semestakapila

Birthday Party.


Akhirnya dengan bujukan dari Byungchan, Seungwoo bersedia ikut ke acara ulang tahun Jackson yang di adakan di sebuah kelab malam yang biasa di jadikan berkumpul oleh ketiga tim tersebut. Seungwoo berjalan di belakang Byungchan dengan sebelah tangan yang terus di genggam Byungchan dan sedikit Byungchan tarik karena Demi Tuhan Seungwoo berjalan sangat pelan.

“Akhirnya boss Oasis datang juga!!“Teriakan Jakcson membuat semua orang dalam perkumpulan tersebut menoleh, tanpa terkecuali. Namjoon yang awalnya sedang berbincang dengan Hwasa -atau yang biasa dipanggil Sasa itu menghampiri Seungwoo untuk sekedar memeluknya.

Di sisi lain, JB yang melihat kedatangan Seungwoo hanya menatap Seungwoo sejenak sebelum kembali fokus dengan lintingan rokok ditangannya.

“Jangan gitu, lo bukan anak kecil lagi. Jadi mending selesaiin baik-baik”ucap Mark sambil menyenggol pelan lengan JB dan JB hanya tersenyum miring.

“Mulai lah bang, mulai!!“ucap Hanse bersorak yang diikuti sorakan lainnya.

Jackson memanggil seorang pelayan dan menyuruh teman-temannya memesan sesuai dengan keinginan mereka. Anggota dari tiga tim ternama tersebut pun bersorak sorai ketika mendengar ucapan Jackson tersebut.

“Maaf mas, tapi sepertinya pesanannya akan sedikit terlambat karena sebelumnya sudah ada yang memesan dalam jumlah banyak juga”ucap pelayan tersebut yang membuat Jackson bingung.

“Siapa? Kan sebelumnya gue udah pesen tempat dan udah bilang bakal pesen banyak buat malem ini? Gue pelanggan tetap, bukannya harusnya gue tetep dapet prioritas?“ucap Jackson bingung.

“Iya mas, tapi orang tersebut memesan terlebih dahulu jadi kami prioritaskan mereka”ucap pelayan tersebut dengan sedikit ketakutan. Jackson bertanya perihal orang yang memesan minuman dalam jumlah banyak tersebut dan mendapati dua tim yang sangat ia kenal.

“Anjir! Blue Rose sama RedEvil juga lagi pesta”ucap V terkejut ketika melihat arah yang ditunjuk pelayan sebelumnya.

JB yang mendengar perkataan V tersebut langsung menolehkan kepalanya dan meneliti kumpulan pemuda-pemudi yang jaraknya hanya beberapa meter dari tempat mereka berkumpul.

“Sialan!“ucap JB yang lalu berdiri dengan kedua tangan terkepal.

“Sabar, jangan ribut di tempat umum”ucap Jinyoung menahan JB dan JB pun kembali duduk.

Sleep Over.


Yohan melemparkan bantal ke arah Yuvin setelah melihat foto yang di posting kekasihnya tersebut ke media sosial. YUvin yang menerima lemparan bantal hanya dapat melihat kekasihnya dengan tatapan bingung.

“Kenapa foto aku yang di upload yang itu sih?“ucap Yohan emosi.

“Kamu rela itu dada aku keumbar-umbar? Emang pacar gatau malu elah!!“ucap Yohan meracau.

“Sstttt... Eh udah malem yang, ganggu ayah bunda dibawah”ucap Yuvin pelan sambil tersenyum penuh arti.

“Bodo amat! Sono kamu tidur dibawah ihhhh”ucap Yohan berusaha menendang Yuvin agar jatuh terjerembab ke lantai. Tetapi tenaga Yuvin lebih besar, karena kebetulan Yohan sudah mengantuk.

“Ah yaudah terserah kamu”ucap Yohan malas sambil membalikan badannya memunggungi Yuvin.

“Jangan ngambek donggg”ucap Yuvin memeluk kekasihnya dari belakang. Yohan berusaha melepaskan pelukan Yuvin, tapi lagi-lagi selalu gagal.

“Diem ahhh aku mau tidur!“ucap Yohan pasrah.

“Yaudah kamu tidur aja, aku belum mau tidur kok”ucap Yuvin sambil sesekali mencium leher Yohan yang terbuka.

“Hhhhh... Vin... Jangan... AH! GILA”Teriak Yohan ketika Yuvin menggigit lehernya.

“Nanti berbekas repot”ucap Yohan yang akhirnya menghadap ke arah Yuvin.

“Hahaha makanya sini liat ke arah aku, punya pacar ganteng kok dipunggungin”ucap Yuvin penuh percaya diri.

“Udah ah diem! Mau tidur”ucap Yohan sambil menyamankan posisinya di dalam dekapan Yuvin. Yuvin pun mengusap pelan punggung kekasihnya hingga keduanya tertidur pulan.


“Ngantuk banget? Sana kamu duluan yang bersih-bersih”ucap Mingyu ketika melihat kekasihnya berbaring diatas sofa di dalam kamarnya.

“Kamu duluan ah, aku masih mager”ucap Wonwoo menarik jaket Mingyu yang dijadikan selimut olehnya sedari tadi.

“Oh yaudah aku duluan! Jangan tidur dulu loh, nanti aku geret ke kamar mandi”ucap Mingyu lagi yang mendapatkan tatapan tajam dari Wonwoo.

Waktu yang diperlukan Mingyu dan Wonwoo untuk membersihkan diri mereka adalah satu jam tiga puluh menit. Ketika Wonwoo keluar dari kamar mandi, ia mendapati kekasihnya sudah tertidur pulas dengan mulut sedikit terbuka.

“Gyu. . . Katanya mau cerita-cerita dulu?“ucap Wonwoo lembut sambil merangkak naik keatas kasur.

“Mingyu? Ini aku jarang-jarang loh nginep, engga jadi pillow talk nih?“tanya Wonwoo lagi sambil mengusap rambut kekasihnya tersebut.

“Yaudah deh, besok jangan nyesel ya!“ucap Wonwoo sebelum menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya. Wonwoo pun menyusul Mingyu ke alam mimpi.

xposhie

Ide Gila.


Day 3

Wooseok melemparkan tubuhnya ke kasur. Kegiatannya hari ini cukup menguras tenaga. Baru saja tiba di negara orang dengan budaya dan bahasa yang berbeda, Wooseok harus rela jam tidurnya berkurang karena kegiatan pertukaran pelajar yang benar-benar menyita waktu. Wooseok baru saja akan mengarungi alam mimpi ketika pintu kamarnya diketuk.

Wooseok membuka pintu kamarnya dan mengangkat wajahnya agar bertemu dengan sosok yang berada dihadapannya saat ini. Pria yang jauh, sangat jauh lebih tinggi darinya sedang berdiri disana dengan rambut seperti raja hutan, berpakaian khas orang baru bangun tidur.

“Kau Wooseok? Aku Off, maaf tida hari ini belum sempat memperkenalkan diri karena banyak yang hal terjadi belakangan ini”Wooseok mencerna kata demi kata yang dilontarkan pria yang sepertinya lebih tua darinya itu.

“Hallo? Wooseok!“Off menundukan badannya agar sejajar dengan Wooseok dan membuat Wooseok sedikit terkejut hingga ia melangkah mundur menjauh.

“Oops sorry! Lo jangan sering blank gitu, nanti ada setan Thailand yang ikut baru tau rasa”ucap Off tertawa dan berhasil membuat Wooseok tersenyum.


Day 10

“Wooseok, bisa tolong panggil Off untuk makan malam?“Wooseok belum sempat mendudukan dirinya di meja makan tetapi dirinya sudah mendapat permintaan tolong dari orang tua asuhnya selama di negara tersebut.

Wooseok berjalan mendekati kamar Off yang letaknya bersebrangan dengan kamar yang sedang ditempati Wooseok saat ini. Pintu kamar tersebut tertutup, tetapi tidak rapat sehingga Wooseok dapat mengintip ke dalam kamar Off.

Wooseok mengintip dan melihat kamar Off yang berantakan. Beberapa pakaian tergeletak di lantai, beberapa buku serta bungkus makanan juga tergelatak tak beraturan. Bahkan Wooseok dapat melihat beberapa kaleng alkohol yang sudah tandas isinya di dekat kolong kasur. Tidak hanya sebuah kaleng, tetapi sepertinya ada lebih dari tiga kaleng.

Tubuh Wooseok menegang, ketika pandangannya dan Off bertemu. Wooseok berjalan mundur, berencana meninggalkan kamar Off secepatnya. Tetapi langkah Wooseok terhenti karena Off lebih cepat membuka pintu kamarnya dan memandang Wooseok intens.

“Jangan bilang ibuku”ucap Off pelan dan Wooseok mengangguk.


Day 23

“Sudah pulang? Ingin makan malam?“tanya ibunda Off ketika melihat anak semata wayangnya memasuki ruang tamu rumah mereka. Wooseok melirik dan mendapati Off menggeleng sebagai jawaban pertanyaan yang dilontarkan ibunya.

“Ah iya! Tadi Gun kesini, dia menitipkan sebuah kardus besar. Ibu sudah letakan dikamarmu”ucap ibunda Off lagi dan Off pun berjalan ke kamarnya setelah mengucapkan terima kasih kepada ibundanya.

“Sepertinya mereka sering bertengkar, dulu Gun sering sekali datang kerumah. Dari sekedar berkunjung hingga membuat cake disini”ucap ibunda Off kepada Wooseok dan Wooseok mengangguk mengerti.


Day 30

Wooseok terbangun karena suara ketukan yang berasal dari luar kamarnya. Akhirnya ia memberanikan diri berjalan kearah pintu kamar.

“kalo ternyata itu Setan gimana? Gue engga ngerti bahasa sini anjir”batin Wooseok

Tetapi ketakutan Wooseok sirna ketika ia mendapati anak pemilik rumah sedang terduduk di depan kamarnya dengan sebotol alkohol ditangannya. Off mabuk.

Wooseok memandang Off yang terduduk dilantai. Ingin rasanya memindahkan Off ke kamarnya, tetapi perbandingan tubuh mereka yang terlampau jauh membuat Wooseok mengurungkan niatnya.

“Hai kau kecil!“ucap Off dan Wooseok masih diam memandang sosok di hadapannya.

“Haha kau kecil seperti mantan kekasihku!“racau Off, membuat Wooseok berjongkok di hadapan Off.

Wooseok berpangku tangan mendengarkan racauan Off tentang rasanya putus cinta. Gun mantan kekasih Off yang beberapa hari mengembalikan semua barang pemberian Off. Gun, mantan pacar Off sudah memiliki kekasih lain. Jauh hari sebelumnya, saat dimana Wooseok melihat Off merokok di dalam kamar adalah saat Off memergoki Gun dengan pria lain.

“Ayok kita berpura-pura berpacaran, agar mantan pacarku cemburu!“tubuh Wooseok menegang, bingung memberikan respons seperti apa.


Day 42

“Bagaimana?“Wooseok hampir saja tersedak minuman karena kedatangan Off yang tiba-tiba.

“Aku mabuk dan tetap ingat racauanku beberapa hari yang lalu! Kau jangan pura-pura lupa”ucap Off lagi.

“Permintaan macam apa itu?“ucap Wooseok cuek dan Off terdiam.

”. . . Aku akan membuat Tay menyukaimu!“ucap Off lagi, membuat Wooseok menatap Off bingung.

“Temanku Tay Tawan, kau menyukainya kan?“tanya Off dengan senyum miring dan Wooseok terdiam mematung.

“Buat Gun kembali dengaku dan aku akan membuatmu dekat dengan Tay”ucap Off memberikan tawaran.

“Hanya dekat? Tidak adil”ucap Wooseok malas dan Off kembali memikirkan cara yang dapat membuat Wooseok menyetujui usulannya.

“Hingga jadian, buat aku dan temanmu berpacaran”ucap Wooseok tersenyum jahil dan Off membelalakan matanya kaget.

“Tay punya kekasih, bagaimana ini?“batin Off

“Bagaimana?“tanya Wooseok lagi.

“Hm. . . Oke Call!“ucap Off dan mengulurkan tangannya kepada Wooseok, merekapun sepakat dan bersalaman.

xposhie

Mendengarkan.


RM masuk ke dalam kamar JB dengan langkah santai. Siang itu, rumah JB terbilang sepi bahkan RM tidak dapat menemukan kedua adik kembar JB dirumah itu. RM tersenyum miring, melihat teman kecilnya berbaring malas di tempat tidurnya.

“Lemes amat boss!“ucap RM menepuk kencang punggung JB.

“Anjing! Babi! Namjoon gila! Sialan! Anak setan”JB mengeluarkan sumpah serapahnya karena pukulan RM berhasil mengenai punggungnya yang memar

“Lah anjir? Kenapa boss memar gini?“tanya RM ketika melihat punggung temannya yang kebiruan.

“Lo udah tau kan? Jangan sok polos”ucap JB malas.

“Apaan sih anjir! Lo belum cerita apa-apa ya, Nyet!“ucap RM emosi.

“Lo kesini disuruh Senu? Atau disuruh anak-anak tim gue?“tanya JB malas dan RM mengangguk.

“Nih ya boss, gue temenan sama lo dari orok. Gue tau nih kalo lo kenapa-napa, engga perlu nanya orang lain”ucap RM berbohong.

“Anjir geli sat!“ucap JB sambil menjauhi RM.

“Kenapa lo? Jatoh dari tangga? Apa ribut sama adek lo?“tanya RM dan JB menggeleng.

“Sama Senu”ucap JB santai. RM yang sudah tau alasannya memasang wajah kaget.

“Anjir! Kok bisa? Emak bapak lo bakalan marah anjir kalo kalian berantem”ucap RM tidak percaya.

“Senu udah tau kalo ade gue ikut Sunho, tapi itu anak diem aja dan engga bilang apa-apa ke gue. Padahal kita bertiga udah tau track record Sunho kayak gimana”ucap JB menjelaskan.

“Lo udah dengerin ceritanya?“tanya RM dan JB menggeleng.

“Gue males, ngapain gue dengerin ceritanya? Dia tuh udah ngeiyain kalo dia pernah liat ade-ade gue sama anak-anak Blue Rose, tapi dia diem aja!“ucap JB emosi.

“Lo engga dengerin apa-apa dari Senu trus lo mukulin dia gitu?“tanya RM dan JB menatap RM malas.

“Ngapain gue tanya? Gue engga perlu dengerin ceritanya. Emang Senu sengaa ngumpetin karena dia tau gue bakal ribut sama si kembar”ucap JB lagi.

“Emang nih, jeleknya lo dari dulu begini. Suka nyimpulin segala sesuatunya sendiri kalo udah emosi. Lo harusnya dengerin dulu penjelasan Senu. Siapa tau dia emang engga tau apa-apa? Siapa tau malam itu emang Senu beneran cuma ketemu adek lo dijalan?“ucap RM dengan nada tenang, tetapi JB mendecih.

“Kalo lo mau belain si bangsat, mending keluar dari kamar gue”ucap JB kesal.

xposhie

Dibalik Akhir Cerita.


“Kalo aku bilang itu engga kepencet gimana?“ucapan Seungwoo tersebut membuat Byungchan terdiam.

Perkataan Seungwoo lima belas menit yang lalu menyisakan keheningan diantara Byungchan dan Seungwoo, Tidak ada yang berani membuka suara. Bahkan mereka berdua belum sanggup untuk beradu tatap satu dengan yang lainnya.

“Byungchan. . .“panggilan Seungwoo membuat Byungchan menatap Seungwoo, tetapi keduanya kembali terdiam.

“Gimana? Gimana kalo tanda love yang aku kirim bukan kepencet? Gimana kalo itu murni mau aku kirim buat kamu?“tanya Seungwoo lagi, Byungchan hanya dapat mengalihkan pandangannya.

“Aku mau punya hubungan lebih dari junior dan senior, tapi aku terlalu takut. Aku takut kamu risih, aku takut kamu anggap aku aneh. Bahkan aku buat permintaan kayak tadi aja harus mikir berulang kali”ucap Seungwoo melanjutkan.

“Tapi kan kita udah lebih dari junior dan senior ditempat kerja ka, kita temen kan? Temen yang selalu ngasih semangat dipagi hari, temen yang ngingetin untuk makan dan istirahat. Temen yang ngucapin selamat tidur di malam hari”ucap Byungchan lagi dan Seungwoo menggeleng.

“Bukan itu. Aku mau kita lebih dari temen, bahkan lebih dari alarm hidup yang ngingetin semua hal itu. Aku mau kamu... apa sebutannya? Pacar? Ya sejenis itu. Jadi aku tau kemana aku harus cerita ketika aku capek atau bete sama kerjaan. Aku mau hubungan kita bisa kayak gitu. . .“ucap Seungwoo tegas.

Byungchan menatap Seungwoo dalam, mencari sesuatu yang bahkan tidak ia ketahui apa yang sebenarnya ia cari. Hening kembali menyelimuti keduanya.

“Ayok ka, kita pulang. Udah malem”ucap Byungchan tanpa menjawab pertanyaan Seungwoo sebelumnya.

Seungwoo pun mengikuti Byungchan, tapi meminta jawaban yang sebenarnya sangat ia nanti. Byungchan sudah duduk manis di kursi penumpang dan Seungwoo disebelahnya sedang sibuk membenarkan posisi spion, sabuk pengaman serta aksesoris mobil lainnya yang sebenarnya tidak penting sama sekali.

“Hadiah aku mana?“ucap Byungchan polos.

“Hadiah kelulusan! Katanya ka seungwoo mau kasih aku hadiah?“ucap Byungchan lagi. Seungwoo tersenyum seadanya, ia pun mengambil sebuah buket berisi beragam coklat, kesukaan Byungchan. Byungchan menerimanya dengan senang hati.

“Ini aja?“tanya Byungchan dan Seungwoo mengangguk.

“Aku kira kalo orang nembak itu bakal dikasih sesuatu kayak diacara tivi gitu”ucap Byungchan dan Seungwoo hanya dapat tertegun.

“Pacar aku engga romantis ternyata! Kayanya aku harus sabar-sabar nih kedepannya”ucap Byungchan sambil memainkan buket ditangannya.

“Ayok ka jalan! Keburu malem nanti aku dicari bunda”ucap Byungchan lagi ketika ia tidak mlihat pergerakan Seungwoo sama sekali. Seungwoo bergerak kiku hingga membuat Byungchan tertawa.

“Santai aja ka! Aku engga kemana-mana kok, ya?“ucap Byungchan menggenggam tangan Seungwoo dan mengusap punggung tangan Seungwoo dengan ibu jarinya.

Seungwoo harus menetralkan nafas serta jantungnya sebelum ia benar-benar berhasil melajukan mobil menjauhi lahan parkir tersebut.

xposhie

Akhir Cerita.


Seungwoo tersenyum membaca kalimat balasan yang dikirimkan Byungchan. Ekspresi Byungchan dihadapannya adalah bibir yang dimajukan dengan tangan terlipat di depan dada. Mata Byungchan menatap Seungwoo intens.

“Kali ini engga lewat chat deh, biar cepet”ucapan Seungwoo berhasil membuat Byungchan mengubah posisi duduknya menjadi lebih tegak.

“Mau minta tolong apaan sih ka emangnya?“ucap Byungchan bingung.

“Minta tolong sama kamu buat merhatiin aku”ucap Seungwoo tenang.

“Hah?“Byungchan hampir saja menyenggol gelas dihadapannya karena ucapan tiba-tiba Seungwoo.

“Susah ya?“tanya Seungwoo lagi dan Byungchan menggeleng.

“Bukan gitu ka, aku engga ngerti maksud ka Seungwoo apaan”ucap Byungchan lagi.

“Ah. . . Yaudah nih aku jelasin”ucap Seungwoo menarik nafas panjang sebelum melanjutkan perkatannya.

“Sebelumnya aku mau bilang makasih buat kamu yang udah bantuin aku selama aku magang. Kamu beneran fast learner trus kamu itu junior yang beneran bisa diandelin. Jujur, kamu itu anak magang pertama yang aku pegang dan aku kagum sama kamu. Kamu itu bertanggung jawab, bahkan pas sakit aja masih maksain masuk. Kamu juga engga pernah nunda kerjaan sampe harus kejar-kejaran deadline. Jujur lagi nih ya, pas kamu udah sibuk mau sidang dan mulai jarang ngantor itu aku ngerasa kesepian hahaha biasanya ada yang bawel nanya ini itu sama aku, atau sekedar nanyain aku mau kopi atau engga”ucap Seungwoo panjang lebar.

“Trus pas kamu sidang itu jujur aku udah nyiapin semuanya, aku udah izin sama si boss juga untuk dateng setengha hari. Tapi apesnya, hari itu temenku ada yang sakit dan seharusnya dia ada meeting yang kebetulan lagi meetingnya itu jam 4 sore. Boss udah uring-uringan dari pagi, karena materi dan segala macemnya baru selesai 82%, akhirnya aku mutusin buat engga jadi izin setengh hari dan back up temenku itu”ucap Seungwoo melanjutkan.

“Aku liat kamu posting beberapa foto hari itu, aku nyesel banget soalnya aku engga ada disana. Engga bisa liat kamu senyum pas keluar ruang sidang”ucap Seungwoo tertawa.

“Aku engga senyum pas keluar ruang sidang kaaa, aku nangis soalnya aku deg-degan parah pas di dalem...“ucap Byungchan datar dan Seungwoo terdiam.

“Tapi engga apa-apa kok ka! Soalnya habis itu, aku langsung dibeliin es krim sama temen-temen aku”ucap Byungchan tersenyum. Senyum Byungchan menular, hingga membuat Seungwoo juga tersenyum.

“Trus aku akhirnya chat kamu itu, soalnya aku engga mau nyesel kedua kalinya”ucap Seungwoo mengakhiri.

“Iya chat yang bikin aku senewen karena Ka seungwoo lembur trus skip makan siang. Aku yakin ka seungwoo juga engga sarapan dan pas lembur engga pake mandi dulu tapi langsung tidur kan?“tanya Byungchan dan Seungwoo tersenyum kikuk.

“Makanya itu.... Aku mau minta tolong berhubungan sama itu”ucap Seungwoo lagi.

“Aku mau minta tolong kamu buat sesekali ngingetin aku makan, ngingetin aku istirahat, ngingetin aku buat engga kebanyakan ngopi atau sekedar ngucapin selamat pagi biar aku semangat kerja dan ngucapin aku selamat tidur biar aku tidur nyenyak”ucap Seungwoo menatap Byungchan intens.

“Cuma itu aja kan ka permintaannya?“tanya Byungchan dan Seungwoo mengangguk.

“Yakin itu aja? Aku nanya sekali lagi nih”ucap Byungchan menggoda dan Seungwoo kembali mengangguk.

“Ah! Berarti ucapan selamat malam pake emoticon love semalem itu kepencet ya ka? Aku kira buat aku beneran hehe aku kepedean”ucapan Byungchan membuat tubuh Seungwoo menegang.

“Oke! Kalo ka seungwoo cuma minta tolong itu sih gampang! Nanti aku bakalan jadi alarm ka seungwoo 16jam sehari, soalnya 8jamnya buat aku tidur hehe”ucap Byungchan tersenyum.

“Udah kan ka? Pulang yuk! Udah malem”ucap Byungchan buru-buru tetapi Seungwoo terdiam.

“Chan... Kamu liat chat aku yang itu?“tanya Seungwoo menahan pergelangan tangan Byungchan dan Byungchan kembali duduk.

“Liat, liat pop up trus pas aku check dihapus, jadi aku kira ka seungwoo salah kirim atau kepencet”ucap Byungchan tersenyum kikuk.

“Kalo aku bilang itu engga kepencet gimana?“ucapan Seungwoo tersebut membuat Byungchan terdiam.

xposhie

Confess.


Byungchan mengerjapkan matanya beberapa kali. Pandangannya berpindah dari sosok di depannya yang sedang menyeruput kopi panas ke ponsel yang ia genggam saat ini. Seungwoo, yang santai duduk dihadapan Byungchan hanya tersenyum melihat wajah bingung lelaki manis dihadapannya.

“Ka....?“ucap Byungchan sangat pelan, tetapi masih dapat di dengar Seungwoo.

“Kenapa? Aku udah chat orangnya loh! Tapi orangnya lagi sibuk kayanya, chat aku belum dibales nih”ucap Seungwoo sambil memperlihatkan layar ponselnya. Byungchan semakin terdiam.

“Ka seungwoo engga salah kirim?“tanya Byungchan dan Seungwoo menggeleng.

“Aku bingung...“ucap Byungchan menunduk.

“Bingung kenapa? Kamu tinggal bales chat aku, pertanyaan aku kan sederhana cuma nanya kabar dan nanya kamu lagi sibuk apa engga?“ucap Seungwoo lagi dan Byungchan menatap Seungwoo intens. Byungchan tersenyum kaku.

“Pertanyaan aku sesusah itu ya buat dijawab? Padahal itu masih level satu, nanti kalo pertanyaannya udah naik ke level dua gimana?“ucap Seungwoo menggoda.

Byungchan menarik nafas panjang sebelum mengetikan pesan balasan untuk Seungwoo.

“Udah aku bales tuh ka”ucap Byungchan sambil meletakan ponselnya di meja. Seungwoo meneliti isi pesan yang dikirimkan Byungchan. Seungwoo tidak dapat menyembunyikan senyuman dari kedua belah bibirnya.

Seungwoo kembali mengetikan pesan balasan untuk Byungchan, membuat Byungchan menunggu sambil sesekali mengetukan ujung sepatunya ke lantai dibawahnya.

“Kenapa masih chat sih ka? Kan bisa ngomong langsung, engga usah lewat chatting begitu”ucap Byungchan merajuk. Seungwoo tersenyum menatap Byungchan.

“Kamu yakin bisa jawab pertanyaan aku kalo langsung? Pertanyaan level satu aja tadi kamu mikirnya lama, apalagi pertanyaan level ini”ucap Seungwoo tersenyum lebar dan Byungchan hanya dapat mencebikan bibirnya.

“Oke udah”ucap Seungwoo puas dan penuh percaya diri.

“Engga langsung diliat nih chat dari aku?“ucap Seungwoo lagi ketika tidak melihat pergerakan dari Byungchan.

Byugchan mendecak sebal sebelum membuka isi chat dari Seungwoo.

xposhie

Date?


Byungchan menghampiri mobil Seungwoo dengan sedikit terburu-buru. Tangannya sibuk memasukan ponsel, pengisi daya hingga dompet ke dalam tas yang ia gunakan. Byungchan tersenyum kearah Seungwoo dari jendela mobil yang terbuka.

“Maaf kaaaa lama, tadi bunda tiba-tiba nyuruh aku nganterin kerumah tante soalnya mau ada acara disana”ucap Byungchan saat sudah duduk di kursi penumpang di mobil Seungwoo.

“Iya engga apa-apa, santai aja!“ucap Seungwoo sambil melajukan mobilnya, menuju tempat yang bahkan belum mereka tentukan.

“Byungchan.... makasih ya”ucap Seungwoo memecah kesunyian. Byungchan menatap Seungwoo bingung.

“Makasih semalem buat makanannya, aku kira kamu beneran marah pas aku bilang kalo aku belum makan siang”ucap Seungwoo pelan.

“Hm... aku emang beneran marah kok?“ucap Byungchan santai. Seungwoo menoleh dan menatap Byungchan saat kebetulan lampu lalu lintas berwarna merah.

“Tapi kalo aku marah, trus ka Seungwoo kepikiran kan malah nanti nambah bikin ka seungwoo kondisi badannya engga fit. Udah engga makan, kerja lembur, terus mikirin aku yang marah sama ka seungwoo. Yaudah mending aku kirimin makanan aja, seengganya menurunkan sedikit kemungkinan ka seungwoo sakit”ucap Byungchan tersenyum.

“Ka Seungwoo kurang tidur ya?“Byungchan memutar sedikit posisi duduknya jadi menghadap ke arah Seungwoo. Byungchan mendapati Seungwoo yang beberapa menguap yang mengusap matanya karena berair.

“Engga kok, aku semalem tidur delapan jam”ucap Seungwoo percaya diri dan Byungchan pun mengangguk tanda percaya.


“Chan, aku beli kopi dulu ya? Agak ngantuk”ucap Seungwoo saat dirinya dan Byungchan keluar dari bioskop. Byungchan mengangguk dan mengikuti langkah Seungwoo.

“Ka seungwoo beneran kurang tidur kan”ucap Byungchan saat sedang menunggu kopi buatan Seungwoo jadi.

“Hahaha ketauan ya akhirnya?“tawa Seungwoo hambar dan Byungchan hanya dapat mencebikan bibirnya.

“Ka seungwoo harus bisa jaga diri sendiri. Masa dirinya sendiri aja engga disayang, gimana mau sayang sama diri orang lain?“ucap Byungchan spontan.

“Gimana Chan?“tanya Seungwoo kaget.

“Ka seungwoo harus bisa jaga diri ka seungwoo sendiri, sebelum nanti ka seungwoo milih buat sayang sama diri orang lain. Ah! apa ka seungwoo kayak gini karena engga ada yang merhatiin ya?“tanya Byungchan lagi dan Seungwoo tersedak ludahnya sendiri.

“Ka seungwoo makanya cari pacar! Dikantor kan banyak tuh yang deketin ka seungwoo, pilih aja salah satu seengganya buat merhatiin ka seungwoo biar engga kerja terus, biar engga makan sama istirahat”ucap Byungchan santai.

”...Hm tapi orang yang aku suka udah engga dikantor lagi Chan, udah keluar”ucap Seungwoo.

“Yah! Udah resign ka? Kontak aja ka! Siapa tau dia belum punya pacar, tanyain lagi sibuk apa gitu”ucap Byungchan semangat dan Seungwoo tersenyum.

“Aku kontak nih ya?“ucap Seungwoo dan Byungchan mengangguk.

xposhie

Selimut.


“Ka, aku mandi duluan!”

“Aku kedua!”

“Iya aku mengalah”

Itu adalah percakapan Minkyu, Sejin serta Jinhyuk ketika mereka baru saja tiba di kamar hotel mereka. Perjalanan seharian membuat mereka segera ingin merebahkan diri di tempat tidur.

“Aku malas mandi”ucap Jinhyuk yang sudah berbaring di atas tempat tidurnya.

“Jorok! Kalo kamu tidak mau mandi, kamu tidur saja dilantai”ucap Sejin malas.

Kamar hotel yang hanya terdiri dari dua tempat tidur, menyebabkan Sejin dan Jinhyuk harus rela membagi tempat tidur mereka.

“Buat apa aku mandi kalo ujung-ujungnya aku akan berkeringat lagi?“ucap Jinhyuk menatap Sejin intens.

Sejin menggeleng melihat kelakuan teman seumurannya itu.

“Jin, kamu tega? Ini udah malam kelima!“ucap Jinhyuk frustasi.

“Jangan kencang-kencang, nanti Minkyu dengar!“ucap Sejin seraya melempar bantal ke arah Jinhyuk.

“Aku sudah bilang, biarin Minkyu pulang sendiri dan menginap sendiri disini khusus malam ini. Kita bisa cari kamar lain”ucap Jinhyuk berbisik.

“Buat apa?“tanya Sejin santai.

“Jangan pura-pura tidak tau Lee Sejin!“ucap Jinhyuk yang sudah berada dibelakang Sejin. Jinhyuk berbicara tepat dibelakang telinga Sejin dengan tangan yang sudah merangkul pinggang Sejin dari belakang.

Cklek!

Sejin menyikut perut Jinhyuk, membuat Jinhyuk berbaring dan mengeluh kesakitan diatas tempat tidur.

“Ka Jinhyuk kenapa?“tanya Minkyu bingung dan Sejin tersenyum hambar.

“Sana masuk kamar mandi! Tadi kamu bilang kebelet dan engga bisa nahan”ucap Sejin berbohong.

“Cepat Lee Jinhyuk!“ucap Sejin sekali lagi dengan nada tegas.

Satu setengah jam kemudian. Sejin keluar kamar mandi dengan setelan piyama berwarna biru. Sejin menoleh dan mendapati Minkyu sudah tertidur nyenyak di tempat tidurnya.

Pandangan Sejin berubah dan mendapati Jinhyuk yang sedang tersenyum penuh arti kepadanya. Mata Jinhyuk memberikan isyarat dan Sejin menghela nafas berat.

“Jangan gila kau Lee Jinhyuk!“ucap Sejin teramat pelan sambil memposisikan dirinya di tempat tidur yang sama dengan Jinhyuk.

“Ga kuat. Masa aku harus nunggu dua hari lagi?“ucap Jinhyuk sambil menarik Sejin mendekat. Sejin sesekali melirik, memastikan Minkyu tidak terbangun.

“Celanamu! Kau tidak memakai celana?“ucap Sejin penuh penekanan dan Jinhyuk tersenyum. Sejin tanpa sengaja menyetuh kejantanan Jinhyuk dari bawah selimut. Sejin menghela nafas berat sebelum merapihkan selimutnya agar tubuh bagian bawah Jinhyuk tidak terekspos.

“Dibanding susah dibuka, trus Minkyu bangun. Mending engga usah aku pake sekalian”ucap Jinhyuk yang sekarang sudah menjatuhkan kecupan di leher Sejin.

Sejin melenguh karena jilatan dilehernya yang diberikan oleh Jinhyuk. Tangan Sejin akhirnya meraih kejantanan Jinhyuk yang sudah tidak terbalut apapun. Jinhyuk menahan erangannya karena sensasi nikmat yang diberikan oleh Sejin.

“Tangan aja, engga lebih”ucap Sejin menatap Jinhyuk intens.

Jinhyuk mulai tidak dapat menahan erangannya, akhirnya ia menarik tengkuk Sejin dan melumat habis bibir Sejin. Tangan Sejin bergerak semakin kencang.

“Engga bisa, aku butuh kamu”ucap Jinhyuk frustasi. Jinhyuk menghentikan gerakan tangan Sejin dan membalik tubuh Sejin jadi membelakanginya.

“Jinhyuk, jangan gila!“ucap Sejin pelan ketika tangan Jinhyuk dibawah selimut sedang berusaha melepas celana piyama yang ia kenakan.

“Kamu diem aja. Minkyu udah tidur, engga akan denger”ucap Jinhyuk sambil menggigit pelan telinga Sejin.

Usaha Jinhyuk dibawah sana tidak menghasilkan apapun. Ia hanya dapat membuka sedikit celana piyama yang Sejin gunakan. Tetapi cukup untuk Jinhyuk melakukan aksinya selanjutnya.

“Jangan teriak kalo sakit. Ini gigit tangan aku aja”ucap Jinhyuk yang sudah memeluk Sejin dari belakang.

Tangan kanan Jinhyuk mengusap pelan cincin berkerut milik Sejin. Membasahinya dengan cairan yang sudah sedikit keluar dari kejantanannya.

“Arghh... Bang... Sat!“ucap Jinhyuk yang cukup kesulitan memasukan kejantannya. Sejin meringis kesakitan.

“Hah... Hah... Hah...“Jinhyuk mengatur nafasnya ketika seluruh kejantanannya terlah berhasil masuk ke dalam lubang kemerahan tersebut.

Jinhyuk tidak menunggu waktu lama. Gerakan pinggulnya membuat badan Sejin terhentak. Sakit dan Nikmat, dua rasa menjadi satu yang saat ini Sejin rasakan.

Sejin menoleh dan mendapati Jinhyuk memejamkan matanya dengan mulut sedikit terbuka. Sejin dengan susah payah menarik tengkuk Jinhyuk dan melumat bibir Jinhyuk.

Desahan dan erangan ditahan oleh Jinhyuk maupun Sejin. Mereka mengalihkannya dengan lumatan serta lidah yang beradu. Suara kecapan tidak dapat disembunyikan oleh Jinhyuk dan Sejin sedangkan pergerakan disana semakin cepat.

“Arghh... Aku mau keluar.... Ah...“ucap Jinhyuk berbisik.

Sejin mencengkram erat selimut yang menutupi kegiatan tidak senonoh mereka. Selain untuk menghindari agar tidak terbuka, cengkraman itu juga sebagai pengganti desahan yang ingin ia keluarkan.

“Jinhyuk.... Argh!!!“Sejin mengeluh, sangat pelan. Bahkan tanpa dilakukan servis untuk kejantanannya, cairan kenikmatan Sejin keluar di dalam celanan yang menyesakan tersebut.

Dorongan Jinhyuk semakin mengeras hingga akhirnya Jinhyuk memuntahkan seluruh cairan kenikmatannya di dalam lubang Sejin. Nafas Jinhyuk dan Sejin tidak teratur. Kejantanan Jinhyuk masih betah bersemayam di dalam lubang Sejin.

“Ka, belum pada tidur? Engga ngantuk?“Tubuh Jinhyuk dan Sejin menegang ketika mendengar suara Minkyu.

“Ini mau tidur kok.... Ah!“desahan tidak sengaja keluar dari mulut Sejin ketika dengan sedikit paksaan, Sejin mengeluarkan kejantanan Jinhyuk dari dalam lubangnya.

“Kebangun Kyu? Kenapa?“tanya Jinhyuk santai.

“Pengen pipis”ucap Minkyu sambil berjalan kearah kamar mandi. Sejin menatap Jinhyuk intens.

“Dia engga bakal denger dan engga bakal tau kok!“ucap Jinhyuk yang kembali mendekat untuk menghapus peluh Sejin.

“Kalo dia tau gimana? Aku malu!“ucap Sejin sambil mencubit paha Jinhyuk yang telanjang.

“Aw sakit!“ucap Jinhyuk spontan.

“Makanya nafsu dijaga!“ucap Sejin malas sambil kembali menggunakan celananya dibalik selimut.

“Engga mau dibersihin dulu?“tanya Jinhyuk yang melihat pergerakan Sejin.

“Diem berisik!“ucap Sejin malas dan menjauhi tubuhnya dari Jinhyuk.

xposhie


“Ka Jinhyuk kenapa engga minta tambah kamar aja sih? Atau ngelakuinnya dikamar mandi gitu? Kenapa harus disini? Itu bunyi kasur sama mulut mereka beradu, engga pada sadar apa? Gue mau pipis banget ini, masa harus nunggu mereka kelar dulu sih ah sialan”batin Minkyu

Kejutan.


Yuvin melangkahkan kakinya menuju dapur setelah membersihkan tubuhnya. Tetapi langkah Yuvin terhenti ketika mendengar suara seseorang dari dapur miliknya. Yuvin mengerutkan keningnya, mencoba kembali mendnegar suara dari dapur rumahnya.

“Kamu emang iseng ya! Adek kamu tuh harusnya ditungguin, suruh masuk mobil bukan disuruh nunggu jauhan begitu”Yuvin tau kalo ini jelas-jelas suara bundanya.

“Lagian dia tuh gengsi bun! Bilang ke aku suruh jemput Yohan aja, yaudah aku ngelakuin sesuai instruksi aja”kalo ini suara dari kembaran Yuvin, yaitu Mingyu.

“Sesuai instruksi, tapi tetep engga tega jadi ngawasin dari jauh”ucap Wonswoo tertawa.

“Lagian engga enak sama Yohan, nanti aku dicap kakak engga bertanggung jawab”ucap saudara kembar Yuvin lagi.

“Nak Yohan makan dulu disini bareng-bareng aja ya? Nanti tante suruh Yuvin untuk anter kamu pake mobil ayahnya”ucap bunda Yuvin lagi.

“Iya tante...“suara ini yang membuat Yuvin berhenti melangkah. Setelah memastikan suara yang ia dengar adalah suara Yoha, Yuvin pun melangkah cepat kearah dapur dan benar-benar mendapati Yohan duduk di meja makan bersama bunda, saudara kembarnya serta kekasih saudara kembarnya.

“Loh kok kamu disini?“tanya Yuvin bingung dan Yohan hanya tersenyum.

“Duduk kamu, itu teh angetnya diminum biar anget. Buburnya juga, dimakan udah dibeliin Yohan tadi. Habis itu tolak anginnya diminum juga, biar engga masuk angin gara-gara keujanan”ucap bunda panjang lebar yang membuat Yuvin hanya dapat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Jangan nyengir mulu! Itu gigi kering”ucap Mingyu sambil melempar kerupuk kearah saudara kembarnya itu.

“Mingyu! Kamu jangan mulai duluan ya”ucap bunda Mingyuvin memperingatkan.

“Yaudah deh bun, aku sama Wonwoo ke kamar duluan ya! Wonwoo mau pinjem catatan aku”ucap Mingyu sebelum meninggalkan meja makan.

“Jangan zinah lo!“ucap Yuvin berteriak.

“Yuvin eh mulutnya!“ucap bundanya menggeleng melihat kelakuan Yuvin.

“Udah buruan dimakan, nanti anter Yohan pulang ya. Bunda mau ke kamar dulu ambil kunci mobil ayah”ucap sang bunda sebelum meninggalkan Yuvin dan Yohan berdua di dapur.

“Kok bisa sih? Kenapa kamu dibawa kesini sama Mingyu? Kenapa engga kerumah?“tanya Yuvin bingung tapi diabaikan Yohan yang hanya fokus depan bubur di hadapannya.

xposhie