You make me love you.


Sore itu Yohan sedang membantu bundanya di dapur untuk menyiapkan makan malam. Sebelumnya Yohan juga sudah mengatakan bahwa Yuvin akan datang berkunjung dan disambut senyuman oleh ayah maupun bunda Yohan.

“Bang, ini pacarnya udah datang! Ayah pinjam dulu ya?“Yohan menoleh tetapi gerakannya lebih lambat beberapa menit, karena Yuvin sudah ditarik sang ayah untuk kembali keluar rumah. Bahkan beberapa paper bag yang dibawa Yuvin hanya diletakan di sofa ruang tamu.

“Panggil ayah sama pacar kamu sana! Pasti lagi main catur mereka di depan”ucap bunda setelah makan malam siap. Yohan pun menuruti perintah sang bunda, tetapi langkahnya terhenti sebelum ia benar-benar sampai di hapadapan Yuvin maupun sang ayah.

Yohan melihat interaksi Yuvin dan sang ayah. Tidak ada canggung sama sekali diantara keduanya, bahkan sang ayah tidak terlihat mendominasi. Mereka sesekali bercerita tentang berita yang sedang beredar luas atau membicarakan rencana mereka untuk bersepeda.

“Hm... pantes bunda tungguin kamu engga balik-balik! Kenapa diem aja? Panggil ayah sama yuvin dong”ucap bunda yang melangkah keluar lebih dahulu dari Yohan. Yohan masih berdiri ditempat, ketika sang ayah dan bundanya kembali masuk ke dalam rumah lalu di susul oleh Yuvin.

“Makan yuk!“ucap Yuvin, menarik pelan lengan Yohan.

“Ditanyain apa aja sama ayah?“tanya Yohan pelan dan Yuvin menggeleng.

“Biasa aja kok, ayah nawarin aku nginep soalnya aku dirumah sendirian”ucap Yuvin santai dan Yohan menoleh kaget.

“Kan aku pulang duluan, keluargaku baru pulang besok sore. Jadi aku dirumah sendirian”ucap Yuvin menjelaskan.

“Yuvin.... Bang... Ayok buruan sini makan dulu”ucap bunda dari ruang makan. Yuvin dan Yohan pun mempercepat langkahnya, Yuvin tidak lupa mengambil paper bag yang sebelum ia tinggalkan di sofa.

“Nanti saja ngobrolnya! Yuvin nginap kok hari ini dirumah”ucap sang ayah dengan nada bercanda.

“Iya, Nak Yuvin menginap saja disini dibanding dirumah sendirian. Kasurnya Yohan lumayan besar kok, muat untuk kalian berdua”ucap sang bunda menambahkan.

“Habis makan, kita lanjut catur lagi! Sekarang kita makan dulu”ucap ayah Yohan menepuk pelan pundak Yohan.

“Oh iya! Om... Tante... Ini saya bawa oleh-oleh...“ucap Yuvin menyerahkan paper bag tadi.

“Kan repot-repot! Udah makan dulu, tante biar simpen ini dulu ya”ucap bunda Yohan dan Yuvin mengangguk.


Yohan duduk di pinggir kasurnya ketika jam sudah menunjukan pukul setengah sebelas malam. Yuvin masih belum masuk ke kamarnya, karena masih menemai ayah Yohan menyaksikan pertandingan sepak bola. Yohan pun memilih kembali keluar kamar dan berjalan ke ruang tamu.

Yohan menoleh, pertandingan bola sudah selesai tetapi dua lelaki dewasa tersebut masih asik membicarakan jalannya pertandingan yang baru saja berlangsung. “Yah, udah... Yuvinnya takut capek, kan tadi baru perjalanan jauh”ucap Yohan mengintrupsi.

“Ah iya! Asik sekali ngobrol sama nak Yuvin, engga berasa udah tengah malem. Yaudah nak Yuvin istirahat saja dikamar Yohan, ya?“Yuvin serta Yohan pun berpamitan untuk kembali ke kamar.

“Berasa udah kayak rumah sendiri ya?“tanya Yohan ketika Yuvin baru saja keluar dari kamar mandi. Yuvin hanya tersenyum dan menyusul Yohan untuk berbaring di sebelahnya.

“Kalo aku tau ayah bunda kamu sebaik ini sih, dari dulu aku main kerumah kamu!!“ucap Yuvin yang mulia memeluk Yohan.

“Ihhh!!! Nanti keliatan ayah sama bunda”ucap Yohan yang berusaha melepaskan pelukannya tetapi ditahan oleh Yuvin.

“Pintunya udah aku kunci kok”Yohan menoleh ke arah Yuvin karena terkejut. Yuvin bertindak seolah-olah kamarnya ini adalah kamarnya sendiri. Yohan tertawa hambar melihat tingkah kekasihnya yang memang terkadang mengejutkan ini.

7th: You make me love you

Yohan berbalik memeluk Yuvin dan mengeratkan pelukannya. Yuvin dengan semua keunikan dan ke-spontanitas-nya, selalu membuat Yohan nyaman. Yohan sudah melupakan daftar tersebut. Ia sudah melupakan niatnya untuk mengakhiri hubungannya dengan Yuvin. Ia tidak mau melakukan hal tersebut. Karena di setiap daftar yang ia buat, Yuvin selalu menghancurkannya dan membuat daftarnya menjadi berantakan bahkan berbalik keadaan.

“Aku sayang kamu...“ucap Yohan terlampau pelan, tetapi masih dapat di dengan oleh Yuvin dan Yuvin membalasnya dengan kecupan di puncak kepala Yohan.

(xposhie)