Your Game.
Yohan merebahkan dirinya di atas kasur, mengabaikan dering ponselnya. Nama Yuvin tertera di layar ponsel Yohan, hal itu yang membuat Yohan mengangkat panggilan tersebut. Hari ini, Yuvin kembali mengingkari janjinya karena kesibukannya bermain game di ponselnya.
Sebenarnya Yohan bukanlah tipe posesif yang selalu ingin di perhatikan setiap saat. Yohan juga tidak pernah sama sekali melarang Yuvin untuk bermain game karena hal itu adalah salah satu hal yang digemari Yuvin, seperti Yohan yang menyukai taekwondo.
Dering ponsel Yohan berhenti ketika Yohan ingin mengangkat panggilan telfon tersebut. 13 missed calls Yohan menarik nafas panjang melihat berapa banyak panggilan telfon yang dilakukan Yuvin.
Yohan memilih tetap mengabaikan kekasihnya, ia pun berjalan ke kamar mandi. Keringat sehabis latihan taekwondo sudah membuatnya tidak betah. Dua puluh menit waktu yang dibutuhkan Yohan untuk membersihkan tubuhnya.
“Abang!!! Ada temennya”Dahi Yohan berkerut ketika ketukan di pintu yang dihasilkan oleh sang adik.
“Siapa?“tanya Yohan dari dalam kamar tapi tidak mendapat jawaban dari sang adik.
“Perasaan gue engga ninggalin apapun di GOR, ngapain Hangyul kesini?”Yohan bermonolog sambil mengambil baju di dalam lemari.
Yohan bergegas turun untuk melihat siapakah teman yang berkunjung kerumahnya. Langkah Yohan terhenti, ketika mendapati sosok tinggi yang duduk santai di sofa ruang tamunya.
“Yuvin?“ucap Yohan kelewat pelan.
“Abang! Ini ada temennya loh, sini cepetan”Yohan tersadar dari lamunannya ketika Bunda memanggilnya. Yohan pun berjalan ke ruang tamu dengan wajah bingung.
“Abang punya pacar engga pernah bilang bunda ya? Kenapa? Takut sama bunda? Apa sama ayah?“Tubuh Yohan membeku ketika mendengar ucapan bundanya. Sedangkan Yuvin hanya tersenyum simpul dari tempat duduknya.
“Yaudah bunda tinggal dulu ya? Nak Yuvin, nanti makan malem disini ya? Kita tunggu ayah dulu”ucap Ibunda Yohan dan Yuvin mengangguk.
“Kamu ngapain disini?“tanya Yohan bingung. Pasalnya ini adalah kali pertama Yuvin masuk kerumahnya selama mereka berpacaran.
“Bawain martabak buat bunda”ucap Yuvin, menunjuk sebuah bungkus makanan di meja.
“Kamu bilang kalo kamu pacar aku?“tanya Yohan aneh dan Yuvin mengangguk.
“Maaf, aku lupa janji sama kamu.... Aku tadi keasikan push rank jadi lupa waktu”Yohan akhirnya kembali mengingat kejadian sebelum ini yang membuat ia enggan mengangkat panggilan telfon Yuvin tadi.
“Maaf ya? Sebagai gantinya, aku udah dateng ke rumah kamu nih. Sekalian bilang kalo aku pacar kamu.... Maafin ya?“ucap Yuvin memohon.
“Kamu salah karena lupain janji, trus sekarang kamu pake cara ini biar aku engga marah sama kamu?“tanya Yohan bingung.
“Aku udah bilang kan suatu saat pasti bakalan kerumah kamu? Ini aku udah kerumah kamu loh sesuai janji aku”ucap Yuvin lagi.
“Iya tapi kamu ingkar janji karena main game engga ingat waktu”ucap Yohan tegas.
“Iya maaf.... Kalo itu aku ngaku salah, maaf ya? Besok kita pergi beneran deh, gimana? Aku jemput, hm?“ucap Yuvin lembut.
Lagi, Yohan kalah. Yuvin selalu bisa meluluhkan hatinya ketika ia sedang marah atau merajuk. Alasan pertama Yohan untuk memutuskan Yuvin sudah terhapus karena hari ini Yuvin berani bertamu kerumahnya. Tapi alasan lainnya muncul, Yuvin dan game kesukaannya yang membuat Yuvin terkadang melupakan janjinya dengan Yohan.
xposhie