semestakapila

Penyelamatan Minjoo.


Siang itu tanpa menaruh curiga sedikitpun, Minjoo datang menemui Sunho. Layaknya bertemu teman lama, mereka berbicara tentang kisah mereka dahulu.

“Kamu mau pulang?“tanya Sunho setelah mengakhiri pertemuan mereka dan Minjoo mengangguk.

“Aku anterin ya? Tapi aku ambil kunci mobilku dulu diatas”ucap Sunho dan lagi Minjoo tidak curiga.

Sunho dan Minjoo dahulu dekat, sangat dekat. Tetapi hubungan mereka tidak disetujui RM, kakak Minjoo karena RM tau track record seorang Sunho.

“Minum dulu nih, engga apa-apa kan lamaan dikit?“tanuya Sunho ramah dan Minjoo tersenyum.

Siang itu, markas Blue Rose sepi karena memang biasanya mereka akan berkumpul pada malam hari. Sehingga Sunho leluasa berada markas mereka.

“Anggota blue rose makin banyak ya ka?“tanya Minjoo dan Sunho mengangguk sambil tersenyum.

“Ka... Aku pulang sekarang ya?“ucap Minjoo ketika melihat perubahan sikap Sunho yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

“Ngapain pulang, hm? Kan kita belum seneng-seneng?“ucap Sunho yang mulai mencium perpotongan leher Minjoo.

“Ka... Aku! Mau! Pulang! Ah...“ucap Minjoo panik.

Minjoo sebisa mungkin menguasai rasa paniknya sehingga dirinya bisa lepas dari pelukan Sunho.

“Anjing! Sialan sakit...“ucap Sunho memeganh perutnya karena ulah Minjoo barusan.

Minjoo berhasil keluar dari markas Blue Rose dan bertemu dengan Jaewoo.

“Jae...“belum sempat Minjoo berbicara, dirinya pingsan. Dari kejauhan, Sunho melihat semuanya. Melihat Jaewoo yang mulai memapah Minjoo serta disaat bersamaan ia melihat kedatangan beberapa anggota Dionysus, Q serta Oasis.


Beberapa hari setelahnya, Jaewoo belum pernah datang ke markas Blue Rose lagi hingga hari setelah ia bertemu dengan Minjoo dan Sasa.

“Jae, kemana aja lo?“itu Woonjae saudara kembar Jaewoo.

Jaewoo tersenyum seadanya. Detik berikutnya, Sunho memanggil dirinya untuk masuk ke sebuah kamar dalam markas mereka. Disana, Sunho memperlihatkan foto Jaewoo dan Minjoo.

Jaewoo bersikap tenang. Ia sama sekali tidak menceritakan apapun hingga akhirnya ia menerima beberapa pukulan dari Sunho maupun anggota timnya.

“Anjing! Bisa-bisanya lo jalan sama cewek incerannya si boss? Cari mati lo ya?“ucap Woonjae ketika melihat saudaranya sudah babak belur.

“Mendingan gue mati dibanding gue harus nyerahin Minjoo sama dia!“ucap Jaewoo pelan sebelum meninggalkan markas Blue Rose.

Tidak, Jaewoo belum resmi keluar dari Blue Rose. Selain karena Woonjae, Sunho juga masih menahannya agar tetap bergabung dengan blue rose.

(xposhie)

Alasan Jaewoo.


Sesuai dengan perjanjian, Minjoo dan Jaewoo bertemu di sebuah kafe yang jauh dari keramaian. Hening menyelimuti keduanya, hingga seseorang menghampiri mereka.

“Jing! Janjinya, lo sendirian kan Joo? Kenapa bawa orang?“tanya Jaewoo panik.

“Santai aja. Gue disini karena gue yang nyuruh Minjoo ketemu lo, gue mau tau kenapa lo ngelakuin hal itu kemaren”ucap wanita tersebut.

“Kenalin gue Sasa dan lo engga perlu takut gue ngebongkar pertemuan kita hari ini”ucap Sasa sambil duduk di sebelah Minjoo.

Akhirnya, Jaewoo menjelaskan semuanya. Penjelasan Jaewoo membuat Minjoo menahan tangisnya, beruntunglah Sasa ada disebelahnya dan dapat memeluknya.

“Terus lo punya rencana apa?“tanya Sasa dan Jaewoo menggeleng.

“Lo tetep bakalan gabung sama Blue Rose? Lo yakin Sunho engga bakal ngapa-ngapain lo?“tanya Sasa dan Jaewoo mendecih.

“Gue engga jamin sih. Kemaren gue udah kena bogem abang sendiri, besok kayanya gue kena bogem leader sendiri deh”ucap Jaewoo tertawa renyah.

“Lo engga usah balik ke Blue Rose aja Woo... Gabung ke grup abang gue aja, gimana?“ucap Minjoo takut

“Engga bisa. Disana masih ada Woonjae. Gue engga bisa ninggalin dia sendirian disana, walaupun sebenernya gue juga udah males gabung disana”ucap Jaewoo lagi.

Akhirnya, pertemuan mereka harus diakhiri. Minjoo berjalan lebih dahulu ke mobil Sasa ketika Sasa membayar pesanan mereka.

“Gue aja ka”ucap Jaewoo tetapi Sasa menggeleng.

“Semangat ya!! Gue yakin setelah ini, lo bisa dapetin Minjoo kok”ucap Sasa tersenyum dan Jaewoo terkejut.

“Gue tau, keliatan kali dimata lo. Lagipula engga mungkin lo nolongin Minjoo kalo engga ada alasannya. Rela di pukul abang bahkan leader sendiri”ucap Sasa tersenyum.

“Gue duluan ya! Kalo ada apa-apa, kabarin gue aja. Gue punya tujuh belas orang dibelakang gue”ucap Sasa dan Jaewoo mengangguk.

(xposhie)

Komunikasi.


“Dek, kamu ngapain?”

Setelah merapihkan kamar tamu, aku memutuskan memasak makan malam untuku dan Mas Seungyoun. Mas Seungyoun sambil menggendong Dodo berjalan menghampiriku dan tangan Dodo langsung berusaha meraihku.

“Nanti ya sayang, bubu masak dulu? Dodo sama Baba dulu”ucapku dan Dodo mengerucutkan bibirnya gemas yang membuat Mas Seungyoun menciuminya gemas.

“Jadi Sejin disini dua minggu, dek?“aku mengganguk untuk menjawab pertanyaan Mas Seungyoun.

“Bakalan bareng Seungyoun engga dia nginepnya? Semuanya udah siap?“tanya Mas Seungyoun lagi.

“Oh iya! Aku lupa nanyain dia juga mas. Kalo bareng Seungyoun, mereka sekamar berdua? Atau gimana?“kami terdiam karena sesungguhnya kami tidak mengenal baik tamu kami.

“Hm... Nanti habis makan malem telfon aja kali ya dek?“aku pun menyetujui usulan Mas Seungyoun.


Tidak perlu menunggu waktu lama, Sejin mengangkat panggilan videoku malam itu.

“Ka sejin!!!! Wahhhh Dodo belum bobo ya? Eh ada Mas Seungyoun juga hehehe”

Aku dan Mas Seungyoun tersenyum melihat Sejin yang semangat di sebrang sana. Samar, aku mendengar suara lelaki lain yang sepertinya suara Seungyoun? Entahlah.

“Stop!! Kamu pake baju dulu! Nanti Ka Sejin sama Mas Seungyoun kaget liat kamuuu”

Aku dan Mas Seungyoun tertawa melihat Sejin tiba-tiba panik di sebrang sana. Bahkan Dodo bertepuk tangan ketika mendengar suara Sejin sedikit lebih tinggi.

“Hayo, kalian habis ngapain? Seungyoun kok engga pake baju?“Aku memukul pelan Mas Seungyoun karena candaannya

“Engga kok mas engga ngapa-ngapain. Seungyoun baru pulang dari Kafe trus baru selesai mandi”ucap Sejin kikuk.

“Maaf ya, Sejin... Emang Mas Seungyoun suka bercanda yang bikin deg-degan”ucapku tersenyum.

“Ka Sejin kenapa telfon aku?”pertanyaan Sejin membuatku sadar tujuan utamaku.

“Oiya, kamu kan tinggal sama aku nambah empat hari. Seungyoun kira-kira ikut engga?“tanyaku dan Sejin terlihat berfikir.

“Iyaaaaa ikut!!!!”Teriak Seungyoun dari kejauhan yang membuat Sejin menggeleng.

*“Itu anaknya udah ngomong sendiri ka. Jadi sebelum Seungyoun sama Mas Seungyoun berangkat kita nginep empat hari dulu ya ka! Maaf kalo ngerepotin hehe”

Aku dan Mas Seungyoun sepakat menggeleng. Karena mereka tidak akan merepotkan kami berdua.

“Kalian... Sekamar, oke?“tanya Mas Seungyoun.

“Oke mas!!! Oke banget!!! Engga apa-apa sama sekaliiii”Seungyoun tiba-tiba muncul di sebelah Sejin.

“Enak mas, makasih yaaaa”ucap Seungyoun lagi dengan cengiran lebarnya.

“Yaudah kalo gitu berarti engga ada masalah ya kalian berdua?“ucap Mas Seungyoun memastikan.

Perbincangan kami berempat berlangsung lumayan lama hingga Dodo merengek karena sudah mengantuk.

“Ka sejin.... Dodo udah ngantuk ituuu, kita udahan ajaaa”ucap Sejin dan aku mengangguk.

“Okeee sampe ketemu dua hari lagi ya Sejin Seungyoun”ucapku yang dibalas lambaian tangan Sejin dan Seungyoun.

(xposhie)

You Like Him.


Yohan tau, untuk kali ini dia tidak bisa egois. Kookheon hadir jauh sebelum Yohan hadir dikehidupan Yuvin. Yohan tau batasannya, untuk kali ini dia tidak bisa melampaui batas.

Kookheon, teman kecil Yuvin atau bisa dibilang sahabat Yuvin. Kookheon kenal Yohan dan Yohan pun sebaliknya. Yohan tidak pernah membenci Kookheon, karena dia tau posisi Kookheon dan dia berbeda.

“Hahaha bener! Dulu temen kita sering jodohin kita berdua bahkan banyak diantara mereka nyangkanya kita pacaran. Padahal sih engga! Mana pernah aku pacaran sama dia. Engga mau juga kayanya deh aku sama dia soalnya aku udah tau plus minusnya dia kayak gimana”

Yuvin pernah bercerita seperti itu dengan Yohan saat tahun pertama hubungan Yohan dan Yuvin dan Yohan sadar jika Yuvin selalu punya ekspresi tersendiri saat menceritakan sahabatnya tersebut.

“Sayang! Kookheon jatuh dari motor....”

Malam itu, pertama kalinya Yohan tau jika posisi Kookheon juga spesial di hati seorang Song Yuvin. Setelah mendapat berita tentang Kookheon, Yuvin menyudahi kencan mereka.

Yuvin tidak langsung meninggalkan Yohan ditempat mereka berkencan, Yuvin menyempatkan diri mengantar Yohan hingga kerumah. Tetapi Yohan tau sepanjang perjalanan, Yuvin sangat mengkhawatirkan Kookheon.

Sejenak melupakan Kookheon. Hari ini sudah hari ketiga dimana Yohan dan Yuvin perang dingin. Semua chat Yuvin di balas seadanya oleh Yohan. Yohan tau ini salah, tapi dia masih belum siap.

Yohan baru saja meletakan ponselnya di meja belajar ketika sebuah pesan masuk beruntun ke ponselnya. Pesan terakhir membuat dia tersenyum. Hal yang lagi-lagi buat Yohan pening, Yuvin dengan segala perhatian untuk dirinya tanpa pernah melupakan kehadiran sahabatnya sekalipun.

The 4th reason: You Like Him & You Love Me in the Same Time

(xposhie)

Selembar Kisah.


Minjoo akhirnya terbangun dari tidurnya, setelah kurang lebih lima jam tidak sadarkan diri. Hwasa atau yang biasa dipanggil Sasa, berada di sebelah Minjoo saat Minjoo sadar karena RM yang harus kembali ke rumah sakit.

“Ka sasa... Aku dimana?“tanya Minjoo pelan.

“Minum dulu ya? Kamu ada di apartment Namjoon kok”ucap Sasa sambil merapihkan rambut Minjoo yang terurai.

“Abang mana?“tanya Minjoo lagi dan Hwasa menjelaskan.

“Maaf... Tadi Ka Sasa simpen handphonemu, ada chat dari Jaewoo... Kamu kenal dia?“tanya Hwasa lagi dan Minjoo mengangguk.

“Jaewoo adeknya bang Jaebum kan? Dulu aku sering main sama dia, sama Woon jae juga sebelum aku disuruh abang keluar negeri. Kenapa emang ka?“Wajah Minjoo penuh kebingungan.

“Kamu baca chat dari dia, setelah itu cerita ke ka sasa masalah tadi gimana?“tanya Hwasa lembut dan Minjoo mengangguk.

Setelah membaca pesan dari Jaewoo, Minjoo pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Jaewoo yang membuat Hwasa sedikit terkejut.

“Kamu jangan bilang abang dulu ya? Kamu ajak ketemuan Jaewoo dulu dan minta penjelasan yang lengkap dari dia gimana?“Hwasa memberikan saran.

“Tapi aku takut ka....“ucap Minjoo lirih.

“Ada aku. Aku bisa pastiin kamu aman dan aku juga yakin, Jaewoo engga jahat. Dia baik dan pasti ada alasannya kenapa Jaewoo kayak gitu, bahkan ada alasannya kenapa Jaewoo bisa gabung Blue Rose“ucap Hwasa lagi.

“Jaewoo gabung Blue Rose beneran ka?“Minjoo terkejut dan Hwasa mengangguk.

“Dia sama Woonjae gabung Blue Rose makanya bikin hubungan mereka berdua sama JB makin berantakan”Hwasa menjelaskan.

Hwasa memijat pelipisnya pelan. Masalah yang terjadi antara keempat grup besar ini bukanlah masalah kecil. Masalah ini melibatkan harga diri masing-masing orang dari setiap grup.

xposhie

Malam Bercerita.


“Byungchan, lo gila?“Seungsik tidak bisa menaham emosinya mendengar cerita yang baru saja dilontarkan lelaki yang usianya dua tahun lebih muda darinya.

“Lo engga bilang siapapun? Termaksud Senu? Dia tanggung jawab atas lo, termaksud gue dan yang lainnya”ucap Seungsik lagi.

“Ka... please tenang? Ini rumah sakit”ucap Byungchan pelan dan Seungsik mulai mengatur emosinya.

“Kita udah tau maunya Seungyoun dari dulu apa kan ka? Dia cuma mau gue nerima dia jadi cowoknya aja kok”ucap Byungchan lagi.

“Dan lo nerima itu? Bego banget lo, Byungchan!“ucap Seungsik lagi.

“Gue engga ngerti kalo Sejun atau bahkan anak Dionysus sama Q tau tentang ini, gue yakin bakalan perang”ucap Seungsik frustasi.

“Makanya... Gue cuma ngasih tau lo aja, please jangan bilang yang lain ya?“Byungchan memohon.

“Trus lo tadi ketemu Seungyoun diapain?“tanya Seungsik dan Byungchan menggeleng.

“Dia engga ngapa-ngapain gue, tapi dia ngancem. Dia bakal ngasih tau bokapnya ka senu tentang hubungan gue sama ka senu. Lo tau kan ka bokapnya Ka Senu itu galaknya kayak apaan? Gue takut.... Gue takut ka senu....“Byungchan tidak dapat melanjutkan kata-katanya.

“Oke, gue ngerti masalah Senu sama bokapnya, trus lo mau ngapain?“tanya Seungsik dan Byungchan memberitahukan rencananya.

“Sumpah... Ini tuh bahaya banget Byungchan! Lo tuh kayak bawa daging masuk ke dalam kandnag harimau, tau?“tanya Seungsik lagi dan Byungchan mengangguk.

“Gue janji, gue bakalan selalu kasih lo kabar kok ka. Beneran....“ucap Byungchan meyakinkan.

“Gue cuma mau semua ini selesai, biar engga usah ada lagi kejadian kayak gini yang sampe bikin orang lain celaka”ucap Byungchan melanjutkan.

“Sebentar lagi Senu keluar dari rumah sakit, lo harus dateng dan jemput dia sebagai temennya. Jangan bikin Senu curiga sedikitpun dan lo tau kalo Hanse sama Sejin pinter baca situasi? Lo harus hati-hati kalo ide lo engga mau ketauan mereka”ucap Seungsik mengingatkan dan Byungchan mengangguk.

“Thanks ya ka! Sementara... Gue titip ka senu dulu ya?“ucap Byungchan tersenyum.

“Gue bukan tempat penitipan barang”ucap Seungsik yang dibalas sebuah tawa renyah dari Byungchan.

xposhie

Your Friends.


Yohan mengacak-acak rambutnya frustasi. Waktu sudah menunjukan pukul tujuh lewat empat puluh delapan menit malam. Yohan membaca pesan terakhir yang dikirimkan sang kekasih yang berakhir hanya ia baca tanpa ia balas satu pun.

“Gue terlalu overprotective kali ya?”

“Tapi... Kenapa dia harus bohong? Gue engga pernah kok ngelarang dia main sama temen-temennya”Batin Yohan berkecamuk. Berbagai fikiran buruk memenuhi isi kepalanya malam itu.

“Emang mungkin Tuhan udah ngasih gue lampu hijau buat putus. Akhir-akhir ini pasti ada aja masalah yang muncul...”

“Makanya Yohan, kalo ngomong jangan asal. Kalo dikabulin Tuhan, nanti lo yang nangis-nangis”

Yohan frustasi. Ia sedang jenuh dengan kehidupan percintaannya tetapi di sisi lain, ia tidak ingin hubungannya kandas hanya karena masalah sepele seperti ini. Ponsel Yohan berdering dan Yohan segera meraih ponselnya setelah membaca display name di layar ponselnya.

“Ya?“ucap Yohan seadanya.

“Aku di depan rumah kamu....”Yohan menarik nafasnya panjang sebelum berjalan ke arah jendela dan melihat seseorang yang berdiri di depan mobilnya yang terparkir di depan rumahnya.

“Ayah sama Bunda lagi pergi dan baru pulang besok. Kamu mending pulang aja, dirumah engga ada orang....“ucap Yohan yang kembali menutup jendelanya.

“Aku mau ketemu kamu, bukan ayah atau bunda kamu... Ya? Aku mau ngomong sebentar aja?”Yuvin mulai frustasi.

“Besok aja ya Yuvin? Aku capek mau tidur, lagipula semua pintu rumah udah aku kunci”Yohan berbohong.

“Kamu boleh marah sama aku, tapi jangan di diemin aku please?”

Yohan memijat pelipisnya pelan.

“Aku engga marah sama kamu, Yuvin.... Cuma sedikit kecewa? Kenapa kamu harus bohong sama aku? Emang aku pernah ngelarang kamu main sama temen-temen kamu sampe kamu harus bohong sama aku?“tanya Yohan pelan.

“Engga, kamu engga pernah ngelarang aku apapun. Walaupun dilarang, aku tau kalo itu karena kamu sayang sama aku....”

“Tapi kenapa harus bohong?“Yohan bertanya sekali lagi dan Yuvin hanya dapat terdiam di sebrang telfon.

“Pulang ya yuvin, udah malem. Engga enak sama tetangga, nanti kamu dikira orang jahat.... Selamat malam”ucap Yohan yang langsung mematikan ponselnya.

Yohan merebahkan dirinya di kasur. List yang akan dia buat belum sepenuhnya terisi, tapi rasanya ia sudah ingin menyudahi semua hal yang berhubungan dengan Yuvin.

xposhie

Your Game.


Yohan merebahkan dirinya di atas kasur, mengabaikan dering ponselnya. Nama Yuvin tertera di layar ponsel Yohan, hal itu yang membuat Yohan mengangkat panggilan tersebut. Hari ini, Yuvin kembali mengingkari janjinya karena kesibukannya bermain game di ponselnya.

Sebenarnya Yohan bukanlah tipe posesif yang selalu ingin di perhatikan setiap saat. Yohan juga tidak pernah sama sekali melarang Yuvin untuk bermain game karena hal itu adalah salah satu hal yang digemari Yuvin, seperti Yohan yang menyukai taekwondo.

Dering ponsel Yohan berhenti ketika Yohan ingin mengangkat panggilan telfon tersebut. 13 missed calls Yohan menarik nafas panjang melihat berapa banyak panggilan telfon yang dilakukan Yuvin.

Yohan memilih tetap mengabaikan kekasihnya, ia pun berjalan ke kamar mandi. Keringat sehabis latihan taekwondo sudah membuatnya tidak betah. Dua puluh menit waktu yang dibutuhkan Yohan untuk membersihkan tubuhnya.

“Abang!!! Ada temennya”Dahi Yohan berkerut ketika ketukan di pintu yang dihasilkan oleh sang adik.

“Siapa?“tanya Yohan dari dalam kamar tapi tidak mendapat jawaban dari sang adik.

“Perasaan gue engga ninggalin apapun di GOR, ngapain Hangyul kesini?”Yohan bermonolog sambil mengambil baju di dalam lemari.

Yohan bergegas turun untuk melihat siapakah teman yang berkunjung kerumahnya. Langkah Yohan terhenti, ketika mendapati sosok tinggi yang duduk santai di sofa ruang tamunya.

“Yuvin?“ucap Yohan kelewat pelan.

“Abang! Ini ada temennya loh, sini cepetan”Yohan tersadar dari lamunannya ketika Bunda memanggilnya. Yohan pun berjalan ke ruang tamu dengan wajah bingung.

“Abang punya pacar engga pernah bilang bunda ya? Kenapa? Takut sama bunda? Apa sama ayah?“Tubuh Yohan membeku ketika mendengar ucapan bundanya. Sedangkan Yuvin hanya tersenyum simpul dari tempat duduknya.

“Yaudah bunda tinggal dulu ya? Nak Yuvin, nanti makan malem disini ya? Kita tunggu ayah dulu”ucap Ibunda Yohan dan Yuvin mengangguk.

“Kamu ngapain disini?“tanya Yohan bingung. Pasalnya ini adalah kali pertama Yuvin masuk kerumahnya selama mereka berpacaran.

“Bawain martabak buat bunda”ucap Yuvin, menunjuk sebuah bungkus makanan di meja.

“Kamu bilang kalo kamu pacar aku?“tanya Yohan aneh dan Yuvin mengangguk.

“Maaf, aku lupa janji sama kamu.... Aku tadi keasikan push rank jadi lupa waktu”Yohan akhirnya kembali mengingat kejadian sebelum ini yang membuat ia enggan mengangkat panggilan telfon Yuvin tadi.

“Maaf ya? Sebagai gantinya, aku udah dateng ke rumah kamu nih. Sekalian bilang kalo aku pacar kamu.... Maafin ya?“ucap Yuvin memohon.

“Kamu salah karena lupain janji, trus sekarang kamu pake cara ini biar aku engga marah sama kamu?“tanya Yohan bingung.

“Aku udah bilang kan suatu saat pasti bakalan kerumah kamu? Ini aku udah kerumah kamu loh sesuai janji aku”ucap Yuvin lagi.

“Iya tapi kamu ingkar janji karena main game engga ingat waktu”ucap Yohan tegas.

“Iya maaf.... Kalo itu aku ngaku salah, maaf ya? Besok kita pergi beneran deh, gimana? Aku jemput, hm?“ucap Yuvin lembut.

Lagi, Yohan kalah. Yuvin selalu bisa meluluhkan hatinya ketika ia sedang marah atau merajuk. Alasan pertama Yohan untuk memutuskan Yuvin sudah terhapus karena hari ini Yuvin berani bertamu kerumahnya. Tapi alasan lainnya muncul, Yuvin dan game kesukaannya yang membuat Yuvin terkadang melupakan janjinya dengan Yohan.

xposhie

Jaewoo.


Setelah Minjoo ditemukan, anggota Dionysus, Q maupun Oasis pun berpisah. JB, membawa sang adik Jaewoo ke markas milik Q untuk meminta penjelasan mengenai apa yang baru saja dia liat.

“Jawab gue! Ngapain lo bisa sama adeknya RM?“JB yang kadung emosi mendorong sang adik hingga tersungkur.

“Jae, sabar”ucap Mark yang kebetulan sengaja mengikuti JB dan Jaewoo bersama dengan Jr.

“Lo tuh udah gue bilang, jangan pernah gabung sama si keparat Sunho! Lo bakal keikutan bangsat kayak dia!!!“JB menarik kerah kemeja yang digunakan sang adik, sedangkan Jaewoo diam tak berkutik.

“Jae, jangan ngambil keputusan sendiri”kali ini Jr. menarik JB agar menjauh dari tubuh Jaewoo yang masih berbaring di lantai.

“Bangun lo, anjing!!“JB menendang kaki snag adik, menyuruhnya untuk segera bangkit.

“Gue suka sama Minjoo”jawaban Jaewoo membuat JB melayangkan satu pukulan kerasnya tepat ke rahang Jaewoo dan kembali membuat Jaewoo tersungkut.

“Monyet! Lo tau engga? Lo tuh monyet!!“ucap JB yang terus memukuli sang adik.

“Jaeee, udah!!!“Mark dan Jr. kembali menarik JB menjauh.

“Kenapa? Gue salah suka sama orang? Gue cowok normal bang yang suka sama cewek”ucap Jaewoo sambil memegang rahangnya yang terasa sakit.

“Ah! Apa gue harus suka sama cowok juga kayak temen baik lo itu?“Jaewoo tersenyum miring dan kali ini JB menendang Jaewoo tepat dibagian perutnya.

“Lo jangan sekali-kali jelekin temen gue! Lo yang harusnya ngaca kalo sikap lo itu engga ada bagus-bagusnya bangsat!!“ucap JB meneriaki sang adik.

“Gue bukan anak sepuluh tahun yang apa-apa harus lo dikte bang”ucap Jaewoo sambil menatap JB tajam.

Mark dan Jr. masih menahan JB agar tidak kembali melayangkan pukulannya ke sang adik. Mark bahkan memberikan isyarat agar Jaewoo pergi meninggalkan markas mereka,

“Ah shit Sunho bangsat!!!“JB berteriak ketika sang adik sudah keluar dari markas milik Q.

xposhie

Side Story.


Hai! Kali ini aku mau ceritain proses rekonsialisasi antara aku dan Mas Seungyoun yang udah berlangsung lebih dari seminggu yang lalu. Kebetulan Dodo sudah tidur dan Mas Seungyoun minta aku buat nemenin dia malam ini, katanya “Mumpung malem minggu, Dek. Netflix and Chill kayak orang-orang” Aku mengiyakan ajakan Mas Seungyoun, karena sesungguhnya aku tidak mengerti maksud dan tujuan Mas Seungyoun tersebut.

Jadi, kalo cerita malem ini ada sedikit gangguan dari Mas Seungyoun, mohon dimaklumi ya. Soalnya Mas Seungyoun lagi super clingy apalagi setelah kejadian hari itu. Mas Seungyoun dan aku memutuskan untuk menonton film di ruang tamu agar tidak menganggu Dodo yang sudah tertidur. “Yaaa Kalo dikamar nanti aku engga leluasa dong, Dek!!” Maaf yaaa, Mas Seungyoun kalo udah berdua emang suka begitu.

Maaf yaaa kalo di cerita ini banyak TMI bertebaran, beneran engga sengaja bikin kalian iri kok. “Engga apa-apa tau, Dek! Bikin iri mereka ajaaa, seru hehehe” Bentar yaaa kayanya aku harus menjauh dari Mas Seungyoun dulu. “Dek, engga mas gangguin lagi deh.... Sini! Tapi sambil mas peluk ya?” Oke aku pasrah! Dibanding tulisan ini engga selesai karena Mas Seungyoun yang terus-terusan ngerajuk.

Jadi sore itu, setelah aku dan Mas Seungyoun makan siang dan menidurkan Dodo, kami memutuskan untuk meluruskan semuanya. Dua buah cangkir teh hijau, menemani kami sore itu. Cukup lama hening diantara kami karena tidak ada yang memulai duluan untuk membuka suara “Itu mas ngasih kesempatan kamu loh, Dek! Tapi kamu diem lama banget....” Akhirnya aku yang membuka percakapan dan mencairkan suasana.

“Mas apa kabar? Sibuk dikantor?” Aku sengaja membuka percakapan dengan basa-basi ringan. Mas Seungyoun menarik nafasnya sebelum menjawan, “Saya baik, tapi engga sebaik pas ada kamu” Jujur saya ingin tersenyum saat Mas Seungyoun mengatakan hal itu. Tapi saya tahan.

“Mas dapet kenaikan jabatan... Senin besok, Mas kerja dengan jabatan baru...”Aku menoleh ke arah Mas Seungyoun. Rasanya saat itu aku ingin memeluk Mas Seungyoun dan mengucapkan kata selamat, tapi sekali lagi aku tahan. “Ngapain sih ditahan, Dek? Engga tau apa kalo aku waktu itu kangen banget?”

“Waktu itu, pas kamu pulang sama Sunho. Saya sebenarnya mau kasih tau kamu kalo saya dapat promosi. Tapi saya kadung emosi waktu lihat kamu pulang sama laki-laki lain, Apalagi kamu sebelumnya bilang dan kekeuh engga mau saya jemput....”

“Mas.... Ka sunho, itu....”

“Iya dek, Mas tau. Sunho itu sepupunya Seungwoo ternyata dan kemaren dia kasih undangan pernikahan dia bulan depan”

Pembicaraan kami sore itu mengalir apa adanya, tapi ada emosi sama sekali.

“Mas... Kemaren ada wanita yang antar Mas Seungyoun pas mas mabuk....”

Akhirnya, aku memberanikan diri membicarakan perihal wanita itu. “Dek, beneran pas itu aja Mas gatau, kalo yang bawa keatas itu pacarnya Seungwoo soalnya Seungwoo ngurus yang mabok yang lain”

“Dek.... maaf... Mas semalem engga sadar, kamu ada yang sakit? Mas kasar banget semalem?” Setelah mendapatkan penjelasan perihal siapa wanita tersebut, Mas Seungyoun pun mengerti dan tau apa yang menyebabkan bercak merah ada di sekitar leherku hari itu. Mas Seungyoun memeluku dan meminta maaf berulang kali. Meminta maaf karena sudah menyakitiku. Meminta maaf karena melakukan hal tanpa izinku terlebih dahulu. “Dek, Mas tuh masih kepikiran.... Mas kasar banget ya? Kamu tuh engga nyeritain detailnya ke mas soalnya....”

“Mas, engga apa-apa... Aku udah engga apa-apa”ucapku menangkup wajah Mas Seungyoun. Mas Seungyoun menunduk dan tanpa sengaja kembali melihat bercak merah ulahnya semalam. Tangan Mas Seungyoun terulur, menyentuk setiap tanda kemerahan di leherku. Mas Seungyoun kembali menangis.

“Mas.... Aku engga apa-apa beneran. Jangan nangis lagi, hm?”Aku memeluk Mas Seungyoun dan mengusap punggungnya menenangkan. Setelah beberapa saat akhirnya Mas Seungyoun tenang dan kami mulai berbicara lagi.

“Dek.... Mas ngantuk lama-lama”Sebentar yaa Mas Seungyoun mulai clingy lagi.

Akhirnya sore itu, aku sama Mas Seungyoun berhasil mencairkan suasana diantara kami berdua. Kami bercerita mengenai keseharian kami seminggu ketika berpisah dan aku menceritakan bahwa Dodo sering mengeluarkan kata Ba....Ba... akhir-akhir ini. “Kita cerita sampe jam berapa sih Dek waktu itu? Engga sampe malem banget kan ya?”

Intinya, malam itu kami hampir melupakan makan malam kami. Baju kami berserakan di ruang tivi dan kami baru benar-benar sadar ketika Dodo menangis saat jam menunjukan hampir pukul sembilan malam. “Hehehe aku dapet jatah dua hari berturut-turut dong ya, Dek? Biasanya kan kamu engga mau! Eh tapi yang sebelumnya engga keitung soalnya aku engga sadar, kalo sekarang aku minta lagi, boleh Dek?”

Akhir cerita, hubunganku dan Mas Seungyoun semakin membaik sejak hari itu dan kami selalu gembira melihat perkembangan Dodo setiap harinya. “Dek... Filmnya udah habis, ayokkk tinggal chillnya....”

Aku harus segera mengurus bayi besarku yang tangannya sudah mulai mengerayangi tubuhku. “Udahan ya! Dek Sejin saya pinjam dulu!!!

xposhie