You make me cry.


“Abang baru bangun? Emang engga inget janjian sama pacarnya buat sepedaan? Tuh jadinya Yuvin sepedaan sama Ayah...“Yohan baru saja menapakan kakinya di ruang makan ketika bundanya berbicara panjang lebar.

“Apaan sih bun? Aku engga janjian sama siapapun?“ucap Yohan bingung.

“Kamu lupa pasti! Makanya jangan kebanyakan baca komik kalo malem-malem tuh!!!“Yohan mendapat satu cubit kecil di lengannya.

“Bunda! Beneran loh, abang engga punya janji?“ucap Yohan tegas.

“Yaudah iya! Tadi pacar kamu juga bilang engga usah bangunin kamu kalo kamu emang belum bangun. Jadinya dia pergi sama ayah deh tuh berdua”ucap bundanya lagi dan Yohan semakin bingung.

“Nah tuh udah pada pulang”ucap ibunda Yohan ketika mendengar suara dua orang sedang berbincang di luar rumah.

“Siap om! Nanti kabarin aja om kalo butuh temen gowes!!“Yohan menoleh ketika mendengar suara yang sangat ia kenal.

“Nih si tukang tidur baru bangun! Payah kamu bang”ucap ayahanda Yohan yang semakin membuat Yohan bingung.

“Om mandi dulu ya! Habis itu kita sarapan bareng”ucap ayah Yohan menepuk pelan pundak Yuvin dan Yuvin mengangguk mengerti.

“Yuvin mandi juga aja dulu. Pake baju Yohan muat kan ya? Ah engga begitu jauh kok bedanya! Sana bang anterin nak Yuvin mandi keatas”ucap Ibunda Yohan dan Yohan mematuhinya.

“Ayok”ucap Yohan dengan suara terlampau pelan.

Sesampainya dikamar, Yohan menutup pintu kamarnya dan memandang Yuvin tajam untuk meminta penjelasan.

“Kenapa kamu bisa disini? Kenapa bisa sepedaan sama ayah? Kenapa bisa tiba-tiba akrab sama bunda juga?“Yohan bertanya tanpa henti.

“Aku boleh mandi dulu engga? Nanti ditungguin ayah kamu”ucap Yuvin berusaha menghindari Yohan. Tetapi Yohan mematuhi Yuvin, ia memberikan Yuvin sebuah handuk baru dan sepasang baju bersih.


Siang itu, Yuvin masih berada di rumah Yohan. Setelah sarapan, Ayah dan Bunda Yohan meminta izin untuk pergi kerumah kenalan mereka dan meninggalkan Yohan serta Yuvin berdua dirumah.

“Cerita”ucap Yohan tanpa menoleh kearah Yuvin yang sedang duduk di sebelahnya.

“Maaf....“ucap Yuvin pelan yang membuat Yohan menoleh.

“Maaf karena waktu itu aku ngelupain janji kita karena keasikan main game. Maaf karena waktu itu aku bohong sama kamu waktu pergi sama temen aku. Maaf juga beberapa hari yang lalu aku pergi sama Kookheon padahal kamu masih belum maafin aku....“ucap Yuvin panjang lebar. Kerongkongan Yohan tercekat, ia bingung harus melakukan apa atau berbicara apa.

“Hari ini, aku sengaja dateng buat ngasih kamu kejutan. Terkejut engga?“tanya Yuvin dan Yohan hanya menatap Yuvin tajam.

“Iya maaf karena dateng engga bilang dulu dan bohong ke bunda kamu juga”ucap Yuvin sambil mengerucutkan bibirnya.

Semua permintaan maaf Yuvin dan perilaku Yuvin hari ini membuat Yohan merasa kecil. Ia merasa bersalah kepada Yuvin. Ia merasa terlalu egois dalam hubungan mereka ini.

Entah karena ucapan maaf yuvin atau karena rindu dengan Yuvin, Yohan tiba-tiba terisak dan membuat Yuvin terkejut. Yuvin menoleh dan segera menarik Yohan ke dalam dekapannya.

“Sayang, kenapa kamu nangis?“ucap Yuvin panik dan Yohan mengeratkan pelukannya.

“Sayang.... Maaf ya kalo aku ada salah?“ucap Yuvin lagi dan Yohan menggeleng.

5th: You make me cry

Yohan benci. Yohan sebal. Karena Yuvin bisa dengan mudah membuatnya menangis. Bukan tangis karena sesuatu yang menyakitkan, tetapi karena sesuatu yang membuat Yohan terlampau bahagia? Daftar kelima membuat Yohan merasa tidak pantas untuk tetap bersaMA Yuvin.

(xposhie)