkan semburat kebiruan di layar. Pemuda tersebut tersenyum sebelum melempar asal tabletnya dan fokusnya khusus untuk layar televisi di hadapannya.

Setelah beberapa menit berlalu, pemuda tersebut kembali mengambil table yang beberapa waktu lalu ia singkirkan dan memeriksa sesuatu yang membuat ia penasaran. “Beneran!!!” Mata pemuda tersebut berkaca-kaca, sama seperti lelaki di layar televisi, ia juga tidak percaya dengan apa yang ia lihat sendiri di layar tablet pintarnya.

Setidaknya satu setengah jam yang ia habiskan hanya fokus dengan layar televisi di hadapannya. Sesekali ia tertawa mendengar lelucon yang disampaikan lelaki di layar televisi tersebut tetapi sesekali ia juga merasa kagum melihat bagaimana lelaki tersebut menyanyikan bait demi bait yang ia ciptakan sendiri.

Acarapun selesai, pemuda tersebut mematikan televisinya dan mengambil kembali ponselnya. Tidak lupa menggendong anjing putih kesayangannya untuk kemudian kembali masuk ke kamarnya sambil menulis sesuatu di ponselnya.

Good Job!! So..... See you!!!

-W.


(xposhie)