A night
A sequel from previous work by @bloodys_angel: Read Here
Changmin berjalan keluar dorm kecil tersebut, langkahnya cepat karena ia sengaja meninggalkan Younghoon yang berjalan di belakangnya.
“Changmin, kok aku di tinggal?“ucap Younghoon saat melihat pria yang lebih kecil darinya sudah masuk ke dalam dorm yang lebih besar.
“Kamu mau ngapain?“tanya Changmin sambil menata Younghoon yang bahkan mengikuti dirinya hingga masuk ke dalam kamar.
“Mau kayak Hyunjae....“ucap Younghoon mencicirt. Changmin hampir saja tersedak air liurnya sendiri saat mendengar pernyataan pria rekan satu grupnya itu.
“Ka Hyunjae kan lagi sakit, wajar minta temenin Juyeon. Lah kamu? Kan sehat ka! Kenapa tidur minta ditemenin?“ucap Changmin panjang lebar.
“Jadi, kamu baru mau nemenin aku tidur kalo aku sakit nih? Beneran? Aku harus sakit dulu?“ucap Younghoon dengan penekanan disetiap kata sakit yang ia ucapkan.
Changmin terdiam dan masih berdiri di tempatnya. Ia tidak mungkin mendoakan Younghoon sakit hanya agar dapat ditemani tidur oleh dirinya sendiri. Changmin menarik nafas panjang, tangan yang semula masih bertenger di gagang pintu akhirnya ia lepaskan dan ia membuka pintu kamarnya lebar.
“Ambil selimut sama bantal sendiri! Aku gamau rebutan selimut malem-malem”ucap Changmin ketus dan senyun Younghoon merekah saat mendengar pernyataan Changmin tersebut.
“Oke! Aku ganti baju dulu sama ambil bantal, jangan dikunci pintunya”ucap Younghoon sambil menatap tajam Changmin.
“Iyaaa, bawel! Udah sana cepetan ganti baju”ucap Changmin sambil mendorong pelab tubuh Younghoon agar segera pergi ke kamarnya.
Younghoon kembali ke kamar Changmin setengah jam kemudian. Pintu kamar Changmin sedikit terbuka dan Younghoon tanpa permisi pun memasuki kamar yang letaknya di dekat dapur tersebut.
Younghoon berjalan teramat pelan saat melihat Changmin sedang serius dengan sebuah gambar di hadapannya. Changmin dan hobi barunya yaitu melukis, memang sedang tidak dapat dipisahkan.
Younghoon tidak sama sekali berniat menganggu Changmin. Ia justru duduk di bersila dibelakang Changmin dan mengamati lelaki di hadapannya tersebut. Changmin sering memamerkan hasil karyanya kepada Younghoon, tetapi Younghoon tidak tau bagaimana proses Changmin dalam menyelesaikan setiap lukisannya.
Younghoon tidak hentinya tersenyum saat Changmin mengetukkan jari telunjuknya di dagu. Coretan demi coretan itu di hasilkan Changmin dan Younghoon menyaksikan setiap gerak Changmin saat melukis untuk pertama kalinya.
Tanpa sadar, dua jam telah berlalu sejak Younghoon memasuki kamar Changmin dan memperhatikan Changmin melukis. Selama dua jam itu juga, Changmin tidak menyadari keberadaan Younghoon dibelakangnya.
“Yes, selesai!!“ucap Changmin saat menyelesaikan coretan terakhirnya di canvas. Ia merenggakan badannya yang terasa kaku karena duduk diam selama lebih dari dua jam.
Changmin mencoba mengubah posisi duduknya dengan cara mundur dan meluruskan kakinya, tetapi Changmin justru terkejut saat mendapati seseorang di belakangnya.
“Ka Younghoon? Ya ampun! Aku lupa....“ucap Changmin panik. Changmin pun mengacak-acak rambutnya frustasi karena bingung harus melakukan apa sekarang.
Younghoon tertidur dengan posisi duduk dilantai dan kepala yang ia sandarkan pada tempat tidur Changmin. Posisi Younghoon yang entah sudah berapa lama itu diyakini Changmin bisa membuat Younghoon merasakan sakit diseluruh badannya esok pagi.
“Ka... Ka younghoon? Bangun yuk... Pindah ke tempat tidur?“ucap Changmin pelan. Changmin menepuk pelan pipi Younghoon dan pada tepukan ke tujuh akhirnya Younghoon bangun dari tidurnya.
“Hm... Kamu udah selesai ngelukisnya? Mana hasilnya? Aku mau liat!“ucap Younghoon bersemangat walau dengan kesadarn kurang dari tiga puluh lima persen.
“Besok pagi aja ka, sekarang kaka pindah aja ke kasur ya?“ucap Changmin menunjuk kasurnya sendiri.
“Kamu?“tanya Younghoon polos.
“Iya, aku juga tidur kok... Kamu dipojok, biar aku aja yang dipinggir ka”ucap Changmin lagi dan Younghoon pun mengangguk setuju.
“Sini!!!“ucap Younghoon menepuk sisa space di kasur changmin. Lelaki kecil tersebut menggaruk pelan leher bagian belakangnya sebelum terjatuh di tempat tidur karena Younghoon menariknya.
“Udah tidur! Jangan kebanyakan mikir”ucap Younghoon yang membawa Changmin dalam pelukannya agar Changmin tidak jatuh terjerembab ke lantai karena ukuran kasur Changmin yang kecil.
“Aku tuh mikirin kamu, ka! Bisa-bisa hampir tiga jam di belakang aku, terus aku gatau? Pasti tadi bosen nungguin aku ngelukis...”
Changmin bermonolog dalam hatinya sambil berusaha memejamkan matanya saat ia sudah berada di dalam pelukan Younghoon disebuah kasur kecil malam itu.
fin.