semestakapila

Update cerita.


Byungchan & Seungyoun

Hari ini sudah hari ketiga, bongkar pasang dijalankan. Setiap hari Seungyoun dan Byungchan selalu bertemu, ada saja kegiatan yang mereka lakukan berdua. Bahkan tak jarang jika Byungchan harus menginap di apartment milik Seungyoun.

“Mau kemana lagi hari ini?“Byungchan sudah duduk di samping Seungyoun yang sedang terdiam.

“Ke luar kota berani engga? Gue lagi BM Ramen, tapi disekitar sini engga ada”ucap Seungyoun.

“Hm... Boleh deh gue ikut!!“ucap Byungchan tersenyum.

“Oke siap pangeran!!!“ucap Seungyoun sambil mengusak puncak kepala Byungchan.

Sepanjang perjalanan Seungyoun dan Byungchan bernyanyi, tertawa bahkan saling meledek satu sama lain.

“Pegangan mulu lo ah kayak mau nyebrang jalan!!“ucap Byungchan meledek Seungyoun.

“Tangan lo anget tau engga? Jadinya gue betah megangin tangan lo mulu”ucap Seungyoun lagi dan Byungchan tertawa.

“Yaudah nih biar tambah anget”ucap Byungchan sambil mendekap lengan Seungyoun dan meletakan kepalanya di pundak Seungyoun.

“Malem ini kalo engga balik gimana? Kita balik besok pagi?“ucap Seungyoun tiba-tiba.

Byungchan menatap Seungyoun kaget, tetapi mengangguk setelahnya sambil tersenyum.


Wooseok & Yuvin

Sore itu, Yuvin menunggu Wooseok di depan rumah Wooseok. Ia berencana mengajak Wooseok untuk bertemu teman-temannya.

“Sorry lama! Gue nyari powerbank dulu tadi”ucap Wooseok dan Yuvin mengangguk santai.

“Vin... Temen lo santai kan? Maksud gue... Kan ini pertama kalinya gue gabung sama kalian?“tanya Wooseok pelan.

“Haha gemes deh pake panik begitu! Santai, mereka sama kayak gue kok santai orang-orangnya”ucap Yuvin mencubit pelan pipi Wooseok.

“Yuk!“Yuvin membukakan pintu untuk Wooseok ketika mereka sudah sampai di tempat yang sudah ditentukan.

“Gue bisa kali ah buka pintu sendiri”ucap Wooseok sinis, tapi tangannya meraih tangan Yuvin untuk di genggamnya.

“Kita buat taruhan yuk! Mumpung pada bawa pasangan masing-masing, yang kalah harus ciuman disini!“ucap salah satu teman Yuvin yang disetujui oleh teman-teman lainnya.

“Vin... Vin... Main lo masih payah juga ya? Hahaha”Beberapa jam setelah permainan, Yuvin kalah score dari teman-temannya.

“Gih buruan! Cium cowok lo”ucap teman Yuvin mendorong Yuvin mendekat kearah Wooseok.

Yuvin menatap Wooseok lama, tetapi setelahnya ia terkejut karena Wooseok menarik tengkuknya dan menciumnya.

“Woyy!!! Pisahin anjir pisahin!!!“Teman-teman Yuvin berteriak ketika Yuvin dan Wooseok belum juga menyelesaikan ciuman mereka setelah lima belas menit. Bahkan Wooseok sudah ada dalam gendongan Yuvin tanpa sama sekali berniat menyudahi make out session mereka.


Yohan & Seungwoo

“Kamu hobi banget ketawa ya?“tanya Seungwoo sore itu.

Dalam seminggu, ini baru kedua kalinya Yohan pergi keluar bersama Seungwoo. Sebelumnya Seungwoo hanya mengantar atau menjemput Yohan latihan. Terkadang mereka mampir kerumah makan atau kafe jika belum terlalu malam setelah Yohan berlatih.

“Masa sih ka? Kayanya biasa aja?“ucap Yohan dengan gulali besar ditangannya.

“Iya daritadi aku perhatiin tuh kamu ketawa mulu! Aku kalah main game, kamu ketawa. Aku rebutan boneka sama anak kecil kamu ketawa. Ini juga, aku salah beli gulali eh kamu ketawa lagi”ucap Seungwoo tersenyum.

“Lagian ka seungwoo lucu! Makanya aku ketawa kaaa”ucap Yohan.

“Ka Seungwoo mau gulalinya?“ucao Yohan dan Seungwoo mengangguk sambil membuka mulutnya. Butuh waktu beberapa saat sampai akhirnya Yohan sadar jika Seungwoo meminta ia suapi.

“Naik itu yuk!!“ucap Seungwoo yang tiba-tiba menggandeng tangan Yohan.

Yohan dan Seungwoo jarang melakukan skinship termaksud bergandengan tangan. Tapi hari ini Seungwoo menggandeng tangan Yohan.


Sejin & Jinhyuk

Entah sudah berapa kafe yang mereka kunjungi. Entah berapa jenis kafe yang sudah mereka coba untuk datangi.

“Kan gue bilang apa, kalo kesini agak cepet soalnya malem minggu pasti rame”ucap Jinhyuk pasrah.

“Yaudah mau pindah? Siapa tau kita nemu kafe yang engga terlalu rame”ucap Sejin dan Jinhyuk mengangguk.

Sebuah kafe kecil yang tidak terlalu ramai menjadi pilihan Sejin dan Jinhyuk menghabiskan malam minggu mereka. Malam minggu pertama sebagai kekasih atas ide gila Wooseok.

“Hyuk! Tangan lo tuh gede banget?“ucap Sejin ketika melihat tangan Jinhyuk yang sedang membuka menu.

“Hah? Biasa aja perasaan. Lo tuh tangannya yang kekecilan”ucap Jinhyuk tidak mau kalah yang membuat Sejin mengerucutkan bibirnya.

“Jangan manyun!! Makin keliatan kecilnya!!“ucap Jinhyuk lagi sambil tertawa.

“Coba ukur, gue penasaran! Perasaan gue engga sekecil itu”ucap Sejin yang kemudian duduk di sebelah Jinhyuk.

“Ya perasaan gue juga gue engga gede-gede banget”ucap Jinhyuk tertawa.

Yang terjadi selanjutnya, Jinhyuk dan Sejin asik dengan kegiatan mengukur tangan sampai pesanan mereka tiba di meja mereka.

“Makan yang banyak! Biar bisa cepet gede kayak gue”ucap Jinhyuk mengusak puncak kepala Sejin gemas.

(xposhie)

Terbongkar


Jika meneliti ke belakang, ini sudah masuk minggu kedua kedekatan Yohan dan Mingyu, kaka kelas yang kebetulan di taksir oleh Yohan.

Hampir setiap hari, mereka berdua berangkat dan pulang bersama. Bahkan makan siang bersama dikantin. Tidak jarang, Yohan juga menyaksikan Mingyu berlatih basket seminggu dua kali.

“Aku sama dia cuma deket biasa aja, Nu”ucap Mingyu pelan di koridor yang sepi.

“Deket biasa gimana sih, Gyu? Aku liat kok tiap hari kalian dateng bareng. Dia juga suka nemenin kamu latihan kan? Kayak gitu kamu bilang deket biasa?“ucap Wonwoo malas.

“Bahkan teman-teman kamu juga udah bilang kok kalo si Yohan itu pacar kamu dan kamu engga ngelak kan?“Wonwoo menambahkan.

“Oke aku ngaku salah untuk bagian itu. Tapi aku berani sumpah kalo aku engga suka sama dia! Aku sama dia cuma temenan biasa, engga lebih”ucap Mingyu pasrah.

Wonwoo dan Mingyu terdiam.

“Oke aku jujur. Aku sengaja deketin Yohan, biar kamu cemburu sama aku. Biar kamu mau balikin sama aku, biar kita jadian lagi. Puas?“ucap Mingyu jujur.

“Kamu sakit ya, Gyu?“ucap Wonwoo tidak habis fikir.

“Kalo aku engga pake cara itu, kamu engga akan perduli sama aku kayak gini kan? Kamu engga akan perduli kalo yohan nemenin aku setiap latihan basket”ucap Mingyu bangga.

“Aku masih sayang sama kamu... Aku engga ada perasaan apapun sama Yohan...“ucap Mingyu lagi.

“Bangsattt!!!”

Plak

Sebuah telapak tangan baru saja mampir ke pipi kiri Mingyu, membuat bunyi cukup nyaring di koridor sepi tersebut.

“Anjing! Lo siapa?“ucap Mingyu emosi.

“Gue Wooseok! Gue temen Yohan dan itu salam perkenalan gue buat cowok kurang aja kayak lo”ucap Wooseok menetralkan emosinya.

“Ah! Mau jadi pahlawan? Bilangin sama temen lo, jadi orang jangan kepedean. Engga kok, gue engga suka sama dia. Gue cuma manfaatin dia aja”ucap Mingyu.

Bugh

Kali ini sebuah bogem mentah mampir tepat di rahang milik Mingyu dan berhasip membuat Mingyu tersungkur.

“Gue tuh udah tau sifat lo kayak anjing begitu, Gyu! Makanya gue engga pernah mau ngasih surat Yohan ke lo, pas Yohan salah masukin surat ke loker!!!“orang tersebut emosi membuat Wooseok menoleh.

Mingyu masih terdiam dan detik berikutnya, tinju kedua mendarat di rahang Mingyu yang satunya.

“Ka yuvin!!!!”

Yuvin, Mingyu, Wooseok bahkan Wonwoo menoleh ketika mendengar teriakan dari kejauhan. Disana ada Yohan yang sudah melihat kejadian tersebut dari kejauhan.

“Han... Bener kan kata gue, dia tuh—–”

“Seok, nanti aja pembelaan lo. Gue udah cukup kecewa, lo engga ngelerai dan berhentiin kejadian ini”ucap Yohan yang membantu Mingyu bangun.

“Ka Yuvin... Aku gatau masalah Ka Yuvin sama Ka Mingyu.... Tapi kekerasan engga pernah nyelesaiin semua masalah”ucap Yohan sebelum pergi meninggalkan ketiga orang tersebut.

“Sorry... Ini semua salah gue”ucap Wonwoo pelan.

“Lo engga salah. Cara Mingyu yang salah”ucap Yuvin pelan.

“Gue putus sama Mingyu karena akhir semester gue mau pindah. Mingyu awalnya engga setuju, dia mau ikut gue pindah. Tapi itu engga mungkin, pindah engga segampang itu. Makanya gue minta putus sama Mingyu biar seengganya dia batalin keinginan dia itu.... Tapi malah kejadian kayak gini”ucap Wonwoo menjelaskan.

“Nanti gue coba buat ngomong sama Mingyu ya? Biar engga ada orang sakit hati karena perilaku dia”Wonwoo menambahkan.

“Thanks ya, Nu”ucap Yuvin sebelum ketiganya pergi berpencar.

(xposhie)

Empat Cerita.


Yohan & Seungwoo

Sesuai janjinya, Seungwoo benar-benwr menjemput Yohan untuk pergi ke tempat Yohan berlatih Taekwondo. Bahkan Seungwoo sudah menyiapkan minuman isotonik serta air mineral untuk Yohan.

“Semangat latihannya! Aku tunggu disini ya?“ucap Seungwoo sembari mengusak puncak kepala Yohan.

“Hah? Engga usah ka. Engga usah ditungguin, engga apa-apa kok. Nanti kelamaan, Ka Seungwoo bosen”ucap Yohan tidak enak.

“Engga apa-apa! Habis ini aku mau ngajak kamu ke tempat ice cream yang baru buka. Dibanding aku bolak balik jemput kamu kan?“Seungwoo tersenyum dan Yohan pun menyetujuinya.

“Yohan... Jangan baper! Cuma sebulan aja loh sebulan!! Ka Seungwoo itu pacarnya Byungchan!!”

Yohan bermonolog dalam hatinya sambil sesekali memukul pelan kepalanya.


Byungchan & Seungyoun

Byungchan berdiri di depan pintu sebuah unit apartment. Sebelumnya, ia jarang berkunjung seperti ini saat berpacaran dengan Seungwoo. Pasti Seungwoo yang akan berkunjung kerumah Byungchan.

“Lama banget! Pegel gue!!!“ucap Byungchan saat Seungyoun membuka pintu apartmentnya.

“Sorry! Sorry! Tanggung tadi... Wahhh gilaaa bawa camilan banyak banget lo?“Fokus Seungyoun teralihkan saat melihat begitu banyak camilan dan soft drink yang dibawa Byungchan.

“Gue udah pilih filmnya! Nonton dikamar gue aja ya? Biar lebih santai”ucap Seungyoun dan Byungchan pun mengangguk.

“Sini elah!!! Lama bener sih”ucap Seungyoun menarik Byungchan untuk duduk dikasurnya.

“Ini lo naroh makanan disini engga apa-apa? Nanti kotor?“ucap Byungchan dan Seungyoun menggeleng tidak perduli.

Akhirnya, Byungchan ikut bersandar pada headboard tempat tidur milik Seungyoun dan duduk persis disebelah Seungyoun.

“Jauh amat sih! Gue engga enak kalo nonton engga ada yang dipeluk”ucap Seungyoun lagi lalu menarik Byungchan sehingga Byungchan bersandar pada dada bidang Seungyoun.

“Badan lo gede, tapi bau lo kayak bayi”ucap Seungyoun yang barusaja mencium puncak kepala Byungchan, membuat Byungchan spontan menepuk pelan paha milik Seungyoun.

“Ka Seungwoo engga pernah begini... Ka Seungwoo perhatian, tapi afeksi yang dikasih engga sampe kayak gini...”

Byungchan menghilangkan fikiran jeleknya tentang Seungwoo dan menikmati film yang sudah dipilih Seungyoun sebelumnya.


Sejin & Jinhyuk

Dua orang lelaki dewasa itu memilih sudut kafe untuk mereka menghabiskan waktu. Setidaknya sudah setengah jam keduanya berada di kafe tersebut tapi belum ada yang memulai pembicaraan. Mungkin pengunjung lainnya akan mengira mereka berdua sedang perang dinging.

“Jadi... kenapa lo nyetujuin ide Wooseok ini?“pertanyaan Jinhyuk membuat Sejin mengalihkan fokusnya.

“Sebenernya lo engga bisa bilang kalo ini ide Wooseok seratus persen, karena kita berempat setuju. Lagi pula...”

“Tapi yang mulai Wooseok kan?“pertanyaan Jinhyuk memutus penjelasan Sejin dan Sejin mengangguk.

“Lo sama Seungyoun baik-baik aja kan? Yang bikin lo setuju ikut permainan kayak gini tuh apa?“Jinhyuk bertanya sekali lagi.

Sejin mengambil nafas panjang sebelum memulai bercerita. Ia menceritakan gaya berpacarannya dengan Seungyoun. Memang, kekasihnya selalu punya cara lain untuk menyampaikan rasa sayangnya tetapi bukan itu yang Sejin mau.

Sejin sebenarnya sudah beberapa kali membicarakan hal tersebut dengan Seungyoun tetapi kekasihnya tidak kunjung berubah. Seungyoun jarang mendengarkan, jika sedang dalam perbincangan serius pasti Seungyoun akan lebih banyak tidak fokus dengan apa yang mereka bicarakan.

“Lo punya tiga temen deket, lo bisa kan cerita sama mereka?“Jinhyuk menarik tangan Sejin yang bebas dan mengusap punggung tangannya.

“Sebulan ini, lo boleh cerita apapun sama gue. Apapun yang lo mau... Atau setelah sebulan ini habis, lo juga tetep bisa ke gue buat cerita”ucap Jinhyuk lagi tersenyum.

“C'mon, Sejin! Sebulan, cuma sebulan aja. Pacar lo tuh Seungyoun. Jinhyuk cuma temen curhat, oke? Jangan lebih!!”Batin Sejin berkecamuk karena untuk pertama kalinya ia didengarkan.


Wooseok & Yuvin

Wooseok tersenyum, melihat bagaimana Yuvin dengan mudahnya berbaur dengan teman-teman lainnya tanpa ada rasa canggung sedikitpun.

“Cowok baru? Lebih supel anaknya kayanya”temen Wooseok menghampiri Wooseok dan Wooseok hanya tersenyum seadanya.

“Yang kemaren kemana? Yang agak kaku itu. Dikit-dikit ngeliatin lo kalo di deketin cowok lain”ucap temannya sembari tertawa tetapi Wooseok tidak tertawa sama sekali.

“Seok! Habis ini mau kemana?“tanya Yuvin setelah selesai berbicara dengan teman-teman Wooseok yang lain.

“Gabung kita aja yuk? Kita mau karaokean! Mumpung weekend gimana?“usul salah satu teman Wooseok.

“Ah kalo gue terserah Wooseok aja. Lo mau lanjut karaoke?“tanya Yuvin dengan tangan yang melingkar dipinggang kecil Wooseok.

“Gue sih mau. Tapi lo engga apa-apa? Gabung sama temen-temen gue lagi?“tanya Wooseok pelan dan Yuvin tersenyum.

“Kan gue udah bilang, santai aja. Temen lo kan temen gue juga? Masa gue engga kenal temen-temen pacar gue sendiri?“ucap Yuvin sedikit berbisik.

“Engga, bahkan Jinhyuk engga kenal temen gue selain Sejin, Byungchan sama Yohan...”

Wooseok bermonolog dengan tatapan kagum kepada Yuvin.

(xposhie)

Sebuah Kebohongan.


Siang itu, Byungchan kembali mengunjungi Seungyoun di unitnya karena perjanjian antara mereka berdua. Byungchan tidak bodoh karena mengikuti permainan Seungyoun, tetapi Byungchan naif karena tidak mengatakan hal yang sebenarnya ke orang lain selain Seungsik.

“Lama banget sih?“ucap Seungyoun yang menymabut Byungchan di depan pintu. Byungchan meletakan sepatunya asal dan berjalan melewati Seungyoun.

“Oops! Salam kedatangannya mana?“ucap Seungyoun menarik pergelangan tangan Byungchan. Tubuh Byungchan membeku. Dirinya harus menarik nafas panjang sebelum berbalik dan memberikan kecupan singkat di bibir Seungyoun.

“Makin pinter.... Gue makin suka loh...“ucap Seungyoun mengusap puncak kepala Byungchan.

Byungchan tidak pernah berbicara dengan Seungyoun secara panjang lebar, karena menurutnya itu tidaklah penting. Byungchan pun berjalan di dalam unit apartment Seungyoun seakan itu apartment miliknya sendiri.

“Masih siang nih, lo mau minum sekarang apa nanti?“tanya Byungchan sambil meletakan beberapa botol alkohol ke dalam kulkas.

“Nanti aja lah, sekarang gue mau tiduran aja. Yuk”ucap Seungyoun mengajal Byungchan, lagi nafas Byungchan tercekat.

Langkah Seungyoun menghampiri Byungchan terhenti ketika bel unit apartmentnya ditekan beberapa kali oleh seseorang dan membuat Seungyoun harus berbalik untuk melihat siapa tamu yang menganggu kepentingannya.

Byungchan melirik sekilas dan jantungnya terasa akan copot ketika ia melihat siapa sosok di balik pintu apartment tersebut.

“Anjir?!?!?! Bang JB ngapain kesini deh?”

“Apa jangan-jangan tadi dia liat gue?!?!?! Mampus!!!”

Byungchan pun menunduk dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi, menghindari hal terburuk yang kemungkinan terjadi. Kesendirian di kamar mandi membuat Byungchan leluasa memainkan ponselnya dan membalas beberapa pesan singkat, termaksud pesan dari Seungwoo.

“Hallo ka?“ucap Byungchan santai.

“Iya maaf ya? Tadi hanphone batrenya habis. Pas kamu suruh ka seungsik itu pas aku udah mau sampe rumah, jadi kan nangung?“ucap Byungchan lagi.

“Chan.... Sayang....”

Nafas Chan berhenti. Otaknya seakan susah untuk berfikir dan jantungnya berdetak lebih cepat. Pertanyaan Seungwoo di sebrang telfon tidak dapat ia jawab. Panggilan Seungyoun dari luar kamar mandipun tidak mungkin ia jawab.

“Ka, udah dulu ya? Nanti malem aku telfon lagi!!! Aku dipanggil bunda barusan hehehe. Bye ka senu!! I love youuuu”ucap Byungchan yang segera menutup ponselnya.

Byungchan pun membuka pintu kamar mandi dan menemukan Seungyoun berdiri di depannya dengan tatapan tajam.

“Sorry... Soalnya... Tadi....“Byungchan tau, ketika ia sedang bersama Seungyoun sebenarnya ia tidak boleh berhubungan dengan Seungwoo sama sekali atau kemungkinan terburuk akan terjadi.

Seungyoun diam tetapi detik berikutnya, tangan Byungchan sudah ditarik paksa oleh Seungyoun menuju kamar pribadinya.

“Youn... Sorry!!! Jangan gini, please?“ucap Byungchan meringis kesakitan.

(xposhie)

Tidak Terduga.


Kalian boleh melabeli diri Byungchan sebagai seorang yang ceroboh. Beranggapan bahwa ia dapat dengan bebas keluar masuk unit apartment Seungyoun dengan mudahnya karena sang kekasih sudah pindah unit ke unit apartment milik JB. Tapi Byungchan tidak pernah memperhitungkan jika kemunculan JB akan lebih susah diperhitungkan, seperti saat ini.

Pintu lift baru saja tertutup ketika JB tanpa sengaja melihat Byungchan masuk ke lift. JB tidak bodoh, Byungchan tidak mungkin akan mengunjunginya diunit lama milik Seungwoo, lagipula Seungwoo pasti akan bersama Byungchan jika ingin mengunjungi JB di unit lamanya ini.

Kecurigaan JB semakin memuncak ketika ia mengabari Seungwoo dan Seungwoo mengatakan bahwa hari itu dirinya belum mengetahui kabar Byungchan karena ponsel Byungchan yang tidak dapat dihubungi.

JB mengernyitkan keningnya ketika angka [ada layar lift menunjukan angka dimana lantai tersebut berhenti. Lantai yang sama dimana unitnya dan unit Seungyoun berada. JB tidak mau mencurigai kekasih sahabatnya, jadi detik selanjutnya yang ia lakukan adalah memeriksanya langsung ke unit milik Seungyoun.

“Wahhh ada tamu tak diundang nih?“ucap Seungyoun saat membukakan pintu unit apartmentnya.

“Ada perlu apa nih boss? Tumben sendirian? Engga sama anak buah lo?“ucapan Seungyoun diabaikan JB karena JB fokus meneliti ke dalam unit apartment milik Seungyoun.

“Nyari siapa lo? Bisa sopan engga?“tanya Seungyoun ketika JB berusaha menerobos masuk ke dalam.

“Lo engga sopan, gue bisa lebih engga sopan”ucap Seungyoun yang mendorong JB hingga keluar dari unitnya.

JB tersenyum licik, tanpa mengeluarkan satu katapun, JB meninggalkan Seungyoun dan masuk ke dalam unitnya.

“Engga mungkin kan? Masa sih Byungchan akhirnya mau sama Seungyoun? Setau gue, Seungwoo sama Byungchan masih baik-baik aja....”batin JB berkecamuk.

(xposhie)

Ide gila.


Wooseok, Sejin, Byungchan dan Yohan sedang fokus dengan kegiatan masing-masing.

Wooseok sibuk membalas pesan dari Jinhyu kekasihnya.

Sejin sibuk mematikan panggilan dari Seungyoun yang bertubi-tubi.

Byungchan sibuk mencari alasan berbohong kepada Seungwoo.

Sedangkan Yohan....

“Wah gila! Gue ini jomblo apa masih punya pacar sih?“ucap Yohan yang mengetuk-ketuk ponselnya.

“Enak banget jadi lo Chan, diperhatiin trus ditanyain lagi dimana mulu sama si Seungwoo”ucap Yohan lagi.

“Engga! Jadi engga bebas. Enakan Sejin, kalo mau jalan sama Seungyoun tinggal gas trus engga pake banyak alasan. Netflix and chill juga oke aja”ucap Byungchan protes.

“Gue? Kerjaannya di kekep mulu, dijadiin guling alias kelon. Tiap gue mau cerita, selalu ngalihin ke hal lain. Tuh Wooseok yang enak, Jinhyuk asih banget kalo buat ladang curhat”ucap Sejin menunjuk Wooseok.

“Hahaha Gue? Jinhyuk emang enak diajak cerita. Tapi ujungnya nanti dibandingin sama kehidupan dia. Males banget, engga mau ngalahan. Enakan lo kali Han, si Yuvin anaknya santai selow supel jadi engga negative thinking mulu tiap lo jalan”ucap Wooseok mengakhiri.

Wooseok, Sejin, Byungchan maupun Yohan saling tatap. Mereka sadar, bahwa barusaja mereka memuji kekasih teman mereka sendiri. Sedangkan mereka merasa jengah dan malas dengan pacar masing-masing.

“Tukeran pacar yuk!“ucap Wooseok tiba-tiba.

“Hah?“Sejin, Byungchan, dan Yohan serempak terkejut.

“Dibanding bosen sama pacar masing-masing. Biar bisa cari suasana baru juga! Dibanding kita putus trus cari yang lain belum tentu pas, mendingan kita satu sama lain saling tuker pacar”ucap Wooseok melanjutkan dan yang lain terdiam.

“Gue mau punya pacar kayak Yuvin yanh santai dan kalem alias engga ribet”ucap Wooseok menatap Yohan.

“Seok... Jangan! Mendingan pacar kayak Seungwoo tuh perhatian!! Yuvin sih terlampau cuek”ucap Yohan jengah.

“Ihhhh Ka Seungwoo kolot! Enakan Seungyoun, kalo pacaran ya rasa pacaran!!!“ucap Byungchan sambil mengerucutkan bibirnya.

“No! No! Seungyoun tuh—”

“Nah! Nah! Kita tukerannnya gitu aja!!! Gue sementara pacaran sama Yuvin. Yohan sama Seungwoo. Byungchan sama Seungyoun trus Sejin sama Jinhyuk. Gimana?“ucap Wooseok semangat.

“Ide lo engga ada yang lebih gila Seok? Cara gue bilang ke Ka Seungwoo gimana? “Ka, sebulan ke depan kamu jadi pacar Yohan dulu ya!!! Aku soalnya lagi jadi pacar Seungyoun dulu nih” gitu? Bisa di ceramahin tujuh hari tujuh malem lah gue”ucap Byungchan frustasi.

“Hm... Bikin grup aja gimana? Kita sampein dulu mau kita apa trus mau kasih tau ide Wooseok?“Yohan memberikan ide.

“Boleh sih... Gue beneran lagi sumpek banget sama Seungyoun soalnya”ucap Sejin datar.

“Berapa lama nih?“tanya Wooseok.

“Seminggu?“tanya Yohan tetapi Wooseok menggeleng.

“Mana berasa! Sebulan gimana?“tanya Byungchan yang mulai bersemangat.

“Oke sebulan! Jadi kita omongin di grup berdelapan nih?“tanya Wooseok dan yang lain mengangguk.

“Stop! Syaratnya apa?“tanya Sejin dan yang lain terdiam.

“Engga boleh nanyain kabar pacar aslinya dalam satu bulan. Engga boleh perhatian lebih dari TEMAN ke pacar aslinya. Trus....“Yohan terdiam karena kebingungan.

“Engga boleh chattingan juga! Pokoknya dalam satu bulan, kalian ke pacar kalian masing-masing itu kayak TEMAN dan engga lebih. Gimana?“tanya Wooseok dan yang lain pun serempak mengangguk.

(xposhie)

Koridor.


Di koridor Yohan menunggu dengan harap-harap cemas. Jam masih menunjukan pukul empat kurang, masih kurang beberapa menit sebelum anak basket memulai latihannya. Yohan menoleh dan mendapati Mingyu sedang berjalan bersama Yuvin serta Hangyul.

“Ka Mingyu...“ucap Yohan pelan saat Mingyu sudah berada di depannya.

“Iya? Ah! Yohan ya?“ucap Mingyu dan Yohan terkejut.

“Itu tadi Yuvin ngomong katanya ada adek kelas yang nungguin gue. Kenaoa?“tanya Mingyu lagi. Yohan sempat menoleh ke arah Yuvin dan Hangyul yang berjalan melewatinya menuju lapangan basket.

“Ini buat ka mingyu”ucap Yohan lagi dan Mingyu tersenyum.

“Mau nonton gue main engga?“Yohan sempat mematung beberapa detik sbelum mengangguk dan mengikuti Mingyu dari belakang.

“Mingyu, akhirnya move on? Gilaaaa kalo ketua basket, pacarnya pasti bening ya!“ucap salah satu anak basket.

“Ini yang kemaren dikantin kan? Bareng Yuvin sama Hangyul?“tanyanya lagi dan Yohan mengangguk.

“Weitsss boss!! Jangan nikung temen sendiri dong”orang tersebut memukul Mingyu sambil bercanda.

“Kamu deket sama Yuvin?“entah sejak kapan, Mingyu sudah mengubah kata panggilan untuk dirinya sendiri. Yohan menggeleng.

“Baru beberapa kali ngobrol sih ka, kalo sama Hangyul iya aku kenal hehe”ucap Yohan menjelaskan dan Mingyu mengangguk mengerti.

“Mau nungguin kan? Nanti pulangnya aku anter”ucapan Mingyu kembali membuat Yohan terpaku.

“Nitip handuk sama minum ya!!!“sebelum pergi Mingyu mengusak puncak rambu Yohan sambil tersenyum. Dari kejauhan Yuvin tersenyum miring melihat Mingyu maupun Yohan.

(xposhie)

Sidang.


“Kamu beneran engga diapa-apain kan sama Seungyoun? Kenapa engga teriak aja? Biar orang-orang pada dateng juga”ucap Seungwoo emosi.

“Tadi pas Sejun sama Hanse dateng kok ka, aku engga diapa-apain”ucap Byungchan berbohong.

“Terus lo berdua kesini ngapain?“tanya Seungwoo bingung.

Sejun dan Hanse saling tatap. Mereka sebenarnya tidak mempunyai tujuan khusus untuk datang ke apartment Seungwoo siang itu. Hanya saja, mereka menghindari jika sewaktu-waktu ada keributan antara Seungyoun dan Seungwoo.

“Udah sih gituan doang ngapain dibahas? Lo engga suka bang gue jenguk?“ucap Hanse santai.

“Gue udah engga sakit. Terus mana ada sih orang jenguk tapi tangan kosong?“tanya Seungwoo lagi dan Hanse hanya mengangkat kedua bahunya tidak perduli.

“Berarti Seungyoun pindah kesitu? Apartment Mina jadi punya dia?“tanya Sejun pura-pura tidak tahu.

“Gue yakin ini ada hubungannya sama Sunho. Sunho tau kalo Seungyoun ngincer Byungchan dari kapan tau dan semua orang tau kalo Byungchan suka main kesini kan?“ucap Seungwoo.

“Trus gimana bang? Kalo Byungchan sering kesini tiba-tiba ketemu Seungyoun gimana?“Seungwoo menatap punggung Byungchan yang sedang sibuk di dapur, memikirkan hal apa yang harus ia perbuat.

“Gue harus pindah kayanya”ucap Seungwoo dan Byungchan menoleh.

“Ka, kamu mau dimarahin papah? Papah kamu udah baik loh nyediain kamu apartment terus udah dibayar juga setahun. Masa kamu mau pindah?“ucap Byungchan tidak terima.

“Engga usah pindah ka, aku engga apa-apa kok”ucapan Byungchan membuat Hanse, Sejun bahkan Seungwoo menatapnya terkejut.

“Kan ada ka senu, ada anak-anak oasis juga kan? Ngapain aku takut?“ucap Byungchan santai.

“Engga. Aku engga bisa jamin mereka bisa selalu jagain kamu dan aku engga bisa jamin kamu bisa baik-baik aja, karena kalo mau masuk ke apartment aku itu kamu harus lewatin unit dia dulu”ucap Seungwoo frustasi.

“Markas pindah sini aja mau engga?“ucap Seungwoo ke Hanse dan Sejun.

“Kekecilan kaaaa, yakali ini engga sanggup nampung 7 orang”ucap Byungchan menolak.

Seungwoo yang tidak kehabisa akal pun akhirnya menghubungi teman-temannya yang lain.

(xposhie)

Anniversary.


Hari ini aku dan Mas Seungyoun merayakan ulang tahun pernikahan kami yang pertama. Waktu berkenalan hingga pernikahan, tidak bisa berbulan madu sampai akhirnya hadi Dodo diantara kami, membuat waktu kami hanya berdua begitu sedikit. Jadi, pagi-pagi sekali aku dan Mas Seungyoun sudah menitipkan Dodo di rumah ibu.

“Maafin bubu ya sayang! Besok sore bubu jemput lagi kok”

“Baba sama Bubu mau pacaran lagi! Dodo sama eyang dulu, ya?”

Aku dan Mas Seungyoun memutuskan meninggalkan rumah ibu sebelum Dodo bangun dan mengacaukan semuanya. Kami sebenarnya tidak punya rencana khusus, tetapi seminggu yang lalu Mas Seungyoun sudah mengatakan bahwa ia ingin mengajaku makan malam romantis dan menginap di sebuah hotel.

Selama di perjalanan, Mas Seungyoun membicarakan rencananya hari itu. Ia mengatakan bahwa ia sudah memesan satu paket khusus untuk dua orang dan kami bisa menggunakannya semau kami dalam dua hari ini. Sepanjang perjalanan, Mas Seungyoun bernyanyi, aku tau Mas Seungyoun punya kemampuan menyanyi yang luar biasa hanya saja ia hanya mau bernyanyi di depanku dan Dodo.

Seminggu yang lalu setelah Mas Seungyoun mengatakan bahwa ia ingin mengajakku ke sebuah hotel untuk menghabiskan hari pernikahan kami, hari itu aku sibuk mencari kado untuk Mas Seungyoun dan kadonya sudah kuletakan di bagasi tanpa ketauan oleh Mas Seungyoun.

Sesampainya di hotel dan setelah beristirahat sejenak, Mas Seungyoun meminta izin kepadaku untuk berenang. Aku sengaja tidak ikut, karena aku harus mengeluarkan hadiahku dari mobil. Setelah menyembunyikan hadiah di dalam kamar hotel kami, aku memutuskan untuk melakukan pijat. Mas Seungyoun juga menyusulku setelah itu.

Jam menunjukan pukul lima sore ketika kami selesai melakukan relaksasi. Lumayan, badanku sedikit lebih ringan setelah mendapatkan pijatan tadi. Mas Seungyoun menyuruhku bersiap, karena mas seungyoun sudah reservasi restaurant jam tujuh nanti. Jam setengah tujuh, kami pun turun menuju restaurant dan kami di arahkan ke sebuah meja yang sudah dipersiapkan.

Mas Seungyoun dan semua kejutannya. Sepanjang hari itu aku selalu tersenyum karena mendapatkan limpahan kasih sayang serta perhatian dari Mas Seungyoun.

“Happy anniversary, dek! Terimakasih sudah mau nerima mas jadi pasangan kamu. Sudah mau terima mas jadi Babanya Dodo dan sudah mau terima segala keburukan mas”ucapan Mas Seungyoun membuat mataku berkaca-kaca.

“Mas... makasih juga buat satu tahunnya. Terimakasih udah selalu sabar sama aku. Terimakasih buat semua perhatian dan kasih sayangnya. Terimakasih buat tahun-tahun berikutnya juga!”ucapku bergetar.

“Jangan nangis ah, nanti jelek!!”ucap Mas Seungyoun bercanda dan aku pun akhirnya tertawa.

Setelah makan malam, kami memutuskan kembali ke kamar dan saat itulah aku memberikan hadiah pernikahanku untuk Mas Seungyoun.

“Banyak banget , dek?”

Aku tersenyum dan mengangguk. Aku menyuruh Mas Seungyoun membuka kotak tersebut satu persatu. Kotak yang berisi satu kata di setiap sampulnya.

SMELL

Kotak pertama yang dipilih Mas Seungyoun untuk dibuka dan Mas Seungyoun menatapku bingung ketika menemukan bathbombs di dalamnya. Aku kembali menyuruh Mas Seungyoun membuka kotak selanjutnya.

TOUCH

Kotak kedua yang dipilih Mas Seungyoun. Dua buah bathrobe sebagai hadiah yang kuberikan untuk Mas Seungyoun selanjutnya. Warna hitam untuk Mas Seungyoun dan Warna putih untuku. Aku mendapat senyuman nakal dari Mas Seungyoun.

TASTE

Kotak ketiga yang dipilih Mas Seungyoun, sebuah Red Wine yang membuat Mas Seungyoun semakin terkejut.

“Aku minta tolong Ka Seungwoo beliin! Soalnya aku engga ngerti sama sekali”ucapku mencari alasan dan Mas Seungyoun mengangguk mengerti.

SIGHT

“Kamera? Dek, kado dari kamu banyak banget?” dan hanya mengangkat kedua bahuku tidak perduli. Aku menunjuk sebuah kotak terakhir.

SOUND

Aku pun mengambil earphone dari kotak terakhir dan menyambungkannya ke ponselku. Suaraku mulai terdengar di indera pendengeran Mas Seungyoun. Saat mendengarkan suaraku, Mas Seungyoun menatapku tanpa berkedip yang membuat wajahku memanas.

“Makasih!!!”

Aku mengangguk bahagia melihat Mas Seungyoun tersenyum.

“Bathbombs, bathrobe, wine.... camera?”

Mas Seungyoun berfikir sejenak sebelum menoleh ke arahku. Mas seungyoun tersenyum dan menariku hingga tidak ada jarak diantara kami. Mas seungyoun mendaratkan bibirku tepat di bibirku dan detik selanjutnya, aku sudah berada dalam gendongan Mas Seungyoun dengan kedua kakiku melingkar dipinggan Mas Seungyoun.

“Dek Sejin mulai nakal....”ucap Mas Seungyoun sambil berjalan ke arah kamar mandi dan aku tidak berhenti berteriak karena Mas Seungyoun yang terus menciumi wajah dan leherku.

“Itu kadonya engga dipake?”

“Nanti aja! Masih ada babak kedua kan?”ucap Mas Seungyoun sebelum kembali melumat

(xposhie)

Sebuah Fakta.


“Gitu doang galau? Gue baca chat lo kayanya baik-baik aja dah”Kookheon menertawakan sahabatnya yang sedang menyumbikan kepalanya diantara kedua tangannya. Yuvin mengacak rambutnya frustasi.

“Udah hampir sebulan ini, dia tuh aneh banget. Biasanya santai, apapun yang gue lakuin yaudah dia diem aja. Engga sampe yang bikin kita diem-dieman begini”ucap Yuvin frustasi.

“Ceritain dari awal coba gimana”ucap Kookheon dan Yuvin menceritakan semuanya. Dimulai dari Yohan yang memaksanya untuk berkunjung ke rumahnya ketika sebenarnya Yuvin belum siap. Biasanya hal tersebut tidak akan menimbulkan masalah, tapi kali ini mood Yohan berubah hanya karena Yuvin yang belum mau main ke rumahnya.

“Lagian, lo udah pacaran dua tahun tapi belum pernah ketemu bokap nyokapnya? Malu tuh! Bibir anak orang udah lo gigit-gigit, tapi engga pake izin orang tuanya”Kookheon tertawa puas yang membuat Yuvin semakin frustasi. Yuvin juga menceritakan akhirnya ia memberanikan diri ke rumah Yohan hanya agar Yohan memaafkannya karena kelalaiannya beberapa hari sebelumnya.

“Gue udah sering bilang sama lo sama Jinhyuk! Jangan sampe kecanduan game. Lo ketinggalan push rank bisa dilakuin lain waktu, tapi kalo lo keilangan Yohan? Mampus engga akan ada lain waktu”ucap Kookheon yang mulai terbawa emosi.

Yuvin terus melanjutkan ceritanya walaupun tetap dengan beberapa komentar Kookheon yang semakin membuat dirinya frustasi.

“Lo mau gue bilang sesuatu yang baik apa buruk nih?“tanya Kookheon dan Yuvin hanya menatapnya sayu.

“Nih yang baik dulu! Mungkin Yohan lagi ngetest lo, seberapa sayangnya lo sama dia...“ucap Kookheon.

“Dua tahun!! Anjir masa gue dua tahun pacaran tapi engga sayang?“Yuvin setengah berteriak.

“Trus kabar buruknya, kalo dia ngerasa lo engga sayang dia kemungkinan lo bakalan di putusin. Tapi kalo dalam test dia dan lo berhasil, berarti lo bebas dari ancaman status jomblo”ucap Kokkheon menjelaskan.

Yuvin semakin pusing karena ucapan Kookheon. “Udah, santai aja. Lo buktiin aja kalo lo sayang sama dia, siapa tau lo lulus testnya”ucap Kookheon lagi.

Yuvin menatap Kookheon sayu karena sejujurnya ia bingung harus membuktikan apa, karena selama ini mereka berpacaran santai tanpa ada yang memaksa satu sama lainnya.

“Lo deketin aja bokap nyokapnya Yohan, dia kan kayanya sayang banget tuh sama bokap nyokapnya. Siapa tau kalo berhasil ambil hati orang tuanya, lo bisa gampang ambil hati anaknya kan?“ucapan Kookheon kembali membuat Yuvin berfikir.

(xposhie)