semestakapila

Anniversary.


Byungchan berjalan masuk ke dalam villa ketika menerima pesan singkat jika Seungwoo berada di dapur. Byungchan mencoba menahan tawanya ketika melihat Seungwoo yang pucat sambil memegang segelas air mineral dingin. Byungchan pun menghampiri kekasihnya yang baru saja melakukan sebuah kebodohan.

“Baru ketauan ka sejun udah panik kayak gini, gimana kalo ketauan abang?“tanya Byungchan setengah meledek. Seungwoo mengerucutkan bibirnya membuat Byungchan gemas dengan sang kekasih yang umurnya lebih tua dari dirinya sendiri tersebut.

“Chan...“ucap Seungwoo pelan dan Byungchan tersenyum.

“Happy anniversasry ka seungwoo! Makasih udah sayang sama aku tiga tahun ini”ucap Byungchan tiba-tiba sembari memberikan sebuah kotak berukuran sedang yang ternyata sejak tadi sudah di sembunyikannya.

“Chan?“kali ini Seungwoo bertanya bingung, melihat sang kekasih memberikan sebuah kado kepadanya.

“Hehehe biar ka seungwoo engga panik lagi! Jadi aku kasih kadonya sekarang aja, ya?“ucap Byungchan gemas yang membuat Seungwoo refleks memeluk Byungchan.

“Makasih!! AKu sayang banget sama kamu...“ucap Seungwoo dan Byungchan mengangguk sebagai tanda bahwa diirnya juga tau jika Seungwoo menyayangi dirinya.

“Aku juga sayang sama Ka Seungwoo!! Semoga tahun depan kita ga perlu pacaran ngumpet-ngumpet lagi ya ka?“ucap Byungchan berharap yang membuat Seungwoo melepaskan pelukannya.

“Maaf ya? Aku cemen banget masih belum bilang sama Minho sampai sekarang”ucap Seungwoo yang menarik nafasnya panjang.

“Engga apa-apa! Ini kan kemauan aku juga? Karena aku tau abang su-per posesif!!! Nanti kalo kita udah nemuin waktu yang pas, kita sama-sama bilang ke abang. Oke?“ucap Byungchan dan Seungwoo mengangguk.

“Hm... engga usah bilang deh ka! Mendingan kita kasih kejutan aja ke abang hahaha”ucap Byungchan dengan sebuah ide gila di kepalanya.

“Hah? Kejutan apaan?“tanya Seungwoo bingung.

“Hm... Pegangan tangan di depan abang? Atau.... Aku cium kaka di depan abang!“ucap Byungchan dengan menurunkan volume suaranya di akhir kalimat dengan badan yang ia codongkan ke arah Seungwoo.

“Eh! Nakal ya kamu”ucap Seungwoo yang memberikan sebuah kelitikan di pinggang sang kekasih dan membuat Byungchan tertawa geli.

“Eh, Woo! Ngapain lo?“Byungchan dan Seungwoo menegakkan diri mereka dan sedikit memberi jarak ketika sebuah suara mengintrupsi mereka berdua.

“Ngapain kamu, Chan?“Byungchan memutarkan mata sebelum berbalik dan mendapati sang kakak berdiri dibelakangnya.

“Lagi belajar koprol sama ka seungwoo!!“ucap Byungchan malas sebelum berjalan keluar dari dapur menjauhi Minho dan Seungwoo.

“Ngapain ade gue belajar koprol?“tanya Minho dan Seungwoo hanya dapat mengangkat kedua bahunya.

Seungwoo pun ikut berjalan keluar dari dapur sambil membawa kotak pemberian Byungchan serta sebuah plastik besar kejutan untuk Byungchan.


“Anjir! Sialan lo ga ngasih tau gue”Seungwoo menoleh dan mendapati Seungyoun berada dibelakangnya.

“Lah? Gue engga perlu kasih tau juga Jin sama Hyuk tau kok cuma kunyuk satu aja tuh yang agak denial kayanya”ucap Seungwoo menunjuk Sejun yang sedang menggoda Byungchan.

“Terus ini lo mau ngapain?“tanya Seungyoun saat melihat Seungwoo menyusun beberapa kembang api di tempat mereka berada.

“Hari ini gue anniv, makanya gue ajak lo semua kesini”ucap Seungwoo santai.

“Pantesan! Baik banget lo tiba-tiba ngajak semuanya liburan ga ada angin sama hujan”ucap Seungyoun dan Seungwoo tertawa.

“Eh udah dipanggil tuh! Yuk”ucap Seungyoun lagi dan Seungwoo mengangguk.

Sejak kejadian salah posting foto tersebut, Seungwoo berusaha sebisa mungkin menjauhi Sejun dan membiarkan Sejun mendekati Byungchan walaupun sebenarnya dia malas dan kesal dengan Sejun.

“Woo, nyalain lah!“ucap Jinhyuk dan Seungwoo tersenyum.

Semua mata menatap Seungwoo berjalan menjauhi kerumunan dan sedikit membungkuk di titik berhenti dirinya. Setelahnya, ada percikan api di sekitar Seungwoo yang membuat Byungchan tersenyum kecil dan beberapa menit berikutnya sebuah petasan kembang api menghiasi tempat mereka berdiri sekarang.

Seungwoo tersenyum saat semua orang menyaksikan dan melihat kembang api yang telah ia siapkan hingga tidak ada satupun yang sadar jika Seungwoo berjalan mendekati Byungchan dan merangkul pinggang Byungchan.

“Terimakasih udah sayang sama aku yang cemen ini”ucap Seungwoo pelan yang membuat Byungchan menoleh dan menghadiahi seungwoo sebuah kecupan singkat di pipi Seungwoo.

(xposhie)

Anak lelaki.


Yohan tersenyum melihat layar ponselnya hingga membuat Yuvin yang baru saja keluar dari kamar mandi menatap suaminya tersebut bingung. Bahkan Yohan tidak menyadari kedatangan Yuvin yang sudah duduk disebelahnya.

“Foto siapa, Dek?“Yohan menoleh terkejut saat menyadari suaminya sudah duduk disebelahnya.

“Eh mas? Ini temennya Dodo! Tadi aku nemenin Ka Sejin ke tempat Dohyon terus ngeliat anak ini, lucu deh mas!!“ucap Yohan tersenyum gembira.

“Tadi kan aku bawa mainan, baju sama makanan gituuu terus dia deketin aku soalnya aku pegang kue coklat kesukaan aku itu”ucap Yohan lagi.

“Dia minta kue coklat kamu?“tanya Yuvin penasaran.

“Engga! Dia cuma ngeliatin ajaaa, ga berani minta terus Dodo yang bilang katanya Suhwan suka sama kue coklat jadi aku tawarin deh”ucap Yohan menjelaskan.

“Namanya Suhwan?“tanya Yuvin dan Yohan mengangguk sembari memperlihatkan beberapa foto Suhwan kepada Yuvin.

“Aku udah tiga kali ini ketemu Suhwan kalo nemenin Ka Sejin kesana tapi aku baru tau kalo dia tuh suka kue coklat yang aku suka juga!!“ucap Yohan bersemangat.

“Dek?“tanya Yuvin serius yang membuat Yohan menoleh dan menatap suaminya tersenyum.

“Boleh simpen handphonenya sebentar?“tanya Yuvin lagi dan Yohan pun mengikuti arahan suaminya tersebut. Yuvin dan Yohan yang awalnya duduk bersandar pun menegakkan badan mereka dan duduk berhadapan.

“Kamu inget ga obrolan kita dua tahun lalu? Pas kamu pertama kali mau pindah kesini?“pertanyaan Yuvin membuat Yohan berfikir sejenak.

“Lagian, gudangnya kan bisa kita alih fungsikan jadi kamar lagi....”

“Kamar siapa lagi? Kan kita cuma tinggal berdua di apartment itu, Dek...”

“Ya... Siapa tau kan nambah personil... Nantinya...”

Wajah Yohan seketika memerah, ketika dirinya mengingat perbincangan dua tahun lalu bersama suaminya. Yohan menarik nafas panjang, karena dirinya tau kemana perbincangan tersebut akan bermuara.

“Iya... Inget mas...“ucap Yohan pelan dan Yuvin tersenyum.

“Suhwan... Dia anak baik? Kamu mau ketemu dia lagi?“tanya Yuvin pelan tamba berniat sedikitpun memojokkan Yohan.

“Hm... Tapi Mas Yuvin kan belum pernah sama Suhwan?“tanya Yohan bingung dan Yuvin tersenyum.

“Akhir minggu ini kamu mau ketemu Suhwan lagi? Sekalian kita kenalan sama dia? Gimana?“tanya Yuvin dan Yohan tersenyum simpul.

“Bawain kue coklat kesukaan Suhwan juga ya mas?“tanya Yohan dan Yuvin mengangguk.

“Iya boleh! Kita beliin mainan juga aja, biar bisa dia mainin sama temen-temennya”ucap Yuvin yang juga bersemangat membuat Yohan menjatuhkan badannya kedalam pelukan suaminya.

“Makasih ya mas! Makasih bangetttt”ucap Yohan senang dan Yuvin mengangguk sambil mengecup puncak kepala suaminya.

(xposhie)

Keluarga Han.


Seungwoo menarik nafasnya panjang sambil sesekali memijat pelipisnya. Di depannya ada Byungchan yang sedang memberikan perhatian kepada kedua anak lelaki mereka yang baru genap berusia 5 tahun tersebut.

“Oke, Papi akan beliin kalian mainan! Tapi selama papi dan pipi pergi, kalian tinggal dirumah Eyang selama seminggu. Gimana?“ucap Seungwoo yang membuat Byungchan menoleh kearah suaminya tersebut.

“Mas...“ucap Byungchan pelan dan Seungwoo mengangkat kedua bahunya tanda bahwa ia menyerah.

“Kamu tuh! Jangan dibiasain ngasih mereka mainan atau nyogok mereka kayak gitu ah mas”ucap Byungchan saat dirinya dan Seungwoo sudah berada di dalam kamar pribadi mereka ketika waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam.

“Terus aku harus gimana? Kita tiga hari lagi mau liburan ke Eropa dan mereka berdua tiba-tiba minta ikut?“ucap Seungwoo pelan.

“Aku udah kasih pengertian ke mereka selama dua bulan ini loh mas... Mereka harus mulai ngerti bahwa mereka gabisa dapetin apapun yang mereka mau”ucap Byungchan menjelaskan.

“Jadi besok ga jadi beliin mereka mainan, gitu?“tanya Seungwoo dan Byungchan menoleh menatap suaminya.

“Yaudah kamu beliin aja, sebagai hiburan mereka sebelum kita berdua berangkat liburan”ucap Byungchan dan Seungwoo tersenyum mengangguk.

“Tapi maksimal 2 aja buat masing-masing ya? Engga boleh lebih!“ucap Byungchan dan Seungwoo mengangguk.


Byungchan yang awalnya berada di dapur, harus mematikan kompornya terlebih dahulu untuk menghampiri sumber keributan malam itu.

Seungwoo berdiri menunduk di depan kedua anak mereka yang sedang menangis. Ditangan kanan Seungwoo terdapat mainan mobil-mobilan berbentuk excavator dan ditangan lainnya terdapat mainan mobil-mobilan berbentuk buldozer.

“Kenapa lagi sih mas?“tanya Byungchan yang melihat Seungwoo lelah menghadapi kedua anak mereka.

“Dongpyo awalnya beli excavator ini terus Subin mau pinjem, tapi gaboleh sama Dongpyo... Aku udah bilang buat gantian, terus mereka malah rebutan”ucap Seungwoo menjelaskan.

“Subin tadi beli buldeozer bukan beli excavator juga?“tanya Byungchan dan Seungwoo mengangguk.

“Dongpyo... Subin... Dengerin pipi, sini...“ucap Byungchan lembut, tetapi tangis kedua anaknya belum mereda.

“Oke! Kalo ga ada yang mau dengerin Pipi, semua mainan kalian bakalan Pipi buang”ucap Byungchan lagi yang berjalan kearah satu box besar yang berisi mainan milik Dongpyo maupun Subin.

“Pipiiii.... No!!! Please... Jangan buang mainan Pyo...“ucap Dongpyo menangis mengejar Byungchan.

“Pipiiiii.... Sorry....“ucap Dongpyo lagi yang kali ini mengatupkan kedua tangannya meminta maaf.

“Subin, mau mainannya Pipi buang?“ucap Byungchan melihat anak lelaki kembaran Dongpyo yang masih mematung di Tempatnya. Subin menggeleng.

“Sorry...“ucap Subin pelan.

“Dongpyo... Subin... Sini Pipi mau ngomong”ucap Byungchan yang duduk di kasur kembar milik anaknya.

“Papi udah kasih kesempatan buat kalian milih mainan yang kalian mau kan? Tadi beli berapa mainan?“tanya Byungchan dan keduanya serempak memperlihatkan kedua jari mereka.

“Kalian suka sama mainan pilihan kalian?“tanya Byungchan lagi dan keduanya serempak mengangguk.

“Terus kenapa harus rebutan, hm?“Byungchan berusaha berbicara selembut mungkin sambil mengusap air mata kedua anaknya tersebut.

“Binie mau mainan punya Pyo... Tapi ga dikasih...“ucap Subin terisak.

“Pyo masih mau mainan excavator Piiii”ucap Dongpyo yang juga masih terisak.

“Oke! Subin tau kan kalo excavator ini punya Dongpyo?“taya Byungchan dan Subin mengangguk.

“Kalo Dongpyo belum mau kasih pinjam mainannya, Subin harus tunggu dulu ya? Subin mainan dulu sama buldozer mainan Subin”ucap Byungchan mengusap puncak kepala anaknya tersebut.

“Dongpyo mau kan minjemin mainan Dongpyo buat Subin?“tanya Byungchan dan Dongpyo mengangguk.

“Papi dan Pipi ga pernah membedakan kalian... Kalian berdua anak Papi dan Pipi, jadi semua yang kami kasih ke kalian itu sama dan engga pernah kami dibedain...“ucap Byungchan melanjutkan.

“Subin kalo mau pinjem mainan DOngpyo, harus sabar ya sayang? Tunggu sampai dikasih dan jangan rebutan... Dongpyo juga, harus berbagi mainannya sama sodaranya ya?“ucap Byungchan dan kedua anaknya mengangguk.

“Yaudah, Pipi mau liat coba kalian baikan dan pelukan. Setelah ini, gaboleh rebutan lagi ya?“ucap Byungchan dan diikuti pelukan kedua anak manis mereka.

“Yuk makan malem dulu! Pipi udah buatin makanan kesukaan Dongpyo sama Subin!!“ucap Byungchan ceria.

“Piiii, makanan kesukaan papi ada juga kan?“ucap Subin pelan yang membuat Byungchan tersenyum dan menoleh kearah suaminya yang masih berdiri di ambang pintu.

“Ada dong! Kalo buat Papi spesial!!! Tapi kalian jangan bilang papi ya?“ucap Byungchan. Subin dan Dongpyo pun tersenyum sambil mengangguk.

“Kalian ngomongin apaan sih? KOk bisik-bisik?“tanya Seungwoo bingung.

“Kata Pipi ada makanan spesial buat Papi, khsusus dari Pipi!!“ucap Dongpyo polos.

“Ihhhh Pyo!! Kan rahasian, masa kamu kasih tau Papi duluan sih?“ucap Subin merengut yang membuat Byungchan tertawa.

“Oke! Yang sampai meja makan duluan, bakalan pipi kasih ice cream setelah makan!!“ucapan Byungchan diterima baik kedua anaknya tersebut dan berlarian ke meja makan.

“Hm? Makanan spesial buat aku malem ini apaan?“tanya Seungwoo menggoda.

“Ini tuh belum masuk jam makan malam spesial dari aku! mas mau nungguin ga? Kalo gamau yaudah, makan masakan aku di meja makan aja!“ucap Byungchan meledek.

“Aku tungguin!! Beneran aku gatidur, nunggu kamu nyiapin makan malem spesial kamu”ucap Seungwoo mencubit pipi Byungchan.

“Yaudah ayok nanti anak-anak nyariin”ucap Byungchan menarik pelan tangan Seungwoo dan berjalan kearah meja makan bersama.

(xposhie)

Where the sea sleeps.


Pull through this oncoming stormy seas Even in the darkest hours, hold on to my hand We may stumble or topple But once everything passes, the warmth we meet will be the sweetest of all

Sejin menarik nafasnya panjang, setidaknya ini sudah hari kesepuluh sejak dirinya memutuskan menarik diri dari pergaulan. Begitu banyak masalah yang berkutat difikirannya membuat ia memilih menjauh.

Handphone Sejin terus bergetar setidaknya setiap lima belas menit sekali. Sesekali Sejin melirik, nama yang terdapat di layar ponselnya terus berubah. Dari nama Seungyoun, Wooseok, Byungchan, Jinhyuk bahkan nama Seungwoo juga sesekali muncul di layar ponselnya.

May the day be calm or sometimes rocky If only you’re here with me Whatever day we meet However the waves, I’ll hold on

“Pokoknya kalo ada yang punya masalah bilang ya! Kita udah temenan mau setahun, masa masih main rahasia-rahasiaan?”

Fikiran Sejin berkelana ketujuh tahun lalu, sata dirinya, Wooseok dan Byungchan baru saja menjalin pertemanan selama setahun. Saat itu, Byungchan dan Sejin harus datang tengah malam ke kamar indekos milik Wooseok saat salah satu teman Wooseok menelfon Sejin dan mengabari bahwa Wooseok demam.

“Kalo lain kali lo sakit ga bilang, gue ngambek!!”

Sejin tersenyum walaupun matanya berkaca-kaca saat ini. Ia mengingat jelas bagaimana wajah Byungchan kala itu merengut dan merajuk karena ulah Wooseok yang tidak mengabari dirinya dan Byungchan saat sakit.

“Pokoknya gue sama Sejin tidur di kamar lo, sampe lo bener-bener udah sembuh!!!”

Sejin menoleh, melihat kasur yang tidak ia tempati dengan nyaman dalam sepuluh hari ini. Sejin bisa tidur di sofa, bahkan bisa hanya tidur berdiri ketika memasak air ketika ia sudah sangat lelah. Sisanya, ia terjaga dan terbangun tanpa perasaan kantuk maupun lelah.

Baby want you to Stay with me Don’t leave me Until the rainstorm ends

Stay with me, don’t let go of my hand When the serene morning comes It’s going to be like a dream

“Byungchan!!!!!! Bukain pintunyaaaaa”

Sejin kembali ingat, kala dirinya dan Wooseok pergi ke apartment pribadi milik Byungchan tiga tahun silam. Saat itu malam tahun baru dimana Wooseok dan Sejin sudah mempunyai rencana dengan kekasihnya maisng-masing, tetapi mereka batalkan karena Byungchan yang mengatakan bahwa ia tidak jadi bertemu kekasihnya, Seungwoo.

“Kok kalian ada disini? Bukannya udah janjian sama Seungyoun sama JInhyuk juga”

Wooseok menerobos masuk ke dalam apartment milik Byungchan yang gelap tanpa berniat menjawab pertanyaan Byungchan sebelumnya. Dua kantung makanan Wooseok letakan diatas counter dapur sebelum ia menyalakan lampu dan membuka tirai yang menutup jendela besar milik Byungchan.

“Kayak orang patah hati deh! Lo kan cuma gabisa ngabisin malam tahun baru sama Seungwoo doang, dua hari lagi juga dia balik kan?”

Sejin dimasa ini tersenyum getir. Empat tahun lalu, ia adalah sosok yang menghibut Byungchan kala Byungchan kesepian karena tidak berhasil merayakan tahun baru dengan kekasihnya karena suatu alasan.

“Malem ini kita rayain tahun baru bertiga!! Mumpun masih jam lima nih, hias dulu yuk biar agak ramean”

Dalam ingatan Sejin, masih tercetak jelas bagaimana dirinya dan Wooseok sibuk menghias apartment Byungchan membuat Byungchan diam menatap kedua sahabat mungilnya tersebut.

“Engga mungkin lah kita tega ninggalin lo sendirian pas malem tahun baruan!!!”

Perayaan malam tahun baru tersebut terlihat sederhana, tetapi ketiga lelaki dewasa yang sudah berteman empat tahun lamanya tersebut tetap tersenyum bahkan sesekali tertawa puas ditengah obrolan ringan mereka.

I need you You need me Please stay by my side I want to be with you To the place where the sea sleeps

Sejin tersentak kaget ketika fikirannya masih mengulang beberapa kejadian pada beberapa tahun silam. Sejin yang semula memeluk kedua lutut kakinya menoleh saat pintu apartment miliknya terbuka. Apartment yang dalam sepuluh hari tersebut sudah tidak menerima tamu bahkan ia mengganti kode agar tidak sembarangan orang masuk.

Sebuha siluet pria dengan tinggi lebih dari 185 cm muncul dari balik pintu. Sejin tau itu siapa bahkan hanya dari siluetnya saja. Keadaan apartmentnya yang gelap berbanding terbalik dengan keadaan koridor depan yang terang. Sejin diam, menatap pria yang juga menatapnya.

“Jin.... Kita boleh masuk?“tanya pria tersebut dan Sejin mengangguk pelan.

Kata ganti orang yang dilontarkan pria tersebut membuat Sejin sadar, bahwa pria tersebut tidak datang seorang diri. Sejin pun mencoba bangkit, membersihkan beberapa sampah bekas makanan di ruang tamunya.

“Makasih ya pak, maaf merepotkan”suara lain yang bukan merupakan suara lelaki yang tadi meminta izin kepada Sejin.

“Mau minum apa?“tanya Sejin pelan.

“Engga usah, engga apa-apa. Lo duduk aja”ucap pria yang lebih kecil.

“Ke kamar gue aja ya?“ucap Sejin setelah menarik nafasnya panjang.

Fight through this storm with me When everything passes The scenery we meet Will be absolutely perfect

Sejin masih terisak di pelukan Byungchan dengan Wooseok yang mengusap punggung Sejin pelan. Byungchan dan Wooseok adalah dua orang yang datang dan masuk ke apartment Sejin setelah sepuluh hari Sejin tidak memberikan kabar kepada siapapun.

“Semua bakalan baik-baik aja, Hm?“ucap Byungcha yang terus berusaha menenangkan sahabatnya.

Tangis Sejin sore itu pecah setelah apa yang ia rasakan akhirnya ia bicarakan dengan kedua sahabatnya. Apa yang Sejin fikirikan dan rasakan akhirnya ia sampaikan kepada kedua orang yang paling ia percayai saat ini. Wooseok terus mengusap punggung Sejin menenangkan.

“Lo udah makan?“tanya Wooseok dan Sejin menggeleng lemah. Wooseok dan Byungchan beradu tatap sebelum Wooseok keluar dari kamar Sejin meninggalkan Sejin berdua dengan Byungchan.

“Boleh gue telfon Seungyoun? Dia nyariin lo juga”ucap Byungchan meminta izin dan Sejin menggeleng.

“Jangan dulu... Gue jelek banget pasti”ucap Sejin yang masih sedikit terisak yang membuat Byungchan tersenyum kecil.

“Yaudah telfon aja? Habis lo makan, lo telfon dia ya? Kasian dia tiga hari ini tidur di tempat Seungwoo mulu”ucap Byungchan dan Sejin pun mengangguk.

“Bubur? Gue kan engga sakit...“ucap Sejin sat melihat Wooseok membawa masuk semangkuk bubur dan segelas air hangat.

“Ya dibanding lo gue beliin ceker pedes?“ucap Wooseok santai sambil membawa mangkuk bubur tersebut kearah Sejin.

“Makan sampai habis, ga pakai alesan!!“ucap Byungchan tegas dan Sejin mengangguk pelan.

May the day be calm or sometimes rocky If only you’re here with me Whatever day we meet However the waves, I’ll hold on

“Chan! Lo kayanya makin gede deh... Sempit”ucap Wooseok yang berada diujung kasur milik Sejin.

“Yaudah gue dibawah aja ya?“ucap Sejin tetapi dihalangi oleh Byungchan dan Wooseok di sisi kanan serta kirinya.

“Byungchan aja tuh yang gede suruh dibawah!!“ucap Wooseok meledek.

“Ihhh gue engga segede itu yaaa”ucap Byungchan yang membuat Sejin tertawa.

Byungchan dan Wooseok memilih bermalam di apartment pribadi milik Sejin. Bahkan mereka tidur bertiga di kasur berukuran 180cm tersebut. Sejin tersenyum mengingat bagaimana perhatiannya kedua sahabatnya tersebut.

“Makasih...“ucap Sejin pelan tetapi masih dapat di dengar Byungchan maupun Wooseok.

“Udah tidur! Lo pasti kurang tidur kan sepuluh hari ini”ucap Wooseok yang memeluk Sejin erat.

“Seok.. Lo daritadi ngegas amat deh?“ucap Byungchan dan Sejin kembali tertawa.

“Engga apa-apa! Gue kangen di gas sama Wooseok”ucap Sejin.

“Kan kangen gue!! Kalo ada apa-apa cerita, hm? Jangan buat panik!! Kalo gamau cerita, seengganya kasih tau kita kalo lo butuh waktu sendiri..“ucap Wooseok dan Sejin mengangguk.


Note: Hai! Kalian, siapapun dan dimanapun berada!! Apa kabar? Kalian bahagia hari ini? Aku harap, kalian selalu bahagia kapanpun dan dimanapun itu.

Mengutip perkataan Jae Day6 beberapa hari lalu, “Jika kamu merasa kosong atau putus asa, ceritalah ke orang lain. Jangan berkata bahwa kamu kuat dan tidak apa-apa. Percayalah, ketika kamu berbicara dengan orang lain, maka itu akan membantu kamu dengan apa yang kamu rasain dan sesekali kamu harus menepuk pundakmu sembari berkata 'apapun yang kamu lakukan, kamu melakukannya dengan baik!'

Setiap orang berharga, setiap orang layak dicintai, termaksud kamu. Carilah orang lain jika kamu membutuhkan tempat untuk bercerita.

Dan kamu.... siapapun kamu dan dimanapun kamu berada. Kamu.... orang yang mendengarkan cerita orang lain, terimakasih! Terimakasih untuk tidak membicarakan masalah orang lain ke pihak ketiga. Terimakasih untuk waktunya dan terimakasih karena kamu sudah mendengarkan.

Kamu... orang yang mendengarkan cerita orang lain, carilah teman yang bisa mendengarkan kamu juga! Kamu pendengar yang baik dan kamu juga pantas mendapatkan pendengar yang baik untuk dirimu sendiri.

Untuk aku, kamu, kalian siapapun itu yang sedang tidak dalam kondisi baik.... Hai! Ayok bangkit, banyak orang yang perduli sama kamu. Banyak orang yang cinta sama kamu. Kamu berharga dan kamu layak dicintai. Kamu harus selalu bahagia!!

Maaf jika saya terkesan mengajarkan, tetapi saya mau kalian bahagia, siapapun kalian dan dimanapun kalian berharga!! Karena dimanapun kalian berada, ada orang yang cinta dan sayang sama kalian. Percaya itu!! :)

xoxo Kapila.


(xposhie)

Cemburu.


Sejin masuk ke dalam apartmentnya ketika jam menunjukan pukul tujuh malam. Ia mendapati kekasihnya sedang merapihkan beberapa alat yang tidak diketahui namanya oleh Sejin.

“Loh ka? Tumben udah selesai?“ucap Sejin bingung dan sang kekasih hanya melirik sekilas kearah Sejin.

“Kamu udah makan belum? Aku bawa ayam nih satu box”ucap Sejin lagi, tetapi perkataannya diabaikan oleh sang kekasih.

Sejin menatap sang kekasih bingung. Bahu lebar sang kekasih hilang saat pintu kamar mereka menutup. Sejin memutuskan untuk ikut menyusul dikamar setelah merapihkan beberapa barang bawannya.

“Ka, kamu sibuk?“tanya Sejin saat mendapati kekasihnya duduk di depan komputer dengan headphone menggantung di kedua telinga kekasihnya tersebut.

“Ka, aku mau mandi dulu ya!“ucap Sejin yang mengecup pipi kekasihnya singkat sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Setengah jam kemudian, Sejin sudah keluar dari kamar mandi dan ia sudah tidak mendapati kekasihnya berasa di depan komputer lagi. Sejin pun memilih keluar dari kamar untuk mencari kekasihnya.

“Ka, kok kamu makan ramyeon? Aku kan bawa ayam? Emang ga ada nasi?“pertanyaan Sejin kembali diabaikan. Kekasihnya fokus memakan ramyeon cup sambil menonton televisi.

Sejin menghela nafasnya panjang, ia tau kekasihnya sedang tidak bersahabat dengannya malam ini. Sejin pun duduk disebelah kekasihnya yang sama sekali tidak menoleh kearahnya.

“Kaaa, kamu kenapa? Udah sejam aku di diemin!!!“ucap Sejin merajuk dan kekasihnya tetap diam.

“Kaaa, kamu marah sama aku? Karena aku jalan sama Seungho? Apa kamu bete karena aku masih chatting sama Seungyoun? Hm?“tanya Sejin beruntun.

“Kaaaa....“ucap Sejin pelan untuk memastikan.

“Sssttt... Diem aku lagi nonton”ucap kekasih Sejin sambil menaikan volume suara televisi.

Sejin pun memilih diam. Sejin tetap duduk disebelah kekasihnya tanpa satu katapun hingga kekasihnya menghabiskan ramyeon dalam cup tersebut.

Jam menunjukan pukul sembilan malam, tetapi keduanya masih belum mengeluarkan suara sama sekali.

“Kamu tidur duluan aja, aku masih mau edit video”kekasih Sejin masuk kembali kedalam kamar setelah mematikan televisi dan membuang bekas ramyeon yang ia santap sebelumnya.

Sejin memutuskan tetap berada diruang tamu. Ia tahu, dalam keadaan seperti ini pasti Seungju susah untuk dirayu dan Sejin memilih menunggu waktu yang tepat.


“Jin... Sejin? Kenapa tidur disini? Pindah kamar yuk?“Sejin mencoba membuka matanya ketika sebuah suara dan usapan dipuncak kepalanya mengganggu tidurnya.

“Hm... Ka, kamu udah ga marah sama aku?“tanya Sejin sedih dan Seungju tetap memilih diam.

“Yaudah aku tidur disini aja, kamu kalo mau lanjutin kerja lanjutin aja”ucap Sejin lagi dan memilih berbalik untuk kembali tidur di sofa tersebut.

“Kaaaa!! Turunin akuuu”ucap Sejin sedikit berteriak saat Seungju mengangkat dan menggendong dirinya masuk kedalam kamar.

Seungju meletakan Sejin pelan diatas kasur dan ikut berbaring disebelah Sejin setelahnya. Seungju juga menarik selimut untuk menyelimuti keduanya.

Sejin masih diam bahkan hingga Seungju melingkarkan tangannya di pinggang Sejin dan mengusak wajahnya disekitar perpotongan kepala Sejin.

“Ka....“ucap Sejin mencoba melepas pelukan Seungju yang justru semakin kuat memeluknya.

“Diem! Aku mau tidur kayak gini, kamu jangan gerak”ucap Seungju pelan yang membuat Sejin terdiam.

“Aku ga ngambek sama kamu. Engga bete juga. Apalagi marah sama kamu... Engga mungkin aku kayak gitu”ucap Seungju setelah sepuluh menit terdiam.

“Aku cuma gasuka kalo kamu keseringan jalan sama temen-temen cowok kamu... Temen cowok kamu banyak dan hampir setiap hari kamu jalan sama cowok yang beda...“ucapan Seungju membuat Sejin tersenyum.

Sejin merubah posisi berbaringnya menjadi berbaring menyamping berhadapan dengan Seungju. Sejin mengusap puncak kepala Seungju perlahan, membuat Seungju kembali membuka matanya.

“Kalo kamu gasuka aku jalan sama temen cowok aku, kamu bisa larang aku kok! Larang aja kalo emang menurut kamu, aku udah terlalu sering jalan sama temen-temen aku...“ucap Sejin lembut.

“Engga usah diemin aku kayak tadi!! Kalo cemburu tuh bilang soalnya aku bukan cenayang”ucap Sejin yang selanjutnya mengecup bibir Seungju singkat.

Seungju tersenyum sebelum menyembunyikan wajahnya di dada Sejin. Badan besar Seungju membuat Sejin terlihat sedang memeluk boneka teddy bear. Sejin tersenyum sembari mengusap punggung kekasihnya tersebut.

“Hm... Bayi besar aku, kalo mau dimanja bilang dong sayang”ucap Sejin pelan.

(xposhie)

kisses.


Byungchan memukul pelan dada Seungwoo karena dirinya kehabisan nafas. Seungwoo pun melepas tautan bibirnya dan bibir Byungchan, lalu mengusap bibir kekasihnya yang membengkak. Seungwoo tersenyum, melihat bagaimana merahnya wajah Byungchan yang pasokan oksigennya menipis.

“Ka Seungwoo kamu engga kehabisan nafas apa nyium aku kayak gitu?“ucap Byungchan mengerucutkan bibirnya dan Seungwoo menggeleng.

“Kalo kamu tadi ga mukul-mukul dada aku, tadi aku masih bisa lanjut loh, Chan... hehe”ucap Seungwoo penuh dengan arti terselubung. Byungchan pun kembali memukul pelan dada Seungwoo.

“Hhhhh udah tiga tahun ciuman aku kok ga berubah ya ka? Masih payah”ucap Byungchan tiba-tiba yang membuat Seungwoo tertawa pelan.

“Emang kamu mau kayak gimana?“ucap Seungwoo bingung dan Byungchan menggeleng tidak mengerti.

“Hm.... Tapi kamu berubah kok, Chan! Aku inget dulu pertama kali kita ciuman, kamu tegang banget!!“ucap Seungwoo kembali mengingat kejadian tiga tahun lalu.

Flashback On

“Byungchan! Aku suka sama kamu...“pelan tapi pasti, Seungwoo mengucapkan kata yang sudah ia fikirkan dalam kurun waktu seminggu tersebut.

Byungchan diam tidak menjawab, tapi anggukan kepalanya membuat Seungwoo tersenyum setelahnya. Wajah Byungchan memerah saat dirinya menganggukan kepalanya tersebut yang membuat Seungwoo memeluk Byungchan karena gemas.

“Eh, maaf.....“ucap Seungwoo setelah sepuluh detik memeluk Byungchan dan Byungchan tersenyum.

“Engga apa-apa ka! Kan aku pacar ka seungwoo sekarang... Jadi, engga apa-apa kalo ka seungwoo mau peluk aku lagi”ucap Byungchan pelan dan Seungwoo tertawa.

“Maaf ya ka... Aku kaku banget ya?“ucap Byungchan lagi karena Seungwoo tidak memeluk Byungchan walaupun Byungchan sudah memberikan lampu hijau.

“Hm... Kalo aku cium kamu boleh?“tanya Seungwoo yang membuat Byungchan membelalakan matanya dan Seungwoo kembali tersneyum smabil emngusak kepala kekasihnya.


“Makasih ya ka seungwoo buat hari ini!“ucap Byungchan ketika Seungwoo mengantarnya hingga ke depan rumah Byungchan setelah hari pertama mereka berkencan.

Byungchan baru saja akan membuka pintu ketika dirinya berbalik menatap Seungwoo dan mendaratkan sebuah kecupan di pipi Seungwoo yang membuat Seungwoo mematung. Byungchan yang malu kembali berbalik, tetapi pergerakannya ditahan oleh Seungwoo yang menahan pergelangan tangannya.

“Ka...“Byungchan kembali menoleh, karena Seungwoo yang tidak kunjung melepas pergelangan tangannya. Seungwoo dan Byungchan saling tatap sebelum Seungwoo melepas sabuk pengamannya dan mengikis jarak antara dirinya dan Byungchan.

Seungwoo menarik tengkuk Byungchan dan mempertemukan bibirnya dengan bibir Byungchan. Tangan Seungwoo yang awalnya menahan pergelangan tangan Byungchan, berubah mengusap punggung tangan Byungchan, menenangkan.

Byungchan memejamkan matanya. Bibirnya diam tidak bergerak sedikitpun karena bingung dengan ciuma pertama baginya yang mendadak. Tangan Seungwoo yang awalnya berada di tengkuk Byungchan, berpindah ke pipi Byungchan dan mengusapnya lembut.

Byungchan yang sudah mulai merasa tenang pub sedikit membuka bibirnya dan membalas ciuman yang diberikan Seungwoo, membuat Seungwoo tersenyum tipis. Seungwoo melepas tautan bibir keduanya sambil tersenyum dan mengusap bibir Byungchan.

“Chan...?“ucap Seungwoo pelan dan Byungchan mulai membuka matanya.

“Ka Seungwoo hati-hati dijalan ya ka! Kalo udah sampe rumah, kabarin aku”ucap Byungchan yang buru-buru membuka pintu dan keluar dari mobil Seungwoo.

Flashback Off

Byungchan merengut manja, karena mengingat bagaimana dirinya hanya diam ketika Seungwoo mencium bibirnya pertama kali. Sedangkan Seungwoo tertawa karena gemas dengan kekasihnya.

“Kan kamu udah banyak berubahnya? Dulu harus aku elus dulu pipinya baru bibrinya gerak, kalo sekarang?“ucapan Seungwoo berhenti membuat Byungchan menatapnya bingung.

“Sekarang ga perlu dielus, bibirnya udah dibuka! Ya kannnn?“ucap Seungwoo meledek yang membuat Byungchan semakin malu.

“Ahhhh ka seungwoo!! Udah ah masa jadi ngomongin aib aku di masa lalu?“ucap Byungchan malas.

“Aib gimana sih sayang? Gemes tau kamu tuh waktu ituuu!!“ucap Seungwoo mencubit pipi Byungchan pelan.

Byungchan mengerucutkan bibirnya membuat Seungwoo yang masih menangkup wajah Byungchan itu semakin gemas dan mencium bibir kekasihnya. Byungchan membelakan matanya karena kecupan Seungwoo tersebut dan menarik tengkuk Seungwoo sebagai pembalasan dan melumat bibir Seungwoo.

(xposhie)

Heat.


Wajah Sejin seketika merona saat membaca artikel pada benda pipih di tangannya. Saat ini ia dan kekasihnya Seungyoun sedang menginap disebuah hotel.

Tidak ada alasan konkret mereka menginap di hotel saat ini, mereka hanya jenug dengan kegiatan mereka dan jenuh dengan suasana apartment mereka.

Jadi, Seungyoun mempunyai ide agar ia dan Sejin menginap dihotel beberapa hari kedepan. Liburan tipis-tipis kalo kata Seungyoun.

“Kok muka kamu merah sih sayang?“ucap Seungyoun bingung.

“Youn! Kamu ambil makanan cuma pake handuk?“tanya Sejin saat melihat kekasihnya itu menyiapkan makanan hanya dengan handuk melilit batas pinggang hingga lututnya.

“Kamu tuh, aku tanya eh malah tanya balik! Aku tadi ga langsung ketemu orangnya kok, aku sembunyi dibalik pintu”ucap Seungyoun santai.

“Ih ga sopan!“ucap Sejin sinis sambil mengerucutkan bibirnya.

“Lah dibanding aku keluar terus room service kaget liat aku sama nyium bau aku? Pilih mana?“ucap Seungyoun menantang dan Sejin hanya dapat menggelengkan kepalanya.

“Kamu mau makan disini, atau dikasur aja?“tanya Seungyoun yang sudah menyiapkan makanan diatas meja. Sejin tersenyum menatap Seungyoun sambil menepuk kasur yang sejak tadi ia tempati.

“Selimutnya disingkirin dulu aja ga sih, Jin?“ucap Seungyoun bingung ketika melihat tumpukan selimut tidak tertata diatas kasur yang sebagian besarnya menutupi tubuh Sejin.

“Hm... aku ga pake apa-apa kan, Youn?“ucap Sejin bingung dan Seungyoun tersenyum jahil.

“Kan emang tema kita kali ini naked all day ?“ucap Seungyoun santai tanpa berfikir dan Sejin menarik nafas panjang.

“Tolong ambilin jubah mandi dikamar mandi aja. Aku takut lagi makan dan diserang kamu karena gatahan liat aku telanjang”ucap Sejin tidak kalah santainya dan Seungyoun pun berjalan ke kamar mandi sesuai komando sang kekasih.

Sejin pun menggunakan jubah mandi yang telah di ambilkan Seungyoun selama Sengyoun menata makanan diatas kasur. Selimut yang menyusahkan sudah ditendang terlebih dahulu dan tergeletak diatas lantai.

“Kamu ga jijik apa makan di tempat tidur? Engga inget apa-apa gitu?“tanya Seungyoun bingung saat melihat kekasihnya makan dengan santai diatas kasur yang mereka gunakan semalam untuk bertukar peluh dan Sejin menggeleng.

“Oh iya! Kamu belum jawab pertanyaan aku tadi! Kenapa muka kamu merah pas lagi main handphone? Kamu liat bokep ya?“pertanyaan Seungyoun membuat Sejin menatap Seungyoun tajam dan Seungyoun tersenyum simpul.

Sejin pun mengambil ponselnya yang ia letakan diatas nakas lalu memberikan kepada Seungyoun. Disana ada sebuah artikel yang ia baca dan membuat wajahnya sempat memerah tadi. Seungyoun membaca artikel tersebut dan hanya dapat mengernyitkan keningnya karena bingung.

“Kamu ngeliat harimau kawin aja sampe merah mukanya?“tanya Seungyoun penuh kebingungan dan Sejin mengambil paksa ponsel yang masih dipegang Seungyoun tadi.

“Ih bukan! Kamu tuh kayak macam lagi heat tau ga? Dari kemaren minta ngewe mulu engga ada capeknya, terus segala minta telanjang sepanjang hari biar kalo pengen ga ribet buka baju”ucap Sejin menjelaskan dan Seungyoun menutup rapat bibirnya.

“Ya... tapi kan aku gasampe gigit kamu karena pengen?“tanya Seungyoun dan Sejin memutar matanya malas.

“Wahhh sampe kamu gigit aku pas lagi sepong aku karena aku udah kecapean, aku tendang sih kamu, Youn. Beneran aku tinggal aja disini, biar sange sendirian”ucap Sejin lagi yang semakin membuat Seungyoun terdiam.

Sejin dan Seungyoun pun melupakan perbincangan mereka dan melanjutkan makan. Setelah makan, Sejin kembali menyelimuti dirinya dengan selimut sambil menonton televi dan tidak lama kemudian, Seungyoun menyusul tidur disebelahnya.

“Yang, tapi bener sih...“ucap Seungyoun tiba-tiba yang membuat Sejin menoleh.

“Apaan?“tanya Sejin santai.

“Artikel yang kamu baca itu tadi....“ucap Seungyoun pelan. Sejin menoleh dan menatap Seungyoun tajam.

“Apaan? Kamu mau lagi? Engga capek apa, Youn? ucap Sejin merajuk dan Seungyoun menggeleng.

“Kan habis makan, tenaga aku udah full lagi hehehe”ucapan Seungyoun membuat Sejin memutar matanya malas.

“Kalo kamu capek, yaudah gimana kalo kamu, aku sepong aja? terus aku ngocok sendiri ga apa-apa deh. Kamu diem aja ya?“ucap Seungyoun yang bersiap menyingkap selimut keduanya.

“Sumpah ya, Youn! Gue ga ngapa-ngapai tapi keluar juga capek elahhhh hhhh”Sejin mendesah diujung kalimat karena dibawah sana kejantanan Sejin sudah masuk sepenuhnya kedalam mulut Seungyoun.

Sejin pun membesarkan volume televisi dan sedikit melebarkan kakinya, memberikan akses paling nyaman untuk Seungyoun. Sesuai omongan Seungyoun, Sejin benar-benar tidak melakukan apapun dan hanya Seungyoun yang bekerja hingga waktu makan siang tiba.

(xposhie)


note: karena liat artikel harimau macan seliwera di timeline, jadi kepikiran buat ini. engga ada hubungan sama sekali sama aboverse atau apapun itu jadi aku hanya membahas heat sesuai artikel dan tidak membahas mengenai rut disini.

Curhat.


Setelah mendengar suara kinci berputar, Wooseok memilih masuk ke kamar Sejin tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Wooseok menghampiri Sejin yang duduk di pinggir kasur dengan tangan yang masih menggenggam ponsel dan menampilan layar bertukar pesan pada aplikasi pencarian jodoh tersebut.

“Emang dia udah langsung ngajak ketemuan?“tanya Wooseok dan Sejin menggeleng. Hening menyelimuti keduanya selama beberapa saat.

“Seok... Kalo suatu saat dia ngajak gue ketemuan, lo wakilin gue ya? Lo pura-pura jadi gue?“Wooseok menggeleng mendengar saran Sejin.

“Engga! Dari awal kalo lo yang mau cari pacar bukan gue. Kalo lo butuh temen, gue temenin tapi lo yang maju bukan gue”ucapan Wooseok membuat Sejin mengerucutkan bibirnya.

“Lagian kenapa sih bisa-bisa lo pake foto gue? Kenapa?“tanya Wooseok bingung.

“Gatau. Gue takut soalnya kalo nemu om-om atau cowo nakal?“ucap Sejin singkat.

“Terus lo gunain gue? Kurang ajar juga lo!!“ucap Wooseok dengan nada sedikit bercanda.

“Lo tuh harusnya jangan insecure,Jin! Lo tuh lucu, kecil terus gemesin... Kan gue udah bilang, banyak orang jadi anggota perpus biar bisa sering ketemu lo. Terus kenapa sih lo harus ga percaya diri gini?“tanya Wooseok bingung.

“Chatnya Evan lo bales besok aja. Bilang aja lo ketiduran, atau apa gitu alesan yang masuk akal. Terus kalo dia emang ngajak ketemuan, lo temuin dia terus jelasin semuanya”ucap Wooseok tegas yang mendapat tatapan sayu Sejin.

“Gue temenin! Kalo perlu, gue minta Jinhyuk temenin kita juga”ucap Wooseok lagi dan Sejin lambat laun tersenyum.

“Seok... Thank you...“ucap Sejin yang melebarkan tangannya meminta pelukan dan dibalas pelukan oleh Wooseok.

“Temen gue tuh ganteng! Lucu terus gemesin walaupun kadang galak. Jadi gausah insecure soalnya diri lo itu berharga!!“ucap Wooseok sambil menepuk pelan punggung Sejin.

(xposhie)

Sebuah saran.


Wooseok menerima ragam pertanyaan dari Sejin setelah dirinya kembali dari apartment Jinhyuk. Pertanyaan Sejin seputar hubungan Wooseok dan Jinhyuk yang sebenarnya telah diceritakan Wooseok bahkan sejak Wooseok baru mengenal Jinhyuk.

“Terus lo gatakut pas ketemu Jinhyuk pertama kali?“tanya Sejin dan Wooseok menggeleng.

“Kan gue udah chatting sama Jinhyuk hampir dua bulan, terus gue yakin dia baik yaudah gue berani ketemuan”ucap Wooseok menjelaskan.

“Kenapa? Lo mau nyoba pake dating apps juga?“tanya Wooseok dan Sejin mengangguk.

“Tapi gue takut... Kalo dapet yang ga bener gimana?“tanya Sejin memelas dan Wooseok tertawa.

“Santai, ga semuanya buruk tapi emang ga semuanya baik juga sih”ucap Wooseok lagi.

“Tuhkan!! Gue makin takuttt”ucap Sejin mengerucutkan bibirnya.

“Yaudah, lo install dulu deh. Terus kalo udah ada yang match lo chatting dulu, kalo mau ketemuan nanti gue temenin”ucap Wooseok lagi dan Sejin akhirnya mengangguk setuju.

Sejin pun kembali ke kamarnya untuk mengunduh aplikasi yang dimaksud oleh Wooseok tadi.

(xposhie)

Jalan Setapak.


Seungwoo tersenyum saat melihat Byungchan jalan keluar villa menghampiri dirinya. Byungchan melirik dan hanya mendapati Seungwoo serta Dongpyo yang sudah siap di depan villa.

“Mau?“tanya Seungwoo sambil memberikan minuman isotonik miliknya yang sudah tersisa setengah.

“Ih... Ada Dongpyo itu...“ucap Byungchan pelan dan Seungwoo tersenyum.

“Dongpyo tau kok! Dia juga tau kalo Minho gatau kita pacaran”ucap Seungwoo santai yang membuat Dongpyo tersenyum. Byungchan pun mengerucutkan bibirnya merajuk dan mengambil paksa minuman yang sedang diminum Seungwoo.

“Chan! Kakak samperin ke kamar, taunya udah disini aja”ucapan Minho membuat Byungchan terkejut dan juga membuat Byungchan menyeburkan minuman yang sedang ia nikmati, membuat Seungwoo tersenyum.

“Yang lain mana? Buruan, keburu sore nih”ucap Seungwoo yang setelahnya memeriksa ponsel untuk mengabari teman-teman lainnya yang sedang bersiap.

“Hallo, Byungchan!!!“Sejun adalah pihak yang muncul setelah kedatangan Minho dan Taemin tadi.

“Wah Byungchan suka minuman itu juga ya? Tuh sama kayak Seungwoo! Tapi dia pelit, kalo ada orang minta pasti dipelototin”ucap Sejun santai sambil melirik Seungwoo.

“Hehehe iya ka! Enak soalnya...“ucap Byungchan kikuk.

“Gue pelit sama lo doang! Lo kalo minta gatau diri, minta kok sampe 3 kotak”ucap Seungwoo emosi yang membuat Byungchan tersenyum kecil.

Tidak sampai sepuluh menit, semua orang sudah berkumpul di depan villa untuk melanjutkan perjalanannya ke air terjun yang dimaksud Seungwoo.

“Jalannya itu jalan setapak kok, tapi emang agak masuk hutan dikit. Hati-hati licin!“ucap Seungwoo sebelum memimpin perjalanan dibarisan terdepan bersama Dongpyo.

“Chan, tasnya berat ga? Sini, biar aku yang bawain!!“Sejun yang berjalan bersisian dengan Byungchan menawarkan bantuan yang langsung ditolak oleh Byungchan dengan halus.

“Jun, lo kalo masih godain ade gue... Gue suruh jalan belakang nih”ucap Minho yang berjalan di belakang Sejun bersama dengan Taemin.

“Emosi mulu sih!! Hutan nih, jangan emosian”ucap Sejun meledek.

“Nanti kalo capek bawa ransel, bilang aku aja ya!“ucap Sejun ramah kearah Byungchan dan Byungchan mengangguk sambil tersenyum.

“Chan... Sini pegangan!“setelah berjalan lima belas menit, rombongan tersebut harus melewati sungai kecil yang lebih mirip dengan selokan yang jernih.

Byungchan tersenyum, sebelum berpegangan pada Seungwoo dan melompati sungai yang lebarnya kurang lebih 60cm tersebut.

“Woo!! Kok gue ga dipegangin sih?“ucap Sejun ketika Seungwoo memilih melanjutkan perjalanannya tanpa memperdulikan Sejun.

“Jangan manja! Lompat sendiri kan bisa?“ucap Seungwoo santai yang membuat Sejun menghela nafasnya berat.

“Makanya! Jangan sok-sokan mau bantuin Byungchan, kalo lompatin sungan 60cm aja masih minta bantuan”ucap Jinhyuk yang berada beberapa meter dibelakang Sejun.

Perjalanan rombongan tersebut pun berlanjut, beberapa kali Seungwoo mengangkat dedaunan yang menjalar kebawah agar tidak mengenai wajah Byungchan. Hal itu juga dilakukan Minho untuk Taemin serta Seungyoun untuk Wooseok.

“Enak yaaa kalo begini bawa pasangan...“ucap Jin berceletuk.

“Apaan sih Ka! Diem...“ucap Wooseok sang adik yang berjalan dibelakang Jin.

“Aku ga ngomongin kamu? Jangan ngapa-ngapain di hutan loh kalian, bahaya!“ucap Jin lagi.

“Jingin ngipi-ngipiin di hitin lih kiliin, bihiyi! Alah bilang ga ngomongin, tapi ngomong gitu juga lo, Jin!“ucap Sejun meledek.

“Loh? Gue sebagai abang yang baik mengingatkan ade gue biar engga kebablasan pacarannya”ucap Jin membela diri.

“Iya tuh! Kayak Minho, protektif ke Byungchan. Tapi protektif kalo Sejun yang godain doang hahaha”ucap Jinhyuk menambahkan.

“Gue protektifin Byungchan ke semua orang, loh?“ucap Minho tidak terima.

“Oh iya iya gue percaya....“ucap Jinhyuk yang menahan tawa dan sesekali melirik kearah Byungchan dan Seungwoo yang berjalan di depan.

Seungwoo sesekali menawari Byungchan minum atau istirahat, tapi hal itu lolos dari pengawasan Minho karena Minho yang lebih mengawasi Taemin disebelahnya.

“Byungchan udah gede, loh! Jangan over protektif”ucap Taemin mengingatkan dan Minho mengangguk kecil.


Setidaknya, hampir sejam rombongab tersebut melewati jalan setapak di dalam hutan tersebut. Beberapa kali berhenti untuk mengambil foto sebagai kenang-kenangan, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.

“Yang mau nyebur, nyebur aja silahkan!“ucap Seungwoo memberikan arahan walaupun tidak didengar teman-temannya.

“Kayak guide kamu ka daritadi!“ucap Byungchan pelan, tetapi masih dapat didengar Seungwoo.

“Gimana? Capek?“tanya Seungwoo dan Byungchan menggeleng.

“Engga! Kalp disuguhin pemandangan kayak gini, capeknya otomatis hilang”ucap Byungchan yang duduk disebuah batu besar mengikuti Seungwoo.

“Kamu ga mau foto-foto? Buat kenang-kenangan tuh kayak yang lain”ucap Seungwoo dan Byungchan menggeleng.

“Mau puas-puasin liat pake mata sendiri dulu! Fotonya nanti aja hehe”ucap Byungchan tersenyum gemas.

“Byungchan!! Foto yukkkk!!! Kita agak ke tengah sana”Byungchan menoleh dan mendapati seorang laki-laki melambaikan tangan kearahnya.

“Tuhhh fans kamu nungguin hahaha”ucap Seungwoo menunjuk Sejun yang berteriak sebelumnya, membuat Byungchan mengerucutkan bibirnya.

“Apaan sih ka seungwoo!!“ucap Byungcha malas dan Seungwoo tertawa.

“Udah ga apa-apa kesana aja, tuh Minho udah ngeliatin kita mulu berasa daging segar diliatin harimau!!“ucap Seungwoo membuat Byungchan tertawa.

“Hm... Nanti Ka Seungwoo kesana juga ya? Biar kita ada foto bareng disini”ucap Byungchan memohon dan Seungwoo menganggukan kepalanya menyetujui.

(xposhie)