Sebuah Kilas Balik.
Sore itu, pertanyaan Byungchan mengenai rules membuat keempat pemeran utama dalam ide bongkar pasang tersebut terdiam di tempat masing-masing, karena...
Wooseok teringat tentang kejadian dirinya dengan Yuvin seminggu yang lalu, waktu itu dia pun tidak tau apa yang terjadi sehingga ia dengan mudahnya memangut bibir Yuvin terlebih dahulu.
Jika tidak diteriakin teman-teman Yuvin pada waktu itu, mungkin mereka sudah saling melepaskan baju satu sama lain di tempat umum.
“Haha bibir lo sampe bengkak nih, sorry ya?”ucap Yuvin mengusap bibir Wooseok yang merah dan sedikit bengkak.
“Anjir gue maluuu”ucap Wooseok yang menyembunyikan wajahnya di dada Yuvin. Sedikit informasi, Wooseok masih berada dipangkuan Yuvin yang duduk di salah satu kursi di arena permainan tersebut.
“But you are a really good kisser, Seok”ucap Yuvin dengan nada dibuat sensual.
“Tapi kita ngelanggar rules”ucap Wooseok pelan dan Yuvin tertawa.
“Kata orang, peraturan ada untuk dilanggar. Jadi engga perlu takut”ucap Yuvin yang memeluk erat Wooseok.
Wooseok melepaskan pelukan mereka sejenak hanya untuk melihat Yuvin dan detika berikutnya dirinya kembali menempelkan bibirnya dengan bibir Yuvin hingga keadaan mereka sama berantakannya.
Disisi lain, dua hari lalu saat Yohan dan Seungwoo pergi ke sebuah taman bermain. Yohan yang mendapat perhatian lebih dari Seungwoo, membuat dirinya terlampau bahagia hari itu.
“Kaaa, maaf aku kelepasan”ucap Yohan setelah ia mendaratkan kecupan singkat di pipi Seungwoo.
Seungwoo terdiam, cukup lama tetapi ia tidak marah. Seungwoo tersenyum dan membawa Yohan ke dalam pelukannya.
“Setelah ini, kalo kamu balik ke Yuvin coba bilang apa mau kamu ke dia. Perbaiki semuanya, aku yakin kok kalian bakal baik-baik aja”ucap Seungwoo dengan usapan di punggung Yohan.
Detik berikutnya, Seungwoo melepaskan pelukannya dan mendaratkan bibirnya di bibir Yohan sehingga membuat Yohan terpaku. Bukan sebuah ciuman yang menuntut, hanya ciuman singkat yang berakhir senyum.
“Ka....”ucap Yohan setelah seungwoo menjauhkan bibir mereka.
“It's okay! Cuma sekali aja. Lagian siapa sih yang engga ciuman pas pacaran?”ucap Seungwoo santai.
Berbeda dengan Byungchan yang mulai hari pertama sudah menginap di apartment Seungyoun. Pagi itu, Byungchan terbangun di peluka Seungyoung yang bertelanjang dada.
Malam sebelumnya Seungyoun bilang jika ia tidak suka tidur menggunakan atasan, jadi Byungchan mengizinkan Seungyoun membuka bajunya.
Jari jemari Byungchan menelusuri tato milik Seungyoun. Dimulai dari lengan kanan yang merangkul Byungchan, lalu bagian bawah dada kirinya yang terdapat gambar sebuah keluarga dan turun ke sebuah tato pistol di pinggang Seungyoun.
“Morning...”Byungchan menoleh ketika Seungyoun menyapanya, pelukan dieratkan tetapi mata Seungyoun masih terpejam.
“Wake up sleepyhead!!”ucap Byungchan pelan.
“No, until you give me a morning kis...”ucap Seungyoun manja.
“Youn... Kita punya perjanjian, No kiss dan No sex, right?”Byungchan mengingatkan. Seungyoun menatap Byungchan sebelum memberikan kecupan singkat di bibir Byungchan.
“Youn!!!!”Byungchan yang terkejut akhirnya merajuk dan Seungyoun tertawa.
“Kita berdua doang di apartment gue. Gue engga pasang cctv atau apapun itu yang bikin kita ketauan bahkan kalo kita having sex right now”ucap Seungyoun.
Mendengar perkataan Seungyoun, Byungchan pun menatap Seungyoun sebelum ia memajukan kepalanya dan menempelkan bibirnya di bibir Seungyoun.
Lampu hijau yang dimanfaatkan Seungyoun sebaik mungkin. Seungyoun menarik Byungchan dan mengungkungnya di bawahnya dengan bibir yang saling memangut.
Sesekali Byungchan menarik rambut Seungyoun karena sentuhan Seungyoun di kulitnya dan pinggangnya Seungyoun yang terus menggesekan kemaluannya dengan milik Byungchan.
“Youn... Nghh... No! Stop”ucap Byungchan menjauhi kepalanya serta menghentikan pergerakan tangan Seungyoun.
“Oops... Sorry chan”ucap Seungyoun yang kembali berbaring di sebelah Byungchan.
Byungchan yang melihat perubahan sikap Seungyoun, menoleh dan menarik Seungyoun kembali dalam pelukannya.
“Kalo pelukan engga dilarang, jadi kita bisa pelukan seharian”ucap Byungchan santai.
Berbeda dengan Sejin dan Jinhyuk. Kegiatan mereka hanya seputar kafe karena keduanya suka dengan coffee dan kemajuan hubungan mereka hanya sampai berpegangan tangan (waktu itu).
“Lo kalo minum yang ada creamnya pasti berantakan ya Jin?”ucap Jinhyuk yang mengusap cream di bibir Sejin dan selanjutnya ia menjilat cream tersebut.
“Hyuk!!! Jorok...”ucap Sejin dan Jinhyuk terkejut.
“Dari bibir lo... Jorok apanya?”ucap Jinhyuk lagi.
“Tangan lo yang jorok kan habis pegang menu!!”ucap Sejin sambil menyeruput kopinya lagi dan kembali menyisakan cream di wajahnya.
“Jin, sini....”Jinhyuk memberikan isyarat Sejin agar mendekat dan selanjutnya yang Sejin tau tangan Jinhyuk sudah menangkup salah satu pipinya dan bibir Jinhyuk mengecup bibirnya dengan lidah mengusap sisa cream di wajahnya.
“Jinhyuk!! Ini tempat umum”ucap Sejin terkejut tapi Jinhyuk tidak perduli.
“Rasa creamnya lebih manis ternyata kalo cara minumnya begitu”ucapan Jinhyuk yang tiba-tiba membuat wajah Sejin memerah.
“Persetan dengan rules, bahkan orang yang membuat persyaratan itu yang mengabaikannya”ucap Sejin dalam hatinya.
(xposhie)